Part 4🌻

30.5K 1K 3
                                    

HAPPY READING 🌷

"Bund, aku ingin pulang".ucap Elena merengek ke pada bunda Camella.

"Kamu gak boleh pulang dulu, kan tadi baru aja siuman masa udah mau pulang".ucap bunda Camella sabar.

"Tapi bund, aku udah sehat kok, bund aku ingin pulang".ucap Elena yang merubah raut wajahnya menjadi sesedih sedih nya agar di berikan izin untuk pulang lagi pun orang mana coba yang betah tinggal di rumah sakit.

"Dek kamu itu belum boleh pulang".ucap bang Alvaro dengan sabar. Sekarang ini di ruangan Elena hanya ada Bunda Camella, Ayah Julio, dan Twins A.

"Tapi bang... ".lesu Elena.

"Kalau gitu kapan El bisa pulang?, El udah gak betah di sini".ucap Elena menatap mereka.

" yang sabar ya mungkin satu minggu atau dua minggu ".ucap bunda Camella.

"Gak aku gak mau, aku mau nya lima hari lagi aku mau pulang, kalau tdk aku akan kabur".ucap Elena selayaknya anak kecil.

"Ya udah lima hari lagi, nanti ayah akan bujuk dokter".ucap ayah Julio sambil mengelus rambut Elena.

"Yey makasih ayah".ucap Elena sambil memeluk ayah Julio.

"Cih, ayah gak usah caper deh sama El, ayah gak cocok, inget umur".cibir Arvin.

"Biarin aja El kan anak ayah".ucap ayah Julio.

"Huhh, dasar tua bangka".cibir Arvin.

"Abang gak boleh gitu sama Ayah, nanti dosa".ucap Elena, sedangkan bunda Camella dan Alvaro hanya bisa menggeleng melihat perdebatan ayah dan anak itu.

"Hahahha El memang anak ayah, dengar tu Vin, El aja tau kalau cibir ayah dapat dosa".ucap Ayah Julio karna mendengar pembelaan dari Elena.

"Ayah juga gak boleh gitu sama bang Arvin".ucap Elena. Arvin yang mendengar pembelaan langsung saja meledek sang ayah, sedangkan ayah Julio langsung merubah ekspresi wajahnya.

"Jadi gini terus ya dek, abang gak mau liat kamu nangis tanpa mengeluarkan suara, abang gak suka liat kamu memendam perasaan kamu sendiri tanpa cerita sama abang , ayah, bunda, atau sama Arvin ya walaupun kami gak bisa bantu kamu selesai in masalah tapi seenggaknya beban kamu berkurang, abang suka kamu yang sekarang, kamu yang sekarang lebih terbuka dan abang suka liat kamu yang tersenyum tdk seperti dulu yang murung, datar, dan dingin".batin Alvaro sambil melihat ke arah Elena yang sedang tersenyum. Alvaro pun berjalan keluar ruangan tersebut, Arvin yang melihat itu pun penasaran kemana Alvaro ingin pergi.

"Bund, El, Arvin keluar bentar ya".ucap Arvin dan di setuju i oleh bunda Camella dan Elena. Arvin pun berjalan keluar mengikuti sang abang dari belakang, sampai tak menyadari bahwa sekarang ini mereka sedang berada di taman rumah sakit, Arvin pun berjalan menghampiri Alvaro yang sedang duduk sambil menatap langit malam yang di penuhi oleh bintang.

"Al".panggil Arvin yang sekarang sedang duduk di samping Alvaro, Alvaro pun menoleh melihat sang adik.

"El udah berubah, dia udah mulai terbuka sama kita dia udah gak kayak dulu yang tertutup sambil menampilkan ekspresi yang seolah-olah tdk terjadi sesuatu".ucap Arvin yang melihat ke arah bintang.

"Gue gak tau apa yang terjadi tapi gue seneng El udah mulai terbuka tapi di satu sisi gue ngerasa El pergi jauh tetapi raga nya ada di dekat kita".ucap Alvaro serius, Arvin yang mendengar itu pun langsung melihat ke arah Alvaro.

Transmigrasi Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang