Chap 7

234 22 2
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading



Chap 7




Hari ini Naruto membawa bekal makan siang yang dibuatkan oleh Iruka. Bekal makan siangnya sederhana tapi bisa mengenyangkan dan tentu saja sehat. Selama tinggal di London, Naruto tidak berubah. Ia tetap menjadi dirinya yang sederhana, tidak memilih makanan dan tetap tidak peka seperti dulu.

Shikamaru dan Kiba datang ke ruang kelas Naruto untuk mengajak Naruto makan siang. Namun Naruto sedang makan bersama Tenten dan Sasuke.

"Shika, Kiba! Ayo masuk!" suruh Naruto. "Kita makan siang bareng!"

Shikamaru dan Kiba pun masuk ke ruang kelas Naruto.

"Kalau ramai gini kan jadi lebih seru. Iya nggak, Sas?" kata Tenten.

Sasuke hanya membalas dengan gumaman tak jelas sambil melanjutkan makan siangnya.

Kiba dan Shikamaru pun duduk bersama Naruto dengan mengambil kursi yang ada di dekat mereka. Tak lupa mereka juga menyatukan meja agar terlihat seperti meja makan.

"Kalian nggak pergi ke kantin, Kib, Shik?" tanya Naruto melihat kotak bekal makan siang kedua temannya yang berbeda kelas itu.

"Nggak. Ibu kami bikinin kami bekal," jawab Kiba.

"Enak dong," kata Naruto. Ia melirik kepada Sasuke yang hendak berdiri. "Sas, kamu mau ke mana?"

Kebetulan di luar ruang kelas ada siswa yang kemarin pulang bersama Sasuke. Dia sedang menunggu Sasuke.

"Ada seseorang yang menungguku di luar sana," kata Sasuke sebelum pergi meninggalkan Naruto dan yang lainnya.

Naruto hanya diam tapi matanya terus menatap Sasuke yang terus berjalan mendekati laki-laki itu.

Entah apa yang terjadi. Laki-laki itu membungkukkan badannya dan pergi meninggalkan Sasuke, lalu Sasuke kembali ke tempat duduknya.

"Sas, kamu nggak makan siang sama dia?" tanya Naruto.

"Nggak," jawab Sasuke tanpa menampilkan ekspresi apapun di wajahnya.

"Cowok itu pasti udah mutusin kamu ya, Sas?" tanya Tenten memastikan.

"Hn," jawab Sasuke melanjutkan makan siangnya yang tertunda.

"Eeeh?? Kamu diputusin, Sas?" Naruto tampak syok.

Kiba dan Shikamaru terlihat biasa saja dan tidak peduli.

"Berarti.. " Naruto sedang memikirkan sesuatu.

"Ini udah sering terjadi, Nar. Sasuke itu hanya dijadiin sebagai pelampiasan cowok yang lagi kesepian atau marahan sama ceweknya," jelas Tenten.

Sasuke kembali berdiri.

"Kamu mau ke mana, Sas?" tanya Tenten.

Pacar Kedua (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang