Setelah aku perhatikan baik-baik, sepertinya ada yang salah dengan mata kedua penjaga gerbang itu. Seperti sebuah boneka yang tidak memiliki jiwa, keduanya memiliki tatapan mata yang kosong dan gerakan yang kaku.
Ini bukan seperti mereka di hipnotis kan? Maksudku... Lihat penampilan soulless mereka? Bahkan mereka tidak berkedip dan terlihat seperti sedang kerasukan. Apakah istana ini berhantu atau apa?
Jika memikirkan tentang hipnotis, itu adalah shiir yang sudah hilang sejak lama. Mungkin...
Sihir hitam itu kembali lagi.
"Aku yakin itu yang paling masuk akal."
Memikirkan kemungkinan ini, aku membuka pintu kereta kudaku dan bergerak turun. Alberto meraih tanganku untuk membantuku, sedangkan Luca masih sibuk berdebat dengan keduanya. Aku berjalan ke arah mereka dan menepuk pundak Luca.
"Tidak apa-apa Luca. Mereka hanya melakukan tugasnya."
Setelah mengatakan itu, aku tersenyum dan mengalihkan pandanganku ke arah penjaga gerbang.
"Kalian bisa memeriksanya."
Mereka berdua mengangguk dan segera menggeledah seluruh isi kereta kuda.
Di saat itulah, aku kembali mendengar suara iblis itu.
[Sentuh mereka putraku.]
Apa? Sentuh siapa? Dua Ksatria itu?
[Sentuh keduanya dan skill pesona tak terbantahkan milikmu akan di aktifkan. Itu skill pasif yang akan aktif jika kau melakukan kontak fisik dengan seseorang. Tentu dengan kondisi tertentu, misal jika kau memiliki niat untuk menarik seseorang ke pihakmu,maka skill itu akan aktif. Tapi jika kau memiliki perasaan negatif terhadap seseorang, maka skill itu tidak akan bekerja.]
Itu pengaturan yang masuk akal.
"Jadi... Apakah mereka benar-benar di bawah kendali sihir hitam?"
[Bisa di bilang seperti itu.]
Dengan kata lain, skill ku bisa digunakan sebagai penangkal sihir hipnotis? Whoaahh, bukankah itu hebat? Skill ini bahkan tidak menghabiskan tenagaku karena itu adalah skill pasif.
"Baiklah~"
[Aku tau isi kepalamu bahkan jika aku menutup mataku nak.]
Sial, dia sangat mengerti diriku. Tapi apa peduliku? Yang terpenting adalah dia berguna dalam kehidupanku.
Nah, setelah kedua penjaga itu selesai menggeledah keretaku, aku mengeluarkan senyumanku dan berkata, "Kalian sudah bekerja keras."
Dengan kalimat itu, aku menepuk pundak keduanya. Memperhatikan kedua mata penjaga gerbang itu, aku merasakan ada perubahan besar di sana. Mata yang tampak sayu dan tidak memiliki emosi apapun perlahan kembali mendapatkan cahayanya. Mereka bahkan tampak terkejut seolah baru saja tersadar dari sesuatu.
Dengan cepat, mereka memahami situasi dan segera menundukkan kepala mereka.
"Kami minta maaf karena telah bersikap tidak sopan Grand Duke."
Tentu saja aku masih tersenyum dengan sangat ramah, "Tidak apa-apa. Kalian hanya melakukan tugas. Oh! Dan..."
Aku merogoh kantung dimensiku dan mengambil bingkisan berisi makanan dan minuman yang memang sudah aku siapkan untuk menyogok orang-orang di istana ini.
"Aku ada sedikit makanan dan minuman, memang tidak banyak, tapi ku harap kalian bisa menerimanya."
Keduanya tampak bingung harus berbuat apa, akhirnya hanya mengambil bingkisan itu dengan canggung dan berulangkali menunduk dan berterimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Villain [ON GOING]
FantasiaWeb novel berjudul 'Revenge', menceritakan kisah seorang Putra Mahkota yang tahtanya di renggut oleh seorang Grand Duke dari wilayah utara yang di penuhi dengan salju. Kekaisaran itu hancur berkat pemberontakan dari Grand Duke Kenneth Jayne De Leon...