Tidak ada alasan untuk menolaknya. Bagaimanapun juga, nyawaku seperti telur di ujung tanduk. Aku tidak bisa melepaskan kesempatan ini, apalagi Dewa Perang sepertinya bukan tipe dewa yang benar-benar menjunjung tinggi kemanusiaan. Dia lebih ke tipe yang akan memanfaatkan apapun dan siapapun untuk mencapai tujuannya, itu sama dengan prinsipku.
Lebih dari itu, aku akan menemukan cara untuk mengangkat kutukan dan kesempatan untuk terhubung dengan kekuatan besar seperti kuil Dewa Perang. Aku memang memiliki rencana untuk memanfaatkan mereka, hanya saja aku tidak memiliki koneksi dengan kuil. Tapi jika aku menjadi Santo...bukankah itu akan menjadi kartu As yang berguna?
Kekuatan yang seimbang dengan Kekaisaran, bersatu dengan kekuatan yang memiliki potensi untuk mengguncang tirani kaisar... Itu sempurna. Aku bisa menjadikan Loye sebagai kaisar yang bijaksana dan membuatnya bergantung padaku. Untuk mewujudkan itu, hanya ada satu pilihan pasti.
"Saya menyetujuinya."
[Bagus. Dengan begini, kontrak kita akan berlaku.]
Jendela sistem itu bersinar terang sebelum akhirnya menghilang. Sebuah cahaya merah yang datang dari patung itu menusuk mataku.
"Arghhh!"
Aku mengerang saat mataku mulai terasa seperti terbakar. Tubuhku terjatuh ke tanah, tanganku yang gemetar memegang mataku yang masih berdenyut seperti tertusuk panah api.
"Sakit sialan! Apa ini? Apa yang terjadi?"
Aku mulai merasa mataku mengeluarkan cairan. Disaat aku menjauhkan tanganku, aku bisa melihat darah telah membasahi telapak tanganku.
"Ughhh, apa yang terjadi??"
Aku bingung dengan situasi ini. Suara itu kembali terdengar.
[Jangan khawatir, itu adalah tanda stigmata dariku yang menunjukkan identitas dirimu sebagai santo Dewa Perang.]
"Huh?"
[Itu juga merupakan salah satu kekuatanku, kekuatan untuk melihat jiwa.]
"Apa?"
[Bisa di bilang itu adalah sebuah kemampuan cheat untuk melihat ke dalam seseorang. Jika ada di dalam game, itu memungkinkanmu untuk melihat jendela atribut orang lain. Dan dengan kemampuan itu, kau bisa merekrut orang-orang berguna yang bahkan tidak muncul di dalam novelnya, benar?]
"Oh... Itu masuk akal. Kemampuan ini lebih berguna dari perkiraanku."
[Ah, lalu... Kekuatan suci atau kekuatan dewa, kau bisa mendapatkannya jika menyelesaikan tugas dariku.]
"Wah... Jadi dia tidak secara cuma-cuma memberikan kekuatan padaku? Dia membuatku bekerja terlebih dahulu sebelum memberikan hadiah? Bajingan licik ini..."
[Hei, jangan menatapku dengan tatapan itu nak. Bagaimanapun, kita adalah ayah dan anak sekarang. Pfffttt, lagipula bukankah ini cara kerjamu? Kita harus mendapatkan sesuatu sebelum memberikan sesuatu, benar?]
"Dia tidak salah, tapi... Entah kenapa aku seperti di tipu oleh versi diriku yang lain."
"Baiklah, jadi apa tugasku?"
[Mudah saja, kau hanya perlu mendapatkan kepercayaan Paus Alexander dan kuil Dewa Perang. Bukankah akan aneh jika seseorang yang tidak memiliki hubungan apapun dengan Dewa Perang tiba-tiba menjadi seorang santo?]
"Itu masuk akal, tapi apakah hanya itu?"
[Tidak, aku juga ingin memintamu untuk merawat harimau itu dengan baik, dan melakukan beberapa kontribusi kepada kemanusiaan.]
"Apa maksudnya itu?"
[Yah seperti melakukan kebaikan kepada orang lain, membantu orang yang berada dalam kesusahan. Sesuatu seperti itu.]
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Villain [ON GOING]
FantasyWeb novel berjudul 'Revenge', menceritakan kisah seorang Putra Mahkota yang tahtanya di renggut oleh seorang Grand Duke dari wilayah utara yang di penuhi dengan salju. Kekaisaran itu hancur berkat pemberontakan dari Grand Duke Kenneth Jayne De Leon...