Nesha dan Zea telah tiba di bandara International Indonesia. Sambil menarik koper masing-masing, mereka berjalan menuju pintu keluar dan mencari keberadaan seseorang yang di maksud oleh Ethan.
"Zea, tunggu di sini ya, kakak mau nyari Lion."
Setelah mengiyakan ucapan sang kakak, Zea menarik kopernya beserta milik Nesha dan berjalan ke arah kursi tunggu yang tidak jauh dari pintu penjemputan.
Nesha berjalan menelusuri kerumunan orang-orang yang sedang menunggu untuk menjemput keluarga ataupun pelanggan dari penyedia jasa transportasi online.
Memperhatikan setiap wajah dari orang-orang tersebut, namun tidak ada seorangpun wajah yang serupa dengan gambar yang Ethan kirim padanya.
"Ethan niat gak sih nyuruh orang?" Nesha sudah merasa lelah dan penat jika harus berkeliling di bandara yang baru pertama kali ia kunjungi itu setelah belasan tahun lamanya.
Dari kejauhan, seorang cowok berlari sambil meneriakkan nama Nesha. "Wooyy Neshaaa."
Nesha menoleh ke asal suara. Ia bisa melihat cowok itu mengatur nafas lelah karena berlari. "Lo Lion?" Pemuda itu hanya mengangkat tangannya membuat alis Nesha ikut terangkat sebelah.
"Lo gak mau nawarin gue minum dulu gitu? Dih jahat banget deh, gue kan aus tauuu".
"Ethan gak salah nih nyuruh gue tinggal sama manusia ini? Baju jersey bola, bawahan legging loreng, pake bando pink gambar hello kitty. Nih ragunan tau kalo mereka kecolongan satu singa piaraan apa gak ya?."
"Hellooow kok lo bengong sih?" Lion menjentik-jentikkan jarinya di hadapan Nesha, hingga lamunan cewek itu buyar.
"Ayooo balik, gue udah kehausan, entar gue pingsan di sini lo mau gendong gue?."
"Lebay banget nih macan waridun."
"Heh! Sekate-kate lu, sorry to say gini-gini pacar gue cantik."
"Nyenyenye.. Whatever.. Kalo mau balik, ayo, kasian adek gu-" Nesha menoleh ke arah Zea yang sedari tadi menunggu di kursi tunggu tak jauh dari posisinya. Namun sayang, adiknya tidak terlihat, hanya ada kedua koper milik Zea dan Nesha.
Nesha memandang sekitar. Tidak biasanya sang adik akan beranjak dari tempatnya tanpa sepengetahuan Nesha. Apalagi ini kali pertama mereka menginjakkan kaki di negara ini.
Nesha berjalan menyusuri kerumunan, di ekori oleh Lion yang menarik kedua koper kakak beradik itu. Beberapa saat mereka mencari, Nesha akhirnya melihat posisi dimana adiknya berada. Ia terlihat bersama seorang cewek remaja yang sebaya dengannya.
"Zea..." teriak Nesha sedikit keras. Sang adik pun menoleh ke asal suara kemudian tersenyum. Ia membalik tubuhnya ke hadapan cewek remaja itu lagi, sambil sedikit membungkukkan tubuh, ia pun pamit.
"Siapa dek? Kamu kenal?."
"Zea gak kenal, tapi saat di bandara Paris habis nabrak cewek itu di toilet, Zea cuma mau minta maaf aja."
"Lo berdua ngapain sih gerak-gerakin tangan kek gitu? Mau nari ya?."
"Lo diem, atau gue jual lo ke kebon binatang! Bawa aja tuh barang, ngoceh mulu kek cewek."
"Ethan sialan... Awas lo kalo ketemu."