19. PAHLAWAN DALAM KEGELAPAN 1

2.2K 351 35
                                    

"Yang mulia!"

Dengan suara yang bisa menghancurkan telingaku, Luca berlari ke arahku untuk menopang tubuhku.

"Apa yang terjadi? Saya baru saja melihat sebuah cahaya, dan ketika saya masuk, anda..."

Aku menghela nafas dengan wajah suci, "Tidak ada masalah apapun. Aku hanya sedang mencoba membuat air suci. Setelah melihat bagaimana rakyat hidup di pemukiman kumuh... Aku tidak bisa membiarkan mereka menunggu kematian."

Alberto juga datang untuk membantuku. Raut wajahnya tampak buruk.

"Yang mulia... Bagaimana anda bisa..."

Ya tentu saja bisa. Aku ini orang suci huh. Lihatlah, tuan kalian ini sangat baik kan?

Aku tersenyum dengan ketulusan yang dapat membuat siapapun merasa tersentuh, yah kecuali kaisar gila itu. Entah bagaimana, aku yakin ada yang salah dengan otaknya.

Senyuman itu membuat mereka berdua memiliki ekspresi pahit. Tentu saja mereka tidak bisa mencegahku menyelamatkan orang-orang. Yang mereka tau tentangku adalah, aku merupakan orang berhati mulia dan tegas. Bagaimanapun mereka mencoba, mereka tau kalau mereka tidak akan berhasil.

Selain itu, Luca dan Alberto juga pasti merasakan sedikit perasaan iba kepada orang-orang di pemukiman kumuh.

Yah siapa manusia yang sanggup melihat pemandangan itu? Tentu saja aku tidak membicarakan kaisar, ku rasa dia sudah berada di ranah iblis.

Mereka membawaku untuk duduk di atas sofa, Alberto juga segera membawakanku segelas air dingin. Aku meminumnya seperti orang yang baru saja keluar setelah terjebak di padang pasir.

Ekspresi mereka tampak miris. Sial, meskipun aku menikmati pelayanan VVIP ini, tetap saja hati nuraniku berdenyut tidak nyaman.

"Kita akan membagikannya besok. Kalian bisa membantuku kan?"

"Maaf? Besok? Tapi kondisi anda..."

"Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit kelelahan. Ini bukan masalah besar."

Sejujurnya ini adalah masalah besar! Aku merasa seperti tikus yang baru saja tercebur ke dalam got. Tapi bagaimana lagi? Dewa Perang berkata kalau aku harus berperan sebagai Santo, ini adalah langkah awal yang sangat penting.

"Apalagi sebentar lagi akan ada pertemuan besar di hari ulang tahun kaisar."

Pertemuan dengan para delegasi negara. Hal yang paling pertama harus ku lakukan adalah menarik Kekaisaran Suci di pihakku. Mungkin ketika utusan suci datang dan melihatku, mereka akan merasakan auraku yang sangat suci ini.

Mungkin adegannya akan seperti ini.

Ketika utusan suci melihatku, dia melihat cahaya emas terang mengelilingiku dan membuat matanya setengah buta (Hmm... Mungkin sedikit berlebihan). Lalu dia berkata di dalam hatinya, "Siapakah dia? Aku merasakan kekuatan suci yang sangat besar di dalam dirinya. Oh Dewa Perang yang Agung. Apakah dia adalah Santo yang telah lama kami nantikan?"

Yah... Seharusnya itu tidak berlebihan, kan? Itu harus seperti itu. Aku sering membaca novel.

Yang lebih penting dari apapun, pemukiman kumuh harus menjadi tempat dimana pertemuan kedua kami terjadi. Maksudku Sang Protagonis dan Penjahat yang telah bertaubat. Hmm... Ada yang aneh dengan kalimat itu, tapi cukup masuk akal.

Nah, ketika Loye mencari anak yang telah mencuri dompetnya, dia akan bertemu dengan pria berjubah hitam. Pria itu sedang membagikan sembako dan air suci kepada orang-orang di pemukiman kumuh. Kekuatan suci yang terasa familiar itu pasti akan membuatnya sadar kalau pria dengan jubah hitam itu adalah Kenneth, sang penyelamat hidupnya.

The Greatest Villain  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang