Amarah Teman

35 10 0
                                    

"Gue nggak pernah nyangka akan dikhianati oleh lo, Akira." Ucap Darka dengan senyuman sinisnya.

Akira hanya diam, sekarang Akira duduk di depan Darka, Pedro dan Xeno yaitu manajer ESCAPE yang sudah seperti kakak untuk Akira.

"Gue nggak mau berkilah apapun, tapi ini sudah keputusan bulat gue. Gue nggak pernah berniat mengkhianati lo semua, karena gue butuh waktu untuk mengatakannya." Ucap Akira.

"Apa ini alasan lo merekrut Farah untuk menjadi pemain cadangan?" Ujar Darka.

"Karena hanya Farah yang bisa setara sama gue."

"Apa lo bercanda? Gue udah pernah bilang kalau gue cuman percaya posisi marksman sama lo, bukan orang lain Akira." Ucap Darka hingga membuat Farah yang ada di tempat itu pun tertunduk.

"Darka!" Popo sangat tidak senang dengan ucapan Darka.

"Lo yang harus diam Popo. Lo juga terlibat dalam menyembunyikan masalah ini!" Popo pun terdiam saat mendengar ucapan Darka.

Popo hendak menghampiri Darka, tapi Farah menahan tangan Popo. Sedangkan Pedro dan Qisrah hanya berdiri diam dibelakang Akira. Pedro hanya ingin mendengar alasan Akira menyembunyikan itu semua.

"Jangan salahkan Popo dan Farah, karena itu atas permintaan gue. Gue sudah memutuskan bahwa Farah yang menggantikan gue, lo juga sadarkan bahwa permainan Farah sangat rapi." Ucap Akira menatap ke arah Darka.

Darka pun terdiam, karena perkataan Akira adalah benar. Permainan Farah sangatlah rapi seperti permainan Akira. Tapi Darka tidak bisa memaafkan apa yang sekarang terjadi.

Xeno pun diam dan menghela nafas berat, meski Xeno sudah bekerja lama dengan ESCAPE tapi Xeno tidak bisa memahami perasaan Akira. Karena itu Xeno merasa bersalah karena Akira memutuskan hal ini sendirian.

"Kamu pasti kesulitan karena melakukan semua ini sendirian Akira." Ucap batin Xeno menatap iba Akira.

Sedangkan Akira menghela nafa pelan dan bangun dari tempat duduknya. Akira berjalan mendekati Darka, hingga Darka pun bangun dari tempat duduk hingga mereka saling berhadapan.

"Darka, gue minta maaf karena nggak kasih tau tentang ini ke lo. Tapi ini adalah pilihan terbaik gue, gue ingin berhenti karena semua ini terasa sesak buat gue Darka." Ucap Akira lirih.

"Lo egois Akira. Apa menurut lo, kita semua hanya pajangan buat lo? Lo seakan sendirian, padahal gue sama yang lain ada buat lo." Ucap Darka kecewa.

"Maaf Darka."

"Gue kecewa sama lo Akira. Bahkan lo bersiap meninggalkan kita semua tanpa mengatakan apapun. Ini pertama kalinya gue ketemu orang yang egois, lo membuat gue jengkel Akira." Darka yang kecewa pun langsung pergi setelah mengatakan semua itu.

Akira menatap sedih saat Darka keluar dari base, dan Akira pun berbalik untuk melihat Pedro yang berdiri menatap ke arahnya. Pedro juga menatap Akira dengan kekecewaan yang besar.

Kemudian Pedro juga memilih pergi dari base untuk menenangkan pikirannya, Akira pun tidak bisa menahan air matanya dan Akira pun menangis tanpa suara.

"Mereka pergi...orang yang gue sayang selalu saja pergi..." Mendengar ucapan lirih Akira, Farah dan Qisrah pun langsung memeluk Akira erat.

"Mereka tidak pergi Akira, mereka hanya butuh waktu untuk menenangkan perasaan mereka." Ucap Qisrah dengan mengusap kepala Akira lembut.

"Jangan menangis Akira. Kami semua ada buat lo..." Ucap Farah.

Popo dan Xeno hanya bisa menatap tiga sahabat itu dalam diam. Mereka berdua tau bahwa yang dibutuhkan oleh Akira sekarang adalah sahabat dekatnya agar perasaan Akira bisa lebih nyaman dan lega.

Destiny Soul Piece {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang