5. MERAYU TOKOH UTAMA 5

2.9K 447 34
                                    

Kalung yang melingkar di leher Kenneth segera mengisi mana-nya. Dia mulai berpikir, mungkin dia bisa berpura-pura menjadi seorang pendeta dengan kalung itu.

Matanya beralih untuk memandang Loye yang tertidur disebelahnya. Jubah pria itu telah dijadikan tikar, Kenneth bisa melihat Loye menggigil walaupun tidak terlalu menunjukkannya.

Kenneth melepaskan jubahnya dan menjadikannya sebagai selimut untuk mereka berdua.

"Aku ingin memberikan jubah ini untuk Loye. Tapi tubuh lemah ini tidak akan sanggup menahan dingin."

Beruntung, suhu di dalam gua ini lebih tinggi daripada di luar. Tapi kemudian dia teringat kalau dia membawa cincin spasial yang berisi jubah lain, dan anting sihir yang berisi sihir penghangat.

"Bagaimana aku bisa lupa itu hah?!"

Dia merasa kesal karena melupakan hal yang penting.

Kenneth mulai mengusap mata cincin berwarna hitam itu. Tidak memerlukan waktu lama untuk sebuah anting keluar dari udara tipis dan mendarat di tangannya. Dia segera memakainya dan kemudian memberikan seluruh jubahnya untuk menghangatkan tubuh Loye.

"Kau harus sehat untuk menjadi pijakanku Yang Mulia."

Kenneth mulai berdiri dan mengobservasi gua. Menurut informasi yang dia dapatkan dalam novelnya, seharusnya tempat tumbuhan itu tumbuh tidak jauh dari gua. Sedangkan untuk benda suci...

"Itu seharusnya ada di dalam gua ini."

Jalan menuju ke dalam gua terlihat menyeramkan. Itu sangat gelap, Kenneth mulai ragu apakah dia benar-benar harus menuju ke arah sana sendirian? Tapi dia harus memberanikan dirinya sendiri demi aset masa depan.

"Baiklah... Aku bisa menggunakan sihir untuk menciptakan api."

Tangannya terangkat di udara, rapalan mantra mulai terdengar dan sebuah api sebesar bola kasti muncul di tangan kanannya.

Kenneth mengarahkan api ke arah jalanan gua, itu tidak semengerikan yang dia kira. Kakinya mulai melangkah ke dalam. Stalaktit yang terbentuk di langit-langit gua terlihat seperti chandelier. Itu terlihat sangat cantik, tapi juga terasa sedikit mengerikan karena benda tajam itu bisa saja runtuh dan menusuk tubuhnya.

Dia berjalan cukup lama, beruntung jalanan gua tidak terlalu curam ataupun licin. Kenneth kemudian berhenti saat dia melihat sebuah cahaya emas terang di depannya.

Antara dia dan cahaya itu terdapat sebuah sungai yang tampak bercahaya.

"Woahhh. Sangat cantik."

Sungai itu terlihat berpendar dengan cahaya biru dan ungu. Disekitarnya terdapat es yang tampak seperti kristal. Sepertinya cahaya dari benda itu terpantul ke arah es yang membeku dan ke dalam air yang mengalir.

Kenneth menyentuh air itu, suhunya normal. Tidak dingin maupun panas, dia juga tidak mencium bau aneh apapun. Sepertinya itu memang hanya sebuah aliran air sungai biasa.

"Aku tidak boleh lengah. Seharusnya benda suci di jaga oleh binatang suci."

Berbanding terbalik dengan binatang iblis, binatang suci adalah makhluk yang dianggap sebagai berkah dewa.

"Tapi masalahnya... Binatang apa yang menjaga benda suci ini? Novelnya tidak menjelaskan bagaimana tokoh utama wanita mengambilnya."

Di dalam novelnya, Loye memiliki seorang kekasih. Dia adalah seorang saintess dengan rambut merah muda. Kepribadian wanita itu selembut malaikat, dan kedua tokoh utama itu akan mengembangkan hubungan mereka saat Loye dalam keadaan putus asa.

The Greatest Villain  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang