Rhein, Lion dan Kay akhirnya tiba di bandara Jakarta. Lion memisahkan diri untuk menunggu barang bawaan mereka, sedangkan Rhein dan Kay, berjalan menuju pintu gate yang mereka yakini akan di lewati oleh Tara dan Nesha.
"Jadwal kita molor tadi, harusnya mereka tiba lebih dulu."
"Lo gak salah ngecek jadwal kan?." Rhein membuka aplikasi di handphonenya untuk memastikan ulang.
"Bener kok, nih." Rhein menyodorkan benda itu ke hadapan Kay untuk memastikannya bersama.
"Terus mereka di mana?." Kay meneliti dengan padangan fokus ke segala penjuru mencari keberadaan Tara dan Nesha.
Hingga beberapa saat kemudian, orang yang sejak tadi menjadi objek pencarian berjalan bergandengan tangan keluar dari pintu gate. Kay yang melihatnya lebih dulu, dengan heboh menepuk-nepuk pundak Rhein.
"Re Re Re, itu mereka Re. TARAAAA!." Kay langsung saja berlari disusul oleh Rhein di belakangnya.
Grep!
Tanpa aba-aba keduanya langsung saja memeluk sahabatnya itu.
"Lo kemana bodoh?!."
"Lo gapapa? Ada luka?."
"Ngapain lo turun dari kapal?!"
"Ada yang sakit gak?."
"Kalo ada masalah lo harusnya cerita ke kita!."
"Kita perlu ke RS gak ngecek lo?."
Rentetan pertanyaan yang dilontarkan Kay dan Rhein tidak memberi kesempatan Tara untuk menjawab. Cewek itu pun hanya bisa tersenyum, rindu dengan omelan dan perhatian dari kedua sahabatnya itu.
"Malah senyum nih bocah!."
"Udah nanya nya? Gue jawab nanti aja ya, kita balik dulu."
"Gak! Lo harus ceritain sekarang!."
"Sorry nih, urusan gue udah selesai, kalo kalian masih pengen di sini, gue balik duluan, gue pengen istirahat."
"Lo ikut sama kita." Rhein menahan lengan Nesha saat cewek itu berjalan melewati mereka. "Gue gak tahu apa yang jadi penyebab lo berdua hilang, tapi yang gue tahu, nama lo terseret dalam kasus ini sebagai orang yang bertanggung jawab atas hilangnya Tara di kapal itu."
Alis Nesha terangkat sebelah. "Maksud lo apa?! Gue udah gak ada sangkut pautnya di sini."
"Iya Re, ini ada apa sebenarnya?."
"Bokap Rhein ngasih tau hasil introgasi semua tamu termasuk keluarga lo dan gue berdua. Dan salah satu dari mereka ada yang nyebut kalau Nesha yang ada dibalik hilangnya lo dari kapal, dan lo tau gak informan itu siapa? Si Celo, pacar kesayangan lo itu."
"Brengsek! Maling teriak maling!." Umpat Nesha kesal. "Tuh orang perlu gue hancurin mulutnya biar gak lemes-lemes amat!."
"Kita berdua juga kaget. Ya emang lo berdua gak keliatan akur, tapi gue, Kay dan Lion gak percaya kalo lo bakal ngelakuin hal kek gitu."
"Kita bahas ini di mobil, Lion udah ngechat gue kalo dia udah nemu mobil lo Re."
"Oke, mending sekarang kita jalan dulu, lo jelasin apa yang terjadi, dan lo harus ikut buat bersihin nama lo, karna gue tahu pasti, bokap Tara udah tahu soal keterlibatan lo di sini." Nesha tidak merespon, ia hanya diam dengan ekspresi yang susah di tebak.