G DRIVER 6

694 72 1
                                    

"Rhein, malem ini gue liat kok makin rame ya? Terakhir gue ngikut lo gak serame ini deh."

"Bener, gue juga gak tau, kita cari Lion."

Rhein dan Kay yang sudah tiba di lokasi balap segera menyusuri kerumunan mencari dimana Lion berada. Cukup sulit untuk melewati lautan manusia yang sedang menonton balapan secara live di layar besar.

Menghindari desak-desakan berlebih, Rhein berinisiatif menghubungi Lion memberitahukan keberadaannya.

"Yon, Lo dimana?"

(.........)

"Gue tunggu di tempat biasa ya,
tumben bener rame banget"

(.........)

"Oke deh, gpl"

"Kita tunggu Lion di sana aja, entar dia nyusul."

Rhein dan Kay berjalan ke arah mini cafe yang ada di tempat itu, sekaligus menghindari kerumunan. Tidak lama kemudian, Lion pun muncul bersama Oly sambil terus menatap layar ipad yang berada di tangan Oly.

"Sejauh ini kecepatan lo masih aman, jalur selanjutnya perempatan belok kanan." Oly memberikan arahan kepada Nesha menggunakan alat komunikasi yang khusus terpasang di mobilnya.

"Nonton apaan sih?" Kay mendekat dan melihat apa yang menjadi pusat perhatian teman Lion itu.

"Loh, ini si Nesha kan? Rhein liat deh!" Rhein merasa penasaran dengan apa yang di ucapkan oleh Kay segera mendekat.

"Jago juga.."

"Ya iyalah, apa lagi mobilnya si Nimo, eh lo berdua yang nonton pertandingan sebelumnya kan?." Kay mengangguk.

"Bukan cuma nonton, temen gue ini malah ik- awwh Rhein lo gila ya?." Kay meringis saat Rhein menginjak kakinya tiba-tiba. Sedangkan Lion hanya bisa tepok jidat melihat mulut lemes Kay yang kadang lupa untuk di rem.

"Gak, itu tadi ada kecoak ngerayapin kaki gue, makanya gue refleks nginjak lo."

"Refleks sih refleks, tapi sakit bego."

"Gue minta maaf deh, gue traktir sekarang, ayo.. Ayo.." buru-buru Rhein mengajak Kay masuk kembali ke mini Cafe itu.

"Mereka kenapa sih?."

"Ha- ahhh nggak kok, biasa cewek gak jelas, yaudah masuk yuk."

Ciiiiiittt

Bruuuuummmm

Nesha melewati jalur sesuai yang di arahkan Oly. Sesuai prediksi, Nesha berada di urutan pertama. Namun ia belum bisa merasa puas, karena jarak antara mobil yang Nesha kemudikan tidak terlalu jauh dari milik Gery.

"Nes, nanti dipertigaan depan, lo belok kiri."

"Lah bukannya itu malah mutarin jalan lagi? Kejauhan."

"Iya gue tau, tapi di depan sono ada perbaikan jalan, gak mungkin juga lo bisa terbang."

Nesha berfikir sejenak. Dari kejauhan ia memang sudah melihat ada tanda peringatan perbaikan jalan. Nesha melihat ke jalur sebelah yang cukup padat.

Gee DriverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang