Chap 30

152 15 0
                                    

Semua karakter milik Om Masashi Kishimoto
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita dari manga tapi jauh berbeda
Genre : hurt, romance, friendship
Pair : naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading







Chap 30

Naruto pun menginap di kediaman Sasuke dan tidur dengan kakak laki-lakinya, Itachi. Hal itu membuat Sasuke semakin takut kehilangan Naruto. Namun apalah daya. Malam ini Naruto akan ditunangkan dengan gadis lain. Gadis yang tidak benar-benar menyukai Naruto dan hanya ingin membalas dendam terhadap Sasuke.

"Haah.. " Sudah kesekian kalinya gadis berambut raven itu menghela nafas. Beruntung sarapan yang ia buat tidak sampai hangus meski hanya roti bakar dan telur goreng.

"Wah.. Wangi sekali, Sas! Kebetulan sekali aku udah lapar banget!" seru Naruto baru bangun tidur langsung pergi ke dapur.

Hampir saja Sasuke menjatuhkan telur goreng terakhirnya akibat terkejut atas kedatangan Naruto.

"💢Jangan terus ngomong! Kamu bikin aku kaget aja, dobe! Hampir telurnya jatuh!" cerocos Sasuke.

Naruto segera menghampiri Sasuke untuk mengetahui keadaannya.

"Tanganmu nggak kena minyak panas, kan?" tanya Naruto sambil memeriksa jari tangan Sasuke.

Sasuke dengan cepat menarik tangannya. Naruto kecewa atas perlakuan Sasuke yang dingin terhadapnya.

"Kalau udah sarapan, kamu harus pulang. Jangan lama-lama berada di rumah seorang cewek. Apalagi kamu mau bertunangan," ujar Sasuke dengan nada ketus. Padahal hatinya sakit.

"Iya iya. Lagian aku bentar lagi juga pulang kok. Kan mau nyobain sarapan buatan ayang dulu," balas Naruto malah mencium bibir Sasuke meski hanya sekilas.

Sasuke mematung, sedangkan Naruto terkekeh.

'Aku nggak akan sudi tunangan sama cewek selain kamu, Sas. Cara apapun akan aku lakuin untuk ngegagalin acara pertunanganku dengan cewek sialan itu!' batin Naruto.

Skip time

Setelah sarapan Naruto pulang. Lantas hal itu tak membuat Sasuke senang. Ia malah merasa galau dan takut rencananya gagal meski akan dibantu oleh Tenten dan Sakura.

"Dik, Naruto itu sayang banget sama kamu, ya," ucap Itachi membantu Sasuke mencuci pakaian.

Sasuke mencuci pakaian secara manual. Mana mungkin ia mencuci dengan mesin cuci. Harga mesin cuci mahal. Jadi ia menjemur pakaian yang sudah ia cuci bersih di belakang kamar apartemen yang setiap pagi akan terkena sinar matahari tapi tidak akan terkena air hujan. Kadang-kadang ia mencuci di laundry jika harus mencuci selimut atau pakaian tebal. Untungnya Sasuke tidak memiliki banyak pakaian. Jadi ia tidak perlu repot-repot sering datang ke laundry.

"Hn." Sasuke tak berminat untuk membalas perkataan dari kakaknya.

"Kakak tahu kalau malam ini Naruto akan bertunangan dengan gadis pilihan ayahnya," kata Itachi.

Sasuke sontak menghentikan aktivitasnya.

"Kamu juga suka pada Naruto, kan, dik?" tanya Itachi.

Sasuke menoleh kepada sang kakak yang berjongkok di sampingnya.

"Aku tidak peduli lagi dengan perasaanku, kak. Naruto harus patuh sama ayahnya. Aku nggak pantas buat cowok kayak Naruto yang ayahnya seorang konglomerat," ucap Sasuke.

Pacar Kedua (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang