Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaranHappy reading
Chap 12
Sekarang giliran kelompok Naruto dan Sasuke yang berangkat untuk mengambil bendera yang ada di ujung gunung yang berada di dalam kuil.
Mereka berdua memegang senter sebagai alat penerang karena tidak ada pencahayaan lain.
Sasuke pernah mengikuti kegiatan berkemah musim panas di gunung Myoboku sebelumnya. Ia sudah hafal walau jalannya gelap. Sedangkan Naruto tidak pernah, jadi ia memegang tangan Sasuke agar tidak tersesat meski ada tanda penunjuk jalan.
"Sas, a-apa kamu nggak takut nyasar?" tanya Naruto sambil memegang lengan Sasuke dan kepala menoleh ke kiri dan kanan.
"Nggak," jawab Sasuke dengan penuh percaya diri.
"Tapi ini udah lama banget lho. Udah nyampe setengah jam kita jalan tapi nggak nemu guru sama sekali," gerutu Naruto.
Sasuke menghela nafas. Naruto memegangi lengan Sasuke hingga mereka begitu menempel satu sama lain dan itu membuat Sasuke tidak nyaman.
Pasalnya, setiap ia bergandengan tangan dengan para mantan pacarnya, tak ada rasa aneh seperti jantung yang berdebar kencang.
'Mungkin udara dingin di sini bikin jantung aku degdegan. Nggak mungkin juga aku grogi sama cowok penakut kayak si Naruto dobe ini,' batin Sasuke.
'Sialan! Kenapa dada si teme empuk dan hangat gini sih? Kan aku jadi nggak mau lepas,' suara hati Naruto.
Kedua sahabat itu terus berjalan kaki tanpa tahu jika jalur yang mereka lewati adalah jalur yang salah. Seseorang telah menukar tanda petunjuk jalan.
'Ternyata nggak sesulit yang kukira. Lagian, kenapa si pirang bule itu malah deket sama pelakor macam Uchiha? Kan aku nggak kalah cantik darinya,' suara hati seorang gadis yang sedang tersenyum miring.
Kembali ke tempat Naruto dan Sasuke berada yang sedang berjalan ke luar dari jalur alias tersesat.
"Sas, ini udah satu jam lho." Naruto terus menggerutu. "Kayaknya kamu lupa deh atau salah jalur nih."
"Kan tadi kamu lihat sendiri kalau kita lewat jalur yang benar, Nar. Kamu kok jadi bawel gitu sih?" Sasuke merasa jengkel.
"Aku nggak bawel, tapi ini kita emang udah jauh banget, Sas. Udah lama dan nggak ketemu siapa-siapa. Mana bulu kudukku merinding." Naruto terus mengoceh sambil sesekali menoleh ke belakang.
Sasuke menggelengkan kepalanya. "Kamu penakut banget sih, Nar. Ntar nggak ada cewek yang naksir sama kamu."
"Biarin!" Naruto malah berseru. "Selama ada kamu di sisi aku, aku nggak butuh cewek lain. Kamu aja udah cukup kok."
"Ja-jangan becanda, Nar!" Sasuke mendadak wajahnya menjadi terasa panas. "Ayo! Kita harus cepat kembali ke vila!"
Sasuke menyeret tangan Naruto. Tangan Naruto yang kini lebih besar dan kekar darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Kedua (end)
FanfictionSesuai dengan judul. Pacar kedua. Thor tidak pintar membuat summary. So.. silakan mampir di cerita ini