34-Mikha dan Gemini

3.1K 266 9
                                    

Fourth berjalan di lorong rumah sakit, setelah berdebat dengan sang alpha yang melarangnya berjalan cepat karena menimbulkan hentakan yang berpengaruh pada perutnya. Hari ini Fourth digandeng alphanya menuju kamar rawat Love yang melahirkan beberapa hari yang lalu. Begitu Dunk memberitahu kabar tersebut, Fourth langsung merengek pada alphanya agar ia diizinkan pergi menjenguk Love.

Selain itu, Milk juga meminta bantuan Fourth karena alpha wanita itu harus pergi bersama Dunk untuk menonton Mikha berlomba. Milk harus tetap memperhatikan putri sulungnya agar Mikha tidak merasa adiknya telah merebut kasih sayang kedua orang tuanya.

"Ah Fourth, akhirnya kau datang juga!" Milk menghela napas lega, rautnya begitu panik takut Fourth tidak jadi datang, "Aku harus pergi, Mikha menungguku, tolong jaga Love, na?" Setelah itu, Milk bergegas pergi meninggalkan ruang rawat omeganya.

Begitupun Gemini, ia harus kembali bertugas di tempatnya, "Fourth, aku juga harus kembali ke poli, kau tak apa?" Fourth menggeleng kecil, lalu Gemini mengecupnya, "Baiklah, aku pergi dulu, jika kau butuh apa-apa, jangan ragu menelponku, oke?"

Fourth hanya mengangguk saja, kemudian ia ditinggalkan sendiri, Love sedang tertidur lelap di brankarnya. Akhirnya Fourth duduk di kursi tunggu sampai beberapa saat kemudian seorang perawat mengetuk pintu ruangan Love dengan seorang bayi di brankar bayi yang didorongnya, "Permisi, aku mengantarkan bayi nyonya Love Patrine,"

Bayi laki-laki itu memiliki kulit putih bersih seperti Love dan struktur wajah campuran antara kedua orang tua si bayi, dibandingkan Love dan Milk, menurut Fourth bayi itu lebih mirip Mikha sang kakak.

"Ibunya masih tidur, apakah tidak apa-apa?" Tanya Fourth memastikan. Perawat itu mengangguk dan menjelaskan jika sekarang memang waktunya bayi diserahkan pada orang tuanya, kemudian perawat itu pamit keluar setelah membantu Fourth mensterilkan tubuhnya sebelum berinteraksi dengan bayi berumur beberapa hari tersebut.

Tubuh mungil itu menggeliat di brankarnya, lalu kemudian terlelap nyaman, mungkin merasakan kehadiran sang ibu yang berada di dekatnya. Bayi Love tidak menangis, begitu tenang dan menyenangkan ditatap lama-lama.

"Fourth, kau sudah datang?"

Fourth mengalihkan pandangannya dari bayi mungil tersebut, "Iya phi, sudah lumayan lama, maaf tidak membangunkanmu, tidurmu nyenyak sekali,"

Begitu mendengar suara Love, bayi kecil tersebut langsung merengek, bibirnya mengecap begitu Fourth menyentuh sekitar sana, "Dia haus, kau bisa menggendongnya untukku?"

"Aku...tidak yakin,"

Love tersenyum maklum, ia lalu perlahan beranjak menggendong bayinya, "Phi, sebaiknya aku menunggu di luar, ya? Nikmati waktu kalian!" Fourth pamit pergi keluar, memberikan waktu kepada sepasang ibu dan anak tersebut untuk melakukan ikatan satu sama lain.

Di kelas meditasi, Fourth juga diajarkan tentang ibu dan bayi, makadari itu Fourth mengerti jika ja berada di ruangan Love, maka omega cantik itu tak bisa fokus menyusui putranya.

***

"...Letakan tanganmu begini, nah! Sele-"

"Mama!" Mikha berseru ketika memasuki ruang rawat Love, dengan sebuah piala yang cukup besar untuk menutupi wajah gadis cilik tersebut, sementara Milk mengikuti dari belakang.

Love yang sedang mengajari Fourth cara menggendong bayi itu tersenyum sumringah melihat putrinya yang ceria, "Apa itu, nak? Kau menang lagi? Sini cium mama dulu," Puncak kepala Mikha di kecup sayang oleh sang mama, Fourth yang mengamati interaksi itu juga ikut tersenyum.

Mikha menyadari kehadiran paman Fourth di ruangan sang mama, gadis itu tersenyum cerah menyapa Fourth, "Paman! Lihatlah! Aku mendapat juara pertama lomba merangkai bunga!"

"Keponakan paman memang selalu keren!" Puji Fourth seraya menggoyangkan tubuhnya menenangkan bayi di dalam gendongannya, "Nanti saat paman Gemini datang, mintalah sesuatu padanya, akan aku katakan jika itu sebagai hadiah untuk gadisku yang keren!"

Ceklek!

"Kau mau merampokku?"

"Paman!"

Mikha berlari menuju Gemini yang seperti biasa akan ditangkapnya dengan senang hati, "Keponakan paman menang lagi? Baiklah, kali ini paman hanya bisa membawamu ke kedai es krim saja, na?" Bujuk Gemini.

Gadis itu manja, namun amat pengertian, "Aku tidak ingin es krim! Bisakah aku minta adik di perut paman Fourth lahir besok? Agar Leo tidak kesepian saat aku pergi sekolah," Binar mata Mikha memohon, membulat lucu seperti kucing mencari perhatian. Mata Mikha menatap perut Fourth penuh harap.

Sedangkan semua orang dewasa di ruangan Love menahan tawanya, Gemini lalu mengajak Mikha duduk di kursi ruangan, "Mikha, setiap bayi di dalam perut itu harus berkembang, dan perlu waktu yang lama," Jelas Gemini berusaha merangkai kata untuk gadis delapan tahun disebelahnya.

"Seperti adik Leo yang berada di perut mama selama sembilan bulan, bayi di perut paman Fourth harus berkembang di dalam sana selama sembilan bulan juga. Mikha bisa melihat sendiri, selama ini perut mama bertambah besar setiap hari, itu tandanya adik Leo berkembang,"

"Seperti balon?" Tanya Mikha polos.

"Anggaplah seperti balon, jadi Mikha harus menunggu agar perut paman Fourth membesar, sampai waktu tertentu lalu paman Fourth melahirkan bayi-bayi lucu seperti adik Leo, Mikha paham?" Surai lepek itu diusap lembut oleh Gemini, ia memasang senyum penuh harap agar gadis kecil di depannya mengerti. Fourth yang merasa pegal terus berdiri itu akhirnya duduk di sebelah Mikha, bersama Leo yang masih di gendongnya.

Lalu kemudian Mikha menopang dagunya, melirik perut sang paman yang membuncit, "Paman Gemini, dari mana bayi berasal?" Pertanyaan polos khas anak kecil, "Kata temanku Jean, bayi berasal dari dewi bulan yang menganugrahkan kepada orang tua kita, tapi adik Leo ada setelah mommy dan mama pergi ke rumah sakit. Apakah dewi bulan tinggal di rumah sakit? Apa paman bekerja dengan dewi bulan?"

Milk tergelak dengan pertanyaan putri nakalnya ini, alpha yang paling tua itu tak bisa menahan tawanya, Milk sampai berjongkok karena tak kuasa menahan tawanya. Begitupun Fourth, yang sekuat tenaga mengatur nafasnya agar tidak terbahak. Sedangkan Love tersenyum menantang Gemini yang kelabakan dengan pertanyaan ajaib gadis maskulin di depannya.

"Mikha... kau benar-benar anak mommy!" Seru Milk bangga, tentunya sambil tertawa.











Bersambung, semoga menghibur! Kira-kira ada yang bisa jawab pertanyaan Mikha?

Rundung [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang