G Driver 15

910 104 46
                                    

Hari dimana ulang tahun seorang putri sulung dari salah satu pengusaha terkenal telah tiba. Semua tamu undangan beberapa kerabat, relasi dan teman-teman kampus sang putri sudah berkumpul di kapal pesiar yang cukup besar dan megah, sekaligus menjadi tempat untuk melangsungkan acara.

"Lion mana ya, Kay?." Rhein mengedarkan pandangan ke sekeliling mencari cowok kemayu itu.

"Kayaknya bentar lagi nyampe."

"Sendiri?."

"Gue gak tau, dia juga gak ngomong sih."

Beberapa saat berlalu, Lion pun tiba bertepatan dengan informasi dari sang nahkoda jika kapal akan segera berangkat.

"Good afternoon, dear ship passengers, in a few moments the ship will soon be anchored to the wide waters. please enjoy the view."

"Baru dateng lo? Ini siapa?." Kay menyapa Lion yang datang bersama seorang remaja dan cewek yang seumuran dengan mereka.

"Oh ini Zea, adiknya Nesha. Lo pada pernah ketemu kok di kantin waktu gue ngurusin perpindahan Nesha ke kampus.

"Oh iya gue ingat, hai gue Rhein dan ini Kay. Kayaknya dia seumuran ama adek sepupu gue." Nesha menyambut uluran tangan kedua cewek itu sambil tersenyum.

"Dan ini temen gue Oly." Dengan gaya coolnya Oly hanya menggunakan isyarat anggukan kepala.

"Nesha mana?."

"Nah itu, dia gak bisa dateng, makanya cuma nyuruh Oly buat ngegantiin jagain Zea." Rhein dan Kay kompak membulatkan bibir, "ooh.."

"Terus, Taranya mana? Kok gak bareng lo berdua?."

"Lagi bareng bokap nyokapnya ngobrol ama kolega."

"Wihh bokap dia jadi dateng? Gue kira ngeskip kayak tahun-tahun kemaren."

"Gak ada yang tau, tau-taunya udah ngundang relasi bisnis buat ngikut, gak cuma itu, banyak pejabat tinggi juga termasuk ortu gue dan ortu Kay juga di undang."

"Bener, makanya gue ngerasa gak bebas, soalnya ortu gue bakal mantau kelakuan gue disini."

Lion memutar matanya malas, ia tahu tujuan Kay pasti ingin melihat dan menggoda cowok-cowok tampan di sini.

"Ya udah, anterin kita ke kamar, biar bisa naruh barang dulu." Rhein dan Kay mengangguk kemudian berjalan mendahului ketiganya menuju kamar-kamar vip khusus untuk sahabat-sahabat Tara.

Saat berjalan di lorong-lorong kapal, tanpa sengaja mereka bertemu Ica dan Meta dari arah berlawanan.

"Ca, mau kemana?."

"Eh kak Re, kak Kay, ini mau jalan-jalan aja liat isi kapal. Kakak mau kemana?."

"Ini mau nganterin temen-temen ke kamar." Rhein menggeser sedikit tubuhnya. Ica dan Meta kaget melihat seseorang yang sejak tadi terhalangi tubuh dua cewek semampai itu.

"Loh Zea?." Meta terlihat antusias kemudian merangkul Zea.

"Kalian saling kenal?."

"Zea satu sekolah dengan aku dan Meta, kak."

"Oh iya bener, gue daftarin Zea ke sekolah mereka, kok gue lupa." Lion menepuk jidatnya

"Baguslah, biar Zea ada temennya."

"Tenang aja kak Re, Zea aman kalo sama kita." Meta berucap dengan bangga.

Rhein tersenyum. "Oh iya kamu liat Clara gak dek?." Meta menggeleng.

"Ya udah, gih ajak Zea sekalian." Ica dan Meta mengangguk patuh dengan perintah Rhein. Setelah itu mereka pun melanjutkan jalannya kembali.

"Nah sampai, disini buat Lion, sebelah kamar buat Nesha, tapi karena dia gak dateng berarti jadi kamar Oly ama Zea. Ini kamar gue dan Kay, terus sebelahnya kamar buat Ica dan Tara."

Gee DriverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang