Chap 25

152 15 0
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading




Chap 25

Naruto sangat geram dengan segala tindakan yang dilakukan oleh Hyuga Hinata. 

"Aku nggak boleh diam saja! Tindakan Hinata kali ini udah keterlaluan banget!" gerutu Naruto. Dengan cepat Naruto menelepon Iruka untuk membantunya.

Setelah menyuruh Iruka untuk membereskan kediaman Sasuke, ia pergi ke rumah ayahnya untuk membicarakan hal yang penting dan dengan niat untuk kembali pulang.

Akan tetapi itu semua sia-sia. Gadis yang telah menjadi pelaku perundungan terhadap gadis yang ia sukai telah terlebih dahulu mengadu kepada ayah Naruto, Minato.

Hinata menangis tersedu-sedu setelah mengatakan hal yang bertentangan dengan fakta.

"Tidak bisa dibiarkan! Gadis miskin itu telah berbuat buruk terhadapmu, nak! Paman akan melakukan sesuatu agar dia jera dan Naruto harus pulang," ujar Minato terlihat marah.

"Aku sudah pulang, yah," kata Naruto. Tampak sendu.

"Naruto?" Minato pun berdiri. "Tadinya ayah akan memaksamu untuk pulang, tap-"

"Aku akan pulang karena harus mengatakan sesuatu kepada ayah. Tapi sepertinya sudah ada seorang gadis yang mengatakannya," potong Naruto menatap Hinata dengan sinis.

Hinata mendengus namun ia kembali memelas saat Minato menoleh ke arahnya.

"Naruto! Tinggalkan gadis yang bernama Uchiha Sasuke. Dia telah berbuat jahat terhadap Hinata. Dia tidak bisa dibiarkan. Ayah akan memberinya pelajaran!" kata Minato bersiap untuk menelepon seseorang.

Naruto tersenyum sinis. "Ayahku itu pintar, kan?" tanya Naruto dengan maksud mengejek.

"Apa maksudmu, nak?" tanya Minato. "Tentu saja ayahmu ini sangat pintar. Bahkan ayah adalah pengusaha yang sukses."

"Berarti ayah bisa tahu kalau Hinata sedang membohongi dan membodohi ayah," tambah Naruto. Melirik ke arah Hinata yang mulai kesal sekaligus takut dimarahi oleh ayah calon tunangannya.

"Maksudmu Hinata berbohong pada ayah?" tanya Minato memastikannya.

"Aku tidak bohong, paman!" aku Hinata membela diri.

Naruto pun duduk di dekat Hinata lalu menatapnya dengan tatapan mesum. "Dasar cewek jalang!"

💢"Kamu bilang apa, Naruto?!" protes Hinata.

Saat Minato hendak berbicara, Naruto lebih dulu menyela.

"Ayahku yang terhormat, Hinata itu anak orang kaya. Putri seorang konglomerat yang memiliki bodyguard banyak yang tak tertandingi. Mana bisa Sasuke yang hanya gadis biasa mencelakai Hinata? Kalaupun Sasuke bisa mencelakai Hinata, pasti bodyguard Hinata langsung bertindak cepat. Yang ada Hinata yang menjahati Sasuke. Ayah harus membuka mata ayah dengan benar!" jelas Naruto.

Hinata melototi Naruto, namun Naruto malah menjulurkan lidahnya.

"Naruto! Jangan berkata bohong!" seru Minato merasa kesal sekaligus bingung.

Naruto pun berdiri. "Terserah ayah mau percaya padaku atau tidak. Yang jelas Sasuke bukan gadis jahat. Dia memang pernah menjadi pacar kedua para laki-laki, tapi itu karena dia mengidap sindrom yang mengakibatkan ia selalu menjadi yang nomor dua."

Pacar Kedua (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang