Chap 3

337 26 6
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading

Chap 3




Makan malam dengan aneka menu yang ada di atas meja tak membuat seorang pemuda berambut pirang itu tergugah. Masalahnya yang ada di pikirannya sekarang adalah bukan makanan. Melainkan sahabat masa kecilnya, Uchiha Sasuke.

Bukan memikirkan karena jatuh cinta atau hal romantis, tetapi pemuda itu sangat terkejut dengan sikap sang sahabat yang berubah 180 derajat.

Sasuke telah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Rambutnya yang dulu bergaya ekor ayam, kini menjadi lurus panjang sampai ke pinggang. Sangat feminin. Belum lagi bagian tubuh lainnya. Benar-benar gadis idaman kaum adam. Sayang sifatnya berubah menjadi buruk. Ia menjadi suka merebut pacar orang lain.

"Tuan muda, anda harus makan. Jika anda sakit maka tuan besar akan merasa sangat cemas," kata Iruka. Orang yang menjadi wali Naruto selama di Konoha.

"Baik, paman," jawab Naruto segera menghabiskan makanannya. 'Tetep aja aku kepikiran terus. Kenapa si teme bisa kayak gitu? Ngerebut pacar orang. Kan itu hal yang jahat. Sasuke bukan cewek jahat.'

Setelah makan malam selesai, Naruto masuk ke dalam kamarnya. Ia tinggal bersama Iruka di apartemen sederhana. Naruto yang meminta Iruka untuk tinggal di tempat yang sederhana. Ia tak ingin menghabiskan banyak uang hanya untuk tinggal di tempat yang mewah. Yang penting bisa tidur, makan dan sekolah.

"Sas, kok kamu tega ngerebut pacar orang sih? Padahal kamu kan cantik. Pasti banyak cowok jomblo yang mau sama kamu," gumam Naruto sambil memandangi foto ia bersama sang sahabat sewaktu duduk di sekolah dasar dulu.

"Mending jadi cewek nakal deh, Sas, ketimbang cewek yang ngerebut pacar orang."

Naruto pun tersenyum. Berpikir jika apa yang ia katakan sama saja tidak baik.

"Besok aku mau bicara lagi sama si teme itu. Dia nggak boleh rebut pacar orang lagi. Entar kena karma baru tahu rasa."

Keesokan harinya. Naruto pergi ke sekolah dengan naik angkutan umum. Ia tak ingin diantar oleh mobil milik ayahnya agar kembali terbiasa hidup sederhana. Sudah cukup dengan membiayai sekolah dan makannya. Naruto tak ingin menjadi anak yang manja meski sudah bukan anak-anak lagi.

Entah kebetulan atau takdir, Naruto bertemu dengan Sasuke yang sedang duduk di dalam bus di kursi paling belakang. Tanpa ragu lagi, Naruto berjalan menghampiri gadis cantik itu dan duduk di dekatnya.

"Pagi, Sas," sapa Naruto dengan senyum ramahnya.

Sasuke tak menjawab karena sedang mendengarkan musik melalui earphone.

"Sa..suke!" panggil Naruto sambil mengibaskan tangannya di wajah si gadis.

Sasuke pun menggerakkan matanya saat ada tangan di depan matanya. Ia pun menoleh ke sampingnya. Tampak seorang pemuda yang sedang tersenyum lebar. Spontan Sasuke menggeser duduknya.

Pacar Kedua (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang