16. BISNIS GELAP KENNETH 4

2.7K 388 21
                                    

Tidak banyak hal yang terjadi selama perjalanan, semuanya berjalan dengan lancar. Tapi empat hari tetaplah empat hari! Aku merasa punggungku akan rusak jika terus duduk di kereta kuda.

Aku merasa sangat lelah walaupun tidak melakukan apapun selama empat hari ini. Melihat ke jendela, pemandangan hiruk pikuk ibukota mulai terlihat. Gedung-gedung dua hingga tiga lantai terbentang di sepanjang jalan. Pedagang makanan ringan berjajar dengan rapih, dan anak-anak tampak bahagia ketika bermain bersama.

Aroma kue yang baru saja di panggang membuatku lapar, aku selalu penasaran bagaimana rasa makanan dari toko kue di novel fantasy. Jadi aku memutuskan untuk memberi isyarat kepada Alberto yang berada di samping kiri keretaku untuk berhenti.

"Ada apa tuanku?"

"Aku ingin makan kue."

"Kue? Saat ini?"

Aku mengangguk.

"Lalu... Apa saya harus meminta koki mansion untuk membuatkannya?"

"Tidak, aku ingin makan kue di toko itu."

Aku menunjuk sebuah toko kue, itu sedikit ramai karena itu adalah salah satu toko kue yang terkenal di ibukota. Aku beruntung ketika melihat kalau orang-orang yang berkerumun tidak sebanyak biasanya (yang aku baca di novel).

Alberto menoleh untuk melihat toko kue yang aku tunjuk. Dia kemudian mengangguk.

"Baik, saya akan membelikannya untuk anda."

"Ah, tidak. Aku akan turun juga. Aku ingin memilihnya sendiri."

"Maaf? Tapi itu tidak baik, anda pasti kelelahan, biar saya saja yang mengantri tuan."

"Tidak apa-apa."

Aku beranjak dari tempat dudukku, sebenarnya membeli kue juga menjadi alasanku untuk bergerak setelah sekian lama berdiam diri. Aku benar-benar tidak tahan lagi.

"Luca."

"Ya, yang mulia?"

"Bisakah aku memintamu untuk mengantar kakakku, Zelus, dokter, dan para pelayan untuk pergi ke mansion terlebih dahulu?"

"Huh? Lalu bagaimana dengan anda?"

"Aku akan menggunakan kudamu."

"Tapi, apakah itu baik-baik saja?"

"Iya, tentu saja."

Aku bisa melihat keraguan di matanya, tetapi dia kemudian mengangguk. Luca memimpin mereka untuk kembali terlebih dahulu.

"Ayo Alberto."

Aku dengan Alberto segera menuju toko kue itu, sebagian bangsawan yang datang sepertinya mengenali ku. Mereka tampak terkejut dan otomatis menyingkir saat aku memasuki toko.

"Ah, silahkan mengantri. Saya tidak akan menyerobot antrian."

Aku menebar senyuman ramah yang akan membuat siapapun tersentuh. Para bangsawan yang kebanyakan adalah wanita itu tampak memerah, mereka menutupi wajah dengan kipas tangan mereka yang mewah.

Meski aku mempersilahkan mereka untuk mengantri, tapi tidak ada satupun yang mau berdiri di depanku. Salah satu dari mereka maju dan memberiku salam sebagai perwakilan.

"Salam kepada pelindung utara, Grand Duke Leonix. Saya adalah Lenora dari Keluarga Count Lovre. Kami dengan senang hati mempersilahkan anda untuk memesan terlebih dahulu."

Count Lovre? Itu faksi bangsawan kan? Keluarga yang mengikuti Grand Duke Leonix. Cukup bagus, lady ini terlihat kompeten.

Seingatku, kekaisaran ini terbagi menjadi empat faksi, faksi bangsawan yang di pimpin olehku, Grand Duke Leonix. Lalu faksi dari kuil yang tentunya di pimpin oleh Paus, selanjutnya adalah faksi netral yang di pimpin oleh Marquess. Dan terakhir, faksi kekaisaran yang di pimpin oleh Duke Pioneer. Kekuasaan setiap faksinya cukup seimbang saat ini.

The Greatest Villain  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang