Rencana

30 9 0
                                    

Terlihat Jhosep menunggu di depan gereja karena menunggu Jessica yang sedang melakukan ibadah misa.

Jhosep yang berada di dalam mobil menunggu kedatangan Akira yang dipaksa oleh Jessica untuk ikut mereka jalan-jalan.

"Kenapa Akira sampai sekarang belum datang?" Gumam Jhosep.

Tapi detik kemudian mata Jhosep melihat Akira keluar dari taksi. Jhosep pun tersenyum tapi sesaat kemudian kening Jhosep mengerut saat melihat sosok yang keluar dari gerbang gereja.

"Itu bukannya Geo yang ada di tim musuh Akira." Ucap batin Jhosep.

Setelah itu terlihat Akira menarik tangan Geo menuju halaman gereja, dan Jhosep pun keluar dari mobil untuk mengikuti mereka diam-diam.

Melihat Akira berdiri di dekat air mancur, Jhosep pun bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari tempat Akira berada.

"Sorry, gara-gara gue lo nggak bisa ikut ibadah tepat waktu." Ucap Akira.

"Santai aja, ini bukti yang baru gue dapat. Gue nggak bisa minta bantuan Lavon untuk masalah ini karena dia ada masalah lain." Ujar Geo yang memberikan sebuah amplop pada Akira.

Jhosep mendengarkan pembicaraan Akira dan Geo. Jhosep sangat terkejut mengetahui bahwa Akira berteman baik dengan Geo.

Sedangkan Akira pun mengambil amplop yang diberikan oleh Geo padanya. Akira membuka dan mengambil lembaran kertas di dalamnya.

"Apa ini?!" Akira sangat terkejut saat membaca lembaran kertas itu.

"Itulah yang gue dapat, bahwa Vanilla adalah ketua geng di sekolahnya dulu. Dia melakukan perundungan keras tapi itu semuanya tertutup dari semua rumor." Ucap Geo.

"Gue yakin, Bimo dan Sultan tidak mengetahui hal ini. Jika tidak, mereka nggak akan pernah menjalin hubungan dengan Vanilla." Ucap Akira dengan tatapan sendu.

"Gue akan melakukan penyelidikan sendiri." Lanjut Akira.

"Lo harus hati-hati Akira, gue rasa ada yang melindunginya maka dari itu kasus perundungannya seakan tidak pernah terjadi."

"Gue ngelakuin ini untuk orang-orang yang gue sayang. Lagi pula, selagi gue bagian dari ASMODEUS gue bisa ngelakuin apapun."

"Lo benar, kekuasaan ASMODEUS lebih besar."

"Lo benar, kalau begitu lo masuk aja kedalam. Ini udah telat banget lo buat ibadah." Ucap Akira dengan lirik tajam ke arah pohon di dekatnya.

"Oke. Gue juga harus ketemu sama Jessica dulu supaya dia nggak curiga." Geo melambaikan tangannya dan berjalan menuju gereja.

Setelah memastikan Geo masuk ke dalam gereja, Akira berbalik dengan wajah datarnya menatap pohon besar yang ada didepannya.

"Keluarlah." Ucap Akira.

Hingga tidak lama kemudian Jhosep keluar dari persembunyiannya. Akira sudah menduga bahwa Jhosep yang mendengarkan pembicaraannya.

"Gue terkejut bahwa ada orang yang bisa mengetahui keberadaan gue selain Abimanyu." Ucap Jhosep yang menatap Akira lurus.

"Gue adalah orang yang peka, karena itu gue lebih berhati-hati." Kata Akira.

"Jadi apa lo bisa mengatakan tentang hubungan lo sama ASMODEUS" Jhosep bertanya langsung tanpa ragu tentang hubungan Akira dengan ASMODEUS yang terkenal brutal.

"Jhosep, ASMODEUS bukanlah organisasi yang mudah lo sentuh. DEVIL ataupun BLACK DEVIL nggak akan bisa mencari tau tentang ASMODEUS." Ucap Akira.

"Karena itu gue bertanya, kenapa lo bisa berhubungan dengan mereka Akira!" Jhosep mengguncang tubuh Akira.

Destiny Soul Piece {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang