36-Twins

3.7K 280 36
                                    

Tidur Gemini sedikit terganggu dengan pergerakan suaminya yang gelisah tak nyaman. Fourth bergerak kesana kemari mencari posisi nyaman, perutnya mengencang dan napasnya sesak. Fourth masih menganggapnya ini wajar karena mungkin bayi-bayinya sedang aktif bergerak.

"Fourth, sayang? Apa kau baik-baik saja?" Gemini menyalakan lampu utama di kamarnya untuk memeriksa kondisi Fourth. Yang nampak adalah keringat dingin dan pakaian yang sudah basah keringat serta napas yang tersengal.

"Alpha...sesak!"

Alpha itu seketika panik, ia bergegas memberikan pertolongan pertama pada omeganya sambil menginstruksi agar Fourth tenang. Gemini meraih mainan yang biasa digunakan Fourth untuk menenangkan dirinya ketika sedang panik, Squishy berbentuk Singa itu di remas acak oleh Fourth sambil mengatur nafasnya di bantu Gemini.

"p'Methun, ini sakit sekali! Aku tidak bisa bernafas dengan baik!" Lapor Fourth dengan terbata, ia bahkan tak bisa berbicara dengan jelas.

Tangan Fourth menggenggan tangan Gemini kuat-kuat, "Alpha, jarak kontraksiku semakin dekat sejak siang! Aku..."

"Tenang ya, sayang, ya? Kau harus bernafas dengan baik dulu, setelah itu kita pergi ke rumah sakit, na?"

Gemini segera menyiapkan alat bantu pernafasan untuk omeganya yang sudah dipakai beberapa kali dalam rentang waktu tiga bulan terakhir. Pelukan belakang dan selang oksigen yang terpasang di hidung Fourth, serta elusan Gemini di perutnya sedikit banyak telah membuat Fourth tenang. Apalagi Gemini yang berusaha berbicara pada kedua anaknya, berhasil membuat Fourth rileks.

Tangan Gemini tak berhenti mengusap perut telanjang omeganya sambil mengeluarkan feromon penenang untuk omeganya, "Sudah lebih baik, Fourth?"

Sementara omega manis itu bersandar lelah di dada sang alpha, "Rasanya aku tidak kuat lagi..." Fourth terisak, merasa semuanya terlalu berat, "Apakah aku bisa melahirkan mereka dengan selamat? Apa aku bisa menjadi ibu yang baik untuk mereka?"

"p'Methun, bisakah aku sebaik ibuku menjaga anak-anaknya? Aku bahkan tidak bisa mengontrol emosiku dengan benar,"

Pelukan Gemini makin dieratkan, memberikan suasana menenangkan bagi Fourth yang belum berhenti menangis, "Kau pasti bisa, kau adalah ibu terbaik! Mengandung dua anak sekaligus tidaklah mudah, apalagi merawatnya setelah melahirkan," Gemini mengecup kepala omeganya, "Tapi kau punya aku, kita punya satu sama lain, aku akan merawatmu dan anak-anak kita nanti,"

"Lalu siapa yang akan mengurusmu jika kau mengurusku?"

"Tentu saja kau!"

Fourth tersenyum lembut, "Baiklah alpha,"

Keduanya terdiam beberapa saat, sampai Fourth kembali merasakan kontraksi di perutnya, "Alpha, aku tidak yakin aku bisa menahan ini, KALAU KAU TIDAK MEMBAWAKU KE RUMAH SAKIT! SEKARANG!"

***

"Gemini kau brengsek! Ini sakit sekali!" Fourth mengumpat beberapa kali, perutnya bereaksi sementara tubuhnya sudah lemas karena belum makan dan kini harus berpuasa karena anastesi.

Phuwin yang menemani putranya itu sedari tadi hanya tersenyum melihat Gemini menciut di depan omeganya. Fourth menjadi sangat galak hari ini.

Tangan Gemini sudah kebas diremas omeganya berkali-kali, tidak berhenti semenjak Fourth dipindahkan ke ruang rawat. Kondisi Fourth tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.

"Dengar ini, alpha! Kalau kau mau punya anak lagi, kau mengandunglah sendiri! Kau brengsek! Bajingan! Aku tak mau hamil lagi!" Oceh Fourth marah-marah, "Ini menyakitkan!"

Tok tok tok

"Tuan Nattawat, ayo kita pindah ke ruang operasi, alphanya sebisa mungkin ikut masuk, feromon alphanya bisa menenangkan Tuan,"

Suasana tiba-tiba menjadi mencekam, Gemini menjadi diam seribu bahasa, banyak pikiran negatif yang menyerbu otaknya.

Tiba-tiba bahu Gemini ditepuk pelan, Phuwin sang papa memberi senyum penyemangat pada putranya, "Kau alpha dan ayah terbaik! Papa yakin kau bisa melewati semuanya," Kemudian Phuwin beralih mengusap-usap surai putranya.

Calon ayah tersebut terpejam menikmati elusan Phuwin, hatinya menjadi sedikit lebih tenang. Kemudian dua pria tersebut menyusul brankar Fourth menuju ruang operasi.

Gemini dibantu seorang perawat untuk mensterilkan dirinya dan mengganti pakaian di dalam ruang operasi, kemudian ia bersiap menemani omeganya di sana.

"Gemini, kau menjadi asistenku hari ini?" Sapa seorang dokter seniornya.

Gemini tersenyum menggeleng, "Aku alphanya pasienmu, dokter," Gemini menundukkan wajahnya dan mengatupkan tangannya untuk sang dokter, "Tolong lakukan yang terbaik untuk omegaku, dokter Mook,"

Dokter wanita itu terkekeh pelan, "Aku bercanda, aku tau Fourth pasienku sejak lama, kau saja tidak pernah menemani omegamu kontrol," Ujar Mook, "Ck! Kau ini alpha bagaimana, sih?! Ya sudah ayo masuk! Semangati omegamu!"

Memasuki ruang operasi bukan menjadi hal baru lagi bagi Gemini, alpha itu sudah bertugas selama satu bulan di ruangan itu. Setiap hari mengamati dan menjadi asisten dokter yang melakukan operasi kecil. Namun Gemini tidak menyangka jika ia hari ini masuk ke ruang operasi untuk melihat omeganya di bedah.

Fourth sudah setengah sadar, matanya yang sayu bergulir ke segala arah mencari alphanya. Begitu Gemini nampak di pengelihatan minimnya, tangan Fourth langsung meraba angin, meminta Gemini menggenggam tangannya.

Selama operasi di mulai, tugas Gemini adalah memberikan ketenangan untuk omeganya. Sebenarnya alpha itu merasa aneh, ia sekarang berada di ruang operasi hanya mengamati teman-temannya bertugas. Gemini mengenali dokter Mook dan dua temannya yang menjadi asisten sang dokter.

"Gemini, apa kau tau kenapa seorang dokter tidak diperkenankan menangani keluarganya sendiri?" Tanya Mook sambil terus fokus menggoreskan pisau bedah di perut Fourth, berusaha membedah tujuh lapisan dinding lembut di perut omega tersebut.

Gemini mengguk lemah, tangannya terus mengusap-usap kening omeganya lembut, "Melanggar kode etik,"

"Benar, tapi selain itu, lihatlah dirimu..." Tangan Mook menengadah, "Tolong penjepit..." Kemudian seseorang memberikan alat yang di minta Mook, dan menggunakannya untuk Fourth, "Gemini Norawit, bahkan asisten terbaikku yang selalu tenang dan tidak pernah takut masuk operasi, kini murung dan panik ketika menemani omeganya melahirkan," ujar Mook dengan datar. Tetap melakukan operasi dengan santai dan penuh teliti.

Gemini membenarkan dalam hati, ia mengamati Fourth yang setengah sadar dengan kelopak mata yang sayu. Genggaman tangannya pada Fourth menguat, Gemini kalut bukan main.

"Gemini, Fourth, bersiaplah," Mook mengaba, kemudian menarik bayi pertama dari rahim Fourth.

Seketika tangisan seorang bayi pecah memenuhi ruangan, Gemini sudah lemas bukan main, melihat bayi berlumuran darah yang menangis nyaring tanda dia sehat.

Mook menyerahkan bayi tersebut pada perawat di belakangnya untuk di bersihkan, "Bayi pertama, perempuan, waktu kelahiran, 12.37,"

Sepasang alpha-omega itu saling pandang, di balik masker tersenyum haru untuk satu sama lain. Tetapi ini belum selesai, masih ada satu bayi lagi yang akan datang.

"Bayi kedua, perempuan, waktu kelahiran, 12.40,"

Gemini menghujani wajah Fourth dengan kecupan ringan, kecupan bercampur air mata itu membuat wajah Fourth basah, "Fourth, kau berhasil! Kau berhasil!"
















Bersambung

Selamat buat readers kesayangannya Vee! Akhirnya punya ponakan baru uhuyy!

Kira-kira manggil Gemini sama Fourth apa ya? Daddy-papi? Papa-ayah? Atau yang lain? Ada saran?

Rundung [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang