24. PAHLAWAN DALAM KEGELAPAN 6

2.7K 376 87
                                    

Setelah berbincang ini dan itu dengan protagonisku, aku berniat untuk kembali ke kediaman. Loye berinisiatif untuk mengantarku menuju kereta kuda di luar istana putra mahkota. Namun ketika kami sedang berjalan menelusuri lorong yang mewah ini, aku bisa mendengar langkah kaki seseorang.

Aku yakin dia adalah wanita karena langkahnya terdengar seperti suara dari sepatu heels.

Benar saja, ketika orang itu muncul di depan kami dengan wajah cerah, aku kira-kira tau siapa dia.

Rambutnya berwarna merah muda dengan bola mata berwarna ungu cerah. Dia memiliki wajah yang cantik dan pembawaan diri yang anggun. Tatapannya jelas menatap lurus ke arah Loye yang berjalan di sampingku.

"Hoooo... Dia ada disini?"

Putri kesayangan Duke Pioneer, Alenna Yovanca Pioneer. Dia adalah calon tunangan Loye, ah tidak. Apakah mereka sudah bertunangan?

Wanita itu terlihat seperti malaikat, namun... Dia adalah salah satu karakter yang masuk ke dalam kategori 'villain'.

"Salam kepada bintang kekaisaran , Yang Mulia Putra Mahkota Loye Jourell Osvaldo Lenoir."

Dia membungkukkan tubuhnya dengan anggun. Hanya dengan ini saja, orang-orang pasti yakin kalau dia adalah bangsawan tingkat tinggi.

"Ah, Nona Muda Pioneer."

Woah... Itu panggilan yang cukup dingin bagi kekasihmu yang mulia. Meski dia terlihat kaki, namun aku yakin kalau Loye cukup mempercayai Alenna dan tidak memiliki prasangka buruk pada wanita itu.

Aku bisa melihat sudut mata Alenna berkedut, aku yakin dia tidak nyaman dengan panggilan itu. Seharusnya, jika status mereka adalah tunangan, setidaknya keduanya bisa memanggil satu sama lain dengan nama depannya.

Aku menutup mulutku saat senyumanku tidak sengaja tersungging. Aku sedang mentertawakan Alenna pada titik ini, namun insting wanitanya tampaknya menangkap pergerakankku yang mencurigakan.

Dengan bakat pemikiran berlebihan dari wanita, Alenna menatapku dengan tatapan yang tajam.

"Oh yaampun... Kenapa kamu bodoh sekali Alenna? Apa yang kau lakukan terhadap bangsawan yang lebih tinggi darimu? Untung kau memelototiku yang baik hati ini, jadi aku akan membiarkannya untuk saat ini."

Bagaimanapun, Loye masih disini. Ini bukan waktu yang tepat untuk berkelahi dengan wanita itu.

"Ah, maafkan kelancangan saya Grand Duke Kenneth. Saya tidak melihat anda berdiri di samping putra mahkota karena terlalu fokus pada beliau. Salam kepada pelindung utara, Grand Duke Kenneth Jayne De Leonix."

Hahh... Kata-katanya memang terdengar sopan, tapi... Dia sebenarnya mengatakan bahwa aku tidak terlihat di matanya, dia sedang merendahkanku huh? Pfffttt, lucunya...

Tentu saja aku tidak membalas dengan agresif, justru sebaliknya, aku tersenyum dengan lembut dan tulus.

"Tidak masalah Nona Muda Pioneer. Saya mengerti betul bahwa saya tidak seistimewa Putra Mahkota Loye."

Meski tampak tenang, Alenna pasti sedang kesal. Itu terlihat dari tangannya yang terkepal erat.

Duke Pioneer adalah faksi kaisar, maka secara otomatis Alenna pasti tidak akan menyukaiku. Mungkin pengaruh ayahnya sangat kuat terhadap Alenna, namun tentu saja Alenna sendiri memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi permaisuri ratu masa depan.

Mungkin kaisar menjanjikan posisinya sebagai ratu dengan imbalan menggangguku atau semacamnya. Aku yakin 99,99%.

Setidaknya kata-kataku tadi tidak hanya basa-basi. Meski Kenneth memiliki pesonanya sendiri sebagai seorang villain, namun tetap saja Loye lebih banyak memikat hati pembaca, bahkan para NPC di dunia ini.

The Greatest Villain  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang