Chap 33

274 17 18
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading



Chap 33

Sasuke telah sembuh dari penyakit mentalnya yang selalu ingin menjadi orang kedua. Saat ini ia telah resmi menjadi kekasih Naruto, teman masa kecilnya yang ia sukai sejak kecil. Hanya saja Sasuke tak menyadari perasaan itu.

Bulan depan adalah hari ulang tahun Naruto dan Sasuke berniat untuk membuat pesta kejutan yang akan diadakan di rumah Sasuke yang baru. Rumah yang didapatkan oleh sang kakak.

Setelah tinggal di rumah baru, Sasuke hanya bekerja paruh waktu dua kali dalam seminggu. Ibunya melarang Sasuke untuk bekerja paruh waktu setiap hari agar ia bisa lebih fokus belajar. Apalagi Sasuke akan mengajukan beasiswa untuk kuliah di London bersama Naruto.

Rencananya Sasuke akan tinggal di kediaman Minato saat berada di sana. Naruto akan kuliah sambil membantu pekerjaan ayahnya. Dengan begitu saat lulus kuliah atau mungkin sebelum lulus, mereka bisa menikah.

"Sas, kamu mau ngasih kado apa buat Naruto nanti?" tanya Tenten ingin tahu.

"Kenapa kamu nggak ngasih kado yang wow, gitu?" usul Sakura sambil mengedipkan sebelah matanya.

Saat ini Sasuke dan kedua temannya sedang berada di taman di luar perpustakaan kota. Mereka baru saja pergi meminjam buku.

"Yang wow? Kado kayak gimana yang kamu maksud, Sak?" tanya Sasuke.

Tenten tersenyum. "Mungkin maksud si Sakura itu kadonya ya kamu sendiri, Sas," jawab Tenten.

"Aku sendiri?" Sasuke menunjuk pada dirinya sendiri. "Maksudmu aku dibungkus pake kertas kado dan dikirim ke rumah Naruto, gitu?"

Sakura berpikir sejenak. "Bisa jadi. Atau kamu kasih tiket aja."

"Tiket?" Tenten dan Sasuke tidak mengerti.

"Tiket atau kertas yang bertuliskan perintahkan aku untuk melakukan apapun yang kamu mau. Begitu," jelas Sakura.

"Jadi babu dong." Tenten langsung berkesimpulan.

"Itu sih terlalu kasar, Ten," bantah Sakura.

"Maksud Sakura tuh.. Aku pake baju maid dan ngelayanin Naruto selama sehari penuh di hari ulang tahunnya. Begitu kan?" tanya Sasuke.

"Yap. Kamu emang cerdas, Sas! Pantas aja selalu masuk peringkat 3 besar!" puji Sakura.

"Ta-tapi.. Kalau aku pake baju maid.. " Sasuke membayangkan dirinya yang mengenakan kostum maid mode lingerie. "..apa Naruto akan menyukainya?"

"Pasti suka!" jawab Sakura dan Tenten secara bersamaan.

"A-apa?!" Wajah Sasuke pun merah padam.

"Makanya, gimana kalau kamu pake kostum itu dan ngajak dia ke hotel, pasti dia bakalan seneng." Sakura tersenyum licik.

Tenten menambahkan, "Bener tuh apa yang Sakura omongin, Sas. Pacaran zaman sekarang kan pasti pada pergi ke hotel. Apalagi pacar kamu pindahan dari luar negeri. Kamu tahu sendiri kan kalau orang luar negeri itu lebih bergaul dan nakal dari orang-orang di negeri kita."

Sasuke pun tampak bingung. "Entahlah. Aku nggak yakin sama saran kalian. Lagian.. " Sasuke melirik kepada pasangan kekasih yang sudah dewasa dan bekerja. "..aku takut hamil kalau ngelakuin hal itu."

Pacar Kedua (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang