G DRIVER 13

711 94 17
                                    

Pagi menjelang. Semua peserta camp sudah bersiap untuk pulang. Di awali dengan sarapan bersama hingga berdoa bersama karena kegiatan bina akrab kali ini berjalan lancar.

"Oke semuanya udah pada kumpul kan? Tolong panitia untuk mengecek kembali peserta yang ada." Para panitia yang bertugas segera melaksanakan perintah sang ketua.

"Tar, lo mau sambutan juga gak?."

"Kayaknya cukup deh, kita langsung gerak aja, udah mendung lagi tuh."

Rhein menatap langit yang tidak begitu cerah karena sedikit tertutup pepohonan dan awan kelabu.

"Ya udah, gimana guys udah lengkap gak?."

"Aman bu ketu."

"Setiap barisan silahkan jalan ya di dampingi masing-masing panitia, gue pimpin di depan, Yon bantuin buat barisan belakang ya, dan semuanya hati-hati, jalannya agak becek dan licin." Lion yang tak jauh dari posisi Rhein segera mengangkat jempolnya.

Mereka pun mulai beranjak meninggalkan area camp menuju pemberhentian bus. Berjalan santai sambil bercerita namun tetap hati-hati karena tanah yang mereka pijak cukup licin.

"Tar, lo beneran bakal ngundang cowok lo itu ke acara ulang tahun lo?." Tara mengangguk.

"Ada gilanya juga ya lo, kalo bokap lo liat gimana?."

"Bokap gak mungkin dateng, paling cuma mama dan Ica."

"Adek bontot lo gimana?."

"Gak dapet izin bokap buat bolos sekolah. Oh iya Kay, lo udah nyiapin yang gue minta, kan?."

"Beres itu mah, untung berondong-berondong gue bisa di andelin."

"Lagi gosipin apa sih? Gue liatin dari tadi seru bener."

"Kepo!." Seru Kay sambil menjulurkan lidah ke arah Lion.

"Gue gigit juga tuh lidah lo."

Plak!

"Mulutnya gak tau tempat!."

"Emang kalo tempatnya ada, boleh?." Lion mengedipkan sebelah matanya menggoda Kay. Namun ia segera kembali keposisinya di belakang barisan saat melihat Kay siap meledak.

"Eh eh udah, lo tuh ya, galak bener di godain Lion."

"Geli gue di godain ama dia."

"Lo beneran gak suka gitu ama Lion? Kan cakep Kay?."

"Nggak."

"Yakin?."

"Iya."

"100% ?."

"Tar, lo bener - bener ya!." Tara terkekeh melihat ekspresi kesal Kay.

Perjalanan mereka terasa sedikit lama, karena harus berhati-hati dalam berjalan. Beberapa di antara mereka pun mulai kelelahan.

"Kay lo masih ada air gak?." Kay menoleh kemudian merogoh saku samping tasnya.

"Udah habis, Tar, tunggu bentar.. Yooon ada air gaak?."

"Adaaa." Lion mempercepat gerak kakinya saat mendengar teriakan Kay. "Nih." Ia menyodorkan air dalam botol miliknya ke arah cewek itu. Kay mengambil botol Lion dan langsung memberikan kepada Tara.

"Tar, lo gapapa? Muka lo pucet."

Mendengar ucapan Lion, Kay baru menyadari hal itu. Ia pun segera mengecek suhu badan Tara yang mulai menghangat.

"Lo demam lagi, Rheeein masih jauh gaak? Tara demam lagiii."

Rhein menepi dari jalur dan menoleh ke belakang. Beberapa pesera dan panitia camp pun ikut menoleh karena mendengar teriakan seorang Kay. Rhein berjalan ke barisan belakang dan mengecek keadaan sahabatnya itu.

Gee DriverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang