Karena kegiatan kampus lebih cepat dari jadwal, Nesha bergegas menuju tempat ia akan memulai pekerjaannya. Beberapa menit berkendara, Nesha segera turun dari mobil dan mencari Oly.
"Woy, Nes." Mendengar panggilan Oly, Nesha pun menghampiri.
"Ke loker dulu, ganti pakaian lo."
Nesha mengangguk dan beranjak menuju loker miliknya. Sepuluh menit kemudian, Nesha kembali dan mengikuti Oly ke arah bengkel.
"Guys, kenalin ini Nesha, mekanik baru di SBC."
"Hai Nesha." sapa beberapa orang bersamaan.
"wah ado cewek cantik, salam kenal ya namaku Ande." (Wah ada cewek cantik, salam kenal ya nama saya Ande).
"Ati-ati mbak Nesha, Ande iku buaya." (Hati-hati mba Nesha, Ande buaya).
"Cemburu awak sajo." (Iri saja kamu).
Oly menggeleng kepala melihat kelakukan beberapa bujang lapuk yang sedang mendekati Nesha.
"Giliran ada yang cantik aja, mata lo pada ijo, gue udah bertahun-tahun di sini gak ada yang lirik."
"Iyo awak kan indak tampak saroman gadih." (Ya kamu tidak terlihat seperti perempuan).
"Congor lu gue jadiin makanan piaraan gue, mau?."
"Aku ora melu-melu ya mbak Oly." (Aku tidak ikutan ya mba Oly).
"Kerja sono lu pada, yuk Nesh kita ke sana."
Dengan ekspresi datar, Nesha melewati para pegawai yang bekerja di sana.
"Sorry Nes, gue harap lo betah ya kerja di sini, ya emang sih pegawai di sini rata-rata cowok bertampang sangar, tapi mereka solid kok."
"Gapapa, gue bisa atasin itu, thanks udah bantu gue."
Nesha menepuk pundak Oly dan memulai pekerjaannya. Karena ini hari pertama, Nesha masih di bantu oleh Oly untuk menyelesaikan satu pekerjaan. Walaupun sebenarnya, Nesha bisa menyelesaikannya sendiri.
Beberapa jam berlalu, entah mengapa semakin sore, para pelanggan semakin banyak berdatangan.
"Ly.. Oly.." mendengar panggilan Nesha, Oly segera keluar dari kolong mobil.
"Apaan?."
"Setiap hari emang serame ini?." Oly mengangguk sambil melap wajahnya.
"Bengkel ini gak serame itu sih, beberapa pengunjung kadang niatnya buat beli onderdil doang atau kalo nggak ya mobil baru, cuman ya gitu, klien penting si tua bangka suka dateng ke sini, liat aja yang berjas tuh."
"Sampe bawa body guard juga ya?." Oly mengangguk kemudian kembali masuk ke kolong mobil.
Nesha kembali melanjutkan pekerjaannya, hingga tanpa terasa, pekerjaan mereka pun selesai. Satu persatu para mekanik itu saling berpamitan untuk pulang, menyisakan Oly dan Nesha di ruang loker.
Saat setelah berganti pakaian, Nesha dan Oly berjalan keluar melewati sebuah ruangan yang berdiri beberapa orang berjas hitam di depan ruangan itu.
Sempat menjadi perhatian Nesha, saat terdengar suara gaduh dari dalam ruangan tersebut. Namun Oly dengan sigap menarik lengan Nesha agar berjalan lebih cepat menuju parkiran.
"Anterin gue pulang." Nesha menaikkan sebelah alisnya.
Masa bodoh dengan tatapan Nesha, langsung saja Oly memasuki mobil Nesha sebelum mendengar protesan cewek itu.
"Ini sebagai permintaan maaf lo yang udah penyokin si Nimo."
Mengingat kejadian kemarin, Nesha pun mengalah dan melajukan mobilnya ke kosan milik Oly.