21. PAHLAWAN DALAM KEGELAPAN 3

2.1K 339 25
                                    

Melihat Loye tersenyum dan tertawa kecil membuatku percaya bahwa semua yang kulakukan selama seminggu ini tidak sia-sia.

"Bagaimana dengan itu yang mulia? Bukankah aku sangat baik? Aku seperti malaikat hm? Apakah anda tersentuh hingga ingin menangis? Yah mau bagaimana lagi? Aku memang sangat baik, tidak ada orang sebaik aku di dunia ini."

Aku melihatnya mengambil sesuatu dari kantung dimensinya, dia terlihat gugup karena suatu hal. Ketika itu, dia sudah mengeluarkan kotak berwarna merah muda dengan hiasan yang sangat feminin.

"Kepada siapa dia akan menyerahkan benda yang terlihat seperti hadiah untuk kekasih itu? Apakah dia memiliki pacar sekarang?"

Setelah berusaha mengingat-ingat, sepertinya ada satu nama yang muncul jika aku membicarakan tentang wanita yang dekat dengan Loye pada waktu ini. Itu adalah Alenna Yovanca Pioneer yang merupakan putri dari Duke Pioneer. Tapi mengapa dia mengeluarkan itu di sini?

Dia kemudian menyodorkan kotak itu ke arahku.

"Huh? Apa? Apa hadiah yang terlihat sangat romantis itu adalah untukku? Benarkah?"

Saat keraguan muncul di dalam hatiku yang terdalam, aku bisa mendengar Loye berbicara.

"Saya membeli ini sebelum datang ke sini. Ini untuk menggantikan jubah anda sebelumnya. Mungkin tidak semahal itu, tapi ini adalah bentuk ketulusan saya untuk membalas kebaikan anda."

"Woah... Itu benar-benar untukku?"

Aku tidak percaya ini. Tokoh utama yang memiliki tingkat kepekaan nol persen itu memberikanku hadiah?

"Saya meminta penjaga butik untuk mengemasnya sebaik mungkin. Saya tidak tau apakah ini terlihat bagus menurut anda?"

"Ah... Sepertinya aku tau apa yang terjadi."

Aku yakin kalau penjaga toko itu salah paham. Dia pasti mengira kalau Loye akan memberikannya kepada kekasihnya. Aku merasa bersalah telah mengacaukan fantasinya yang romantis itu, tapi ini adalah kemajuan yang pesat!

Sial, aku tidak menyangka pesonaku sekuat itu hingga membuat sang tokoh utama memberiku hadiah dan meminta mereka untuk mengemas sebaik mungkin.

Aku dengan senang hati menerima hadiahnya, tentu saja aku tidak langsung menerima. Sangat penting untuk berpura-pura tidak enak hati ketika mendapatkan hadiah dari seseorang.

"Sebenarnya anda tidak perlu melakukan itu yang mulia. Saya sangat senang bisa memberikan jubah saya kepada anda, saya bahkan memiliki keinginan untuk menyiapkan yang baru khusus untuk anda."

"Tidak, saya hanya merasa bersalah karena telah merusak jubah itu. Anda juga tidak perlu memberikan saya jubah yang baru, saya tidak ingin membebani anda."

"Saya justru merasa senang jika anda menerima hadiah saya yang mulia."

"Maka dari itu, saya juga akan sangat senang jika anda menerima hadiah saya grand duke."

Aku menunjukkan ekspresi ragu, namun bercampur dengan ekspresi bersyukur dan bahagia. Aku tersenyum sembari mengulurkan tanganku untuk menerima hadiahnya.

"Kalau begitu, saya akan dengan rendah hati menerima hadiah anda yang mulia. Terimakasih banyak."

Loye mengangguk, "Saya juga berterimakasih atas apa yang anda lakukan untuk saya."

"Tidak masalah."

Aku tersenyum lagi, jujur aku sangat penasaran dengan hadiah apa yang dia berikan. Karena itu aku berbicara untuk meminta ijinnya.

"Bolehkah saya membukanya yang mulia?"

"Tentu."

Setelah mendapat persetujuan, aku segera membuka kotak itu. Apa yang ada di dalamnya membuatku terkejut. Itu adalah mantel berbahan wool vicuna. Sial, itu Vicuna!

The Greatest Villain  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang