23. PAHLAWAN DALAM KEGELAPAN 5

2.1K 338 29
                                    

Setelah mengamati aula yang akan menjadi tempat pesta diadakan, aku menginstruksikan kepada staf-staf yang bekerja di bawahku untuk mendekorasi sesuai dengan selera kaisar yang aku tau. Sebenarnya, pekerjaan mendekorasi ini seharusnya menjadi milik dari permaisuri ratu. Namun entah bagaimana, kaisar membuatku melakukannya. Awalnya aku hanya bertugas menyalurkan barang mewah sebagai dekorasi sesuai dengan perintah permaisuri ratu yang sekarang.

Tapi setelah datang kesini, bahkan penampakan Ratu Arabella sama sekali tidak terlihat. Mungkin ratu itu di kurung oleh kaisar atau semacamnya. Atau mungkin kaisar melakukan ini untuk menumbuhkan sifat kejam pada ratu dan menjadikan aku sebagai musuh dari Ratu Arabella. Sial, pria itu sangat menjijikkan.

Kaisar memiliki tiga wanita di sisinya, tapi sekarang hanya tersisa satu. Permaisuri terdahulu yang merupakan ibu kandung Loye adalah seorang putri dari Kerajaan Narania. Dia mati di bunuh oleh istri kedua kaisar, Arabella Calestre Myrtle, putri dari Duke Myrtle dan merupakan permaisuri ratu saat ini. Entah bagaimana aku merasa bahwa sikap kejam Ratu Arabella juga di bawah kendali kaisar.

Ratu Arabella memiliki dua anak, itu adalah pangeran kedua, Vince Soren Lenoir dan putri pertama Ruella Trixy Lenoir. Lalu selir yang juga mati di bunuh Ratu Arabella memiliki seorang putra yang masih sangat kecil, dia masih berusia lima tahun. Pangeran bungsu itu bernama Castiel Delmora Lenoir.

Aku penasaran bagaimana rupa Castiel, anak itu masih terlalu kecil. Meskipun aku bukanlah orang baik, tapi sebagai manusia, aku juga tidak bisa mengabaikan seorang anak yang menderita...

Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku menghampiri Loye yang masih berdiri di sudut ruangan. Entah apa yang membuatnya berdiri dan menunggu disini alih-alih duduk santai di ruangannya sampai aku datang menghampirinya. Namun tentu saja apa yang Loye lakukan membuatku terharu.

Loye sedang sibuk dengan Lila yang memiliki tingkah ajaib, dia terus memanjat tirai jendela dan membuat Loye kesulitan. Tepat ketika kucing itu melihatku berjalan ke arahnya, dia melompat ke arahku. Tapi Loye yang memiliki kecepatan seorang ahli pedang dapat dengan mudah menangkap Lila.

"Kau bisa membuat Grand Duke terluka Lila, jangan lakukan itu."

Huh? Aku tidak terluka semudah itu...

"Hahaha, tidak apa yang mulia. Tampaknya Lila sangat senang bermain dengan anda."

"Tidak... Saya merasa bahwa dia terlalu menyukai anda."

Aku tersenyum dengan lembut dan mengusap bulu putih Lila.

"Mengapa anda tidak menunggu di ruangan anda?"

Loye memikiki ekspresi rumit di wajahnya. Entah apa yang mengganggu pikirannya. Dia kemudian membuka mulutnya dan berbicara, "Saya hanya merasa nyaman saat melihat anda."

Dia menatap wajahku selama beberapa detik, dalam rentang waktu yang singkat itu, dia tampaknya terkejut dengan perkataannya sendiri dan wajahnya memerah.

"Saya tidak bermaksud tidak sopan, tapi... Saya hanya merasa seperti itu. Uh, bagaiaman saya harus mengatakannya? Saya benar-benar tidak bermaksud untuk hal-hal buruk."

Dia terlihat panik. Perkataannya sebelumnya tentu membuatku terkejut, aku tidak menyangka akan sangat mudah untuk menggoyahkan hati pemeran utamaku.

Aku tertawa kecil, "Tidak apa-apa, saya merasa terhormat jika anda merasa demikian. Bahkan jika anda menganggap saya sebagai kakak... Saya juga akan sangat senang."

Aku tersenyum sekali lagi, "Tentu jika anda tidak keberatan. Sejujurnya saya senang ketika anda datang ke wilayah utara. Sudah sejak lama saya kedatangan tamu istimewa. Daerah itu selalu dingin dan tidak ada yang mau datang ke sana. Saya merasa kesepian, dan karena kakak saya... Ah tidak, maaf, saya merusak suasana dengan mengatakan keluh kesah saya."

The Greatest Villain  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang