27-Wedding Night

4.5K 322 38
                                    

Revisi













Nuansa hitam dan emas yang merealisasikan kesan mewah dan elegan itu menjadi tema resepsi Gemini dan Fourth yang disepakati. Tepat pukul tujuh malam semua tamu mulai berdatangan, mulai dari teman-teman universitas dari kedua pengantin, kolega orang tua, serta para senior dan rekan Gemini di rumah sakit. Gedung hotel Viho-Group menjadi tempat semua orang tersebut berkumpul sesuai undangan daring yang disebar.

Fourth sedikit gugup, ia bertemu dengan banyak orang penting, omega itu takut jika dirinya tidak bisa mengimbangi sang alpha. Setelah rangkaian acara pembukaan selesai, Gemini menggandeng omeganya berkeliling menyapa tamu dan teman-temannya.

"Nak! Kemarilah," New melambaikan tangannya dari arah jam sebelas, lantas sepasang pengantin baru itu langsung menghampiri kakek dan grandpa mereka.

Gerombolan para lansia yang masih nampak segar, dua diantaranya Gemini mengingat wajah mereka saat rawat jalan di rumah sakit, "Swasdee krub," Fourth dan alphanya kompak memberi salam. Dalam senyuman Gemini, muncul setitik perasaan panik karena pasien seniornya berada di sini.

"Inikah cucumu? Aku mengenalnya di rumah sakit,"

Mati kau, Norawit -Batin Gemini pasrah dalam senyumannya.

New mengangguk, "Iya Krist, kau pasiennya dokter Nam, ya?"

"Iya, aku sedang rawat jalan dengan dokter Nam satu bulan terakhir setelah operasi kemarin. Sayang sekali, aku pikir Gemini bukan cucumu, aku hampir menjodohkannya dengan cucuku, View," Ungkap Krist, teman New dengan senyum kecut.

Fourth mendengar ucapan dari teman grandpa New, kemudian melirik tajam alphanya, "Oh, p'View, aku mengenalnya, dia seniorku di universitas," Fourth menyela, "Aku wakilnya p'View saat dia menjabat sebagai aktifis omega di universitas,"

"Benarkah? Dunia sempit sekali, ya?"

"Iya..."

***

Bugh!

"Kau jahat! Aku membencimu! Jauh-jauh kau dariku! Sana! Alpha jelek! Pergilah!"

Malam pertama seharusnya malam yang menyenangkan, tetapi tidak untuk pengantin baru Vihokratana ini. Tay mereservasi satu kamar khusus yang sudah di dekorasi sedimikian rupa untuk cucunya sebagai hadiah pernikahan. Harusnya Gemini gunakan untuk 'bersenang-senang' dengan omeganya malam ini. Tetapi yang ia dapatkan sejak masuk ke dalam kamar adalah omeganya yang merajuk dan melempar bantal kamar ke wajahnya.

"Sayang... tenanglah dulu! Aku tidak seperti apa yang teman-teman grandpa katakan!" Tidak ada cara lain, Gemini mengukung omeganya yang terus memberontak di atas kasur mereka, kasur yang sudah ditaburi kelopak mawar merah agar wangi itu kini sudah tak berbentuk lagi akibat pertengkaran si pengantin baru.

Permasalahannya adalah ocehan teman-teman New khas omega tua yang sedikit kecewa karena cucu mereka gagal berjodoh dengan Gemini. Dengan tidak berbelas kasihan, teman-teman New menggosip di depan Fourth secara langsung sehingga membuat omeganya Gemini itu menahan murkanya. Intinya, menjadi terlalu ramah itu tidak baik, karena sikap Gemini yang baik kepada semua orang, membuat banyak orang yang menaruh harapan kepada Gemini.

"Benarkah? Kau tidak melirik omega lain?"

Gemini menggeleng, "Mendapatkanmu saja, aku harus menyerahkan seluruh duniaku, melirik orang lain sama saja bunuh diri, karena duniaku sudah tidak ada lagi,"

"Receh, nanti tunggulah lima tahun kemudian, kata-katamu sudah tidak manis seperti ini lagi," Cibir Fourth.

"Omegaku yang manis, bagaimana caranya agar kau percaya?"

Sorot mata kucing omega di bawah Gemini itu berganti dengan tatapan menantang, kedua tangan Fourth yang melindungi dadanya tadi itu kini mengalung ke leher suaminya dengan senyum miring yang remeh, "Aku ingin..." suara Fourth memberat, omega itu meraba tengkuk sang alpha lalu melepaskan scent blocker* yang ia temukan. Perlahan, Fourth dibuat pusing dengan aroma alphanya yang menguar semerbak ke seluruh kamar.

*Scent blocker = berfungsi sebagai penahan feromon agar tidak tercium orang lain.

Begitupun Gemini, rutnya yang hampir tiba itu mengambil alih seluruh kewarasannya ketika dihadapkan oleh kucing nakal yang tiba-tiba berada di dalam jiwa Fourth.

***

Sensasi remuk yang Fourth rasakan menjalar di tubuhnya sungguh luar biasa, mendorong omega tersebut agar menendang bokong sang alpha yang terlelap nyaman memeluknya.

"Phi! Bangun! Banguuunn!"

Gemini hanya berdeham kecil menanggapi seruan omeganya yang mungkin sebentar lagi akan mengamuk jika ia tidak lekas membuka mata. Suhu ruangan rendah, tenggelam bergelung nyaman dengan omeganya di bawah selimut yang tebal dan matahari pagi yang menetralkan suhu ruangan, apalagi yang dibutuhkan?

Sedangkan pria kecil yang berada di dalam dekapan itu berontak agar terlepas dari dekapan alphanya, "Phi! Bangun! Aku lapar!"

"Hm? Kau lapar? Mau susu? Kau bisa memohon seperti tadi malam,"

Cubitan maut Fourth mendarat sempurna di bisep sang alpha, sensasi perih seperti terbakar menjalar ke seluruh lengan Gemini hingga melepaskan pelukannya pada sang omega. Fourth tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, omega itu langsung beranjak dari dekapan alphanya.

"Fourth?! Kau tega sekali dengan alphamu?" Protes Gemini tidak terima, matanya langsung segar karena ulah omeganya sendiri yang tengah mengaduh dalam duduknya.

"Iya! Kau juga tega, shh..." balasnya lalu meringis, "Antar aku ke kamar mandi!"

Karakter Fourth yang galak ini tidak pernah berubah sejak pertama kali mereka bertemu, Gemini sudah tabah sekali dan merelakan pagi pertamanya yang indah itu harus lenyap karena ulahnya sendiri.

Dengan telaten, Gemini membantu omeganya membersihkan diri di dalam kamar mandi, "Maafkan aku, sayang. Apa masih sakit? Kita periksa ke dokter saja, ya?"

"Tidak perlu, cukup phi tidak macam-macam saja dan tidak membahas tentang malam tadi, aku tidak apa-apa,"

"Baiklah, sekarang apa yang kau inginkan?"

Fourth melirik alphanya sekilas, "Breakfast in bed karena aku lapar sekali!"

"Siap, tuan muda!"












Hola! Yang re-read jangan kaget ya! Vee sengaja ubah setengah chapter ini dengan alasan tertentu!

Buat yang baru baca, isi chapter yang berubah gak ngaruh sama sekali ke cerita, kok! Ada atau enggaknya scene itu, cerita bakalan sama aja

Rundung [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang