Ayahku sang kaisar selalu memberitahukan satu hal.
"Grand Duke dari Wilayah Utara yang dingin adalah seorang iblis."
Aku tidak tau apakah itu benar atau salah. Karena di mataku, ayahku lah yang lebih tampak seperti iblis. Dia terus mengatakan bahwa seorang Kaisar harus kejam seperti bagaimana dia bersikap terhadapku. Terus dan terus, dia selalu mendidik ku dengan sangat keras. Hingga pada satu titik, aku benar-benar menjadi seperti apa yang dia inginkan.
Tapi...
Sisi kemanusiaan di dalam diriku masih tersimpan. Tidak seperti dia yang benar-benar tidak peduli dengan orang lain. Aku masih seorang manusia.
Dendam itu mulai tumbuh, rasa ingin membalas kekejaman ayahku mulai mempengaruhi pikiran dan hatiku. Tapi kekuasaannya terlalu besar. Aku yang hanya seorang pangeran, tidak bisa menyingkirkannya.
Pada suatu waktu, aku mengetahui kegilaannya untuk menjadi abadi. Dia tergila-gila ingin menjadi penguasa yang mengendalikan tahta.
Saat itulah aku menyadari bahwa keberadaan ku adalah hambatan baginya untuk menguasai tahta. Siksaan yang dia katakan sebagai didikan untuk menjadi kaisar, adalah alibinya untuk menyiksaku.
Dia berharap aku akan mati dengan siksaan yang terus menerus. Sayangnya, tubuhku ini seperti sebuah besi yang terus di tempa hingga menjadi pedang yang tajam. Dia tidak bisa menyingkirkanku.
Istana Kekaisaran yang megah itu, terasa seperti neraka. Aku tidak bisa mempercayai siapapun.
Hingga dia menyebutkan nama Kenneth berulangkali seakan dia takut dengannya. Dia terus mengatakan bahwa Kenneth harus disingkirkan. Tapi dengan dia berkata seperti itu, aku yakin akan satu hal. Dia tidak bisa melawan Kenneth.
Seorang Kaisar yang menguasai Kekaisaran dan menyatukan negara-negara di sekitarnya untuk tunduk pada kekuasaannya. Seorang ayah yang terlihat seperti iblis, orang yang selalu membayangiku dengan ketakutan dan kekejaman.
Orang yang seperti itu takut dengan Kenneth? Seorang Grand Duke yang hanya empat tahun lebih tua dariku?
Aku mulai penasaran apakah Kenneth adalah orang yang lebih kejam dari Kaisar, atau justru dia lah yang bisa membebaskan Kekaisaran dari tangan Kaisar iblis? Aku ingin memastikannya secara langsung.
Kesan pertama saat aku melihatnya, dia terlihat seperti orang yang tajam dari sorot matanya. Dia juga terlihat seperti pemimpin yang tegas. Auranya juga mampu membuat orang-orang menunduk kepadanya.
Dia terlihat seperti seseorang yang licik pada saat pertama kali aku melihatnya. Namun kemudian dia tersenyum. Senyuman yang terasa sangat tulus, senyuman yang baru pertama kali aku lihat selama hidupku.
Tetapi kemudian aku tersadar, para bangsawan biasanya menyembunyikan perasaan mereka dengan wajah yang tabah. Aku terus mengawasinya, dan mendapatkan laporan bahwa tidak ada yang mencurigakan di mansion utama.
Hal yang membuatku penasaran adalah ucapan yang dia katakan saat mengantarku ke kamarku.
"Saya harap anda tidak pergi ke mansion utara."
Ada apa disana? Apakah ada sesuatu hal yang besar hingga dia ingin menyembunyikannya, atau justru dia tengah melempar umpan untuk menghilangkan kecurigaan terhadapnya?
Karena sebelum ini, sebuah laporan telah di terima oleh Kaisar. Itu adalah tentang Kenneth yang melakukan bisnis ilegal. Meski itu bukanlah laporan yang disertai bukti, tapi Kaisar yang terus mengutuk Kenneth mencari peluang sekecil apapun untuk menjatuhkannya.
Karena itu, aku ada disini. Melihat Kenneth berjalan sendirian melewati sebuah taman di malam hari. Dia berjalan menuju mansion utara.
Wajahnya yang kulihat dari kejauhan, tampak sendu dengan sinar rembulan yang membuatnya terlihat lebih menyesakkan. Ekspresi yang kontras dengan senyuman ramahnya itu membuat rasa penasaranku meningkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Villain [ON GOING]
FantasyWeb novel berjudul 'Revenge', menceritakan kisah seorang Putra Mahkota yang tahtanya di renggut oleh seorang Grand Duke dari wilayah utara yang di penuhi dengan salju. Kekaisaran itu hancur berkat pemberontakan dari Grand Duke Kenneth Jayne De Leon...