Bell pulang sekolah berbunyi sejak 30 menit yang lalu. Frey dan Zea masih setia menunggu jemputan masing-masing di area parkir. Sambil ngobrol santai, sesekali tertawa walaupun hanya Frey yang bersuara.
Zea senang bisa berteman dengan Frey. Walaupun terbilang mereka baru berkenalan dari beberapa hari lalu, tapi pembawaan Frey yang ceria, ramah dan mudah berbaur dengan siapapun, bisa membuat Zea nyaman untuk berteman dengan gadis manis itu.
"Kamu di jemput siapa?."
"Kak Lion."
"Kakak kamu kemana?."
"Kak Nesha ada kegiatan lain." Frey mengangguk saja.
"Oh ya Zea, cerita dikit dong gimana sekolah kamu di sana?."
"Hmm sekolah aku itu bukan sekolah pada umumnya Frey, sejenis sekolah yang mengembangkan skill dan minat siswa. Semuanya bebas buat milih kelas sesuai minat masing-masing"
"Oh ya? Kalo di sini mungkin sama seperti SMK ya... Bakalan sulit pasti buat nyesuainnya."
"Beruntung aku punya kak Nesha yang bisa ngajarin aku soal pelajaran umum walaupun mungkin ada beberapa mapel yang bakal aku nyesuain setelah pindah ke sini."
"Terus, di sana kamu minat kelas apa Zea?"
"Aku suka hal berbau IT, Frey."
"Wah keren kamu, Zea. Kapan-kapan ajarin aku ya" Zea mengangguk antusias.
Percakapan mereka mengalir begitu saja hingga percakapan itu harus terhenti saat sebuah mobil berhenti di dekat kedua cewek itu. Kaca mobil di kursi samping pengemudi di turunkan, menampilkan dua orang cewek dengan seragam sekolah yang sama.
Tin tin.
"Frey" panggil Meta dari dalam mobil.
"Belum balik lo? Eh Hai Zea" Zea hanya mengangguk sambil tersenyum. Tatapannya beralih pada cewek yang kini menatapnya juga dengan intens.
"Mau bareng gak? Kita anterin, ya gak Ca?" Ica tidak sedikit pun menyadari panggilan Meta.
"Caa.. Lo kok bengong?."
"E-eh sorry Met, lo ngomong apa tadi?."
"Lo ngelamunin apa sih?."
"Gue gak ngelamun kok."
"Bo'ong lo, gue ajakin ngomong lo diem aja sambil ngeliat tuh anak baru."
"Hah? Anak baru? Anak baru apaan?."
"Tuh- eh nah loh, tuh bocah mana? Frey, Zea mana?."
"Tuh udah di jemput" tunjuk Frey ke arah Zea yang sudah menaiki motor Lion.
"Yah, baru juga mau ngajakin pulang bareng, yaudah yok Frey kita anterin aja, bahaya lo nungguin sendirian di sini, udah mendung juga tuh."
Frey berfikir sejenak. Ia pun menatap langit yang memang mulai mendung. Setelah menimbang sebentar, Frey mengeluarkan handphonenya mengetik sesuatu kemudian memasukkan kembali benda itu ke dalam saku. Setelah itu ia berjalan ke arah pintu mobil Meta dan duduk di kursi belakang.