🌷HAPPY READING🌷
Cahaya matahari masuk melalui celah gorden di dalam kamar seorang gadis cantik yang masih terlelap dalam mimpi indah nya, tak lama gadis tersebut mulai terbangun. Elena pun mulai beranjak dari kasur nya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan menggosok gigi, setelah selesai Elena langsung berjalan keluar kamar sambil menuruni anak tangga menuju lantai bawah. Lalu Elena berjalan ke arah dapur tiba-tiba Elena melihat seorang lelaki sedang membuka kulkas entah apa yang lelaki itu lakukan, dengan sigap Elena mengambil panci dan langsung memukul lelaki tersebut.
"Maling, tolong ada maling!!".teriak Elena.
"Aduh... Berhenti,gue bukan maling, berhenti oi!!".ucap lelaki tersebut yang merasa kesakitan.
"Diem lo maling, mana ada maling mau ngaku!!".ucap Elena yang masih memukul lelaki tersebut menggunakan panci, teriak Elena langsung membuat Alvaro, Arvin, dan Dark Wolf yang lain langsung turun ke dapur dan melihat kelakuan Elena. Jayden langsung menarik Elena dan mengambil panci di tangan Elena lalu menaruhnya di meja.
"Ada apa ini? ".ucap Alvaro.
"Tu adek lo, nuduh gue maling, terus mukul gue pake panci".ucap lelaki tersebut yang ternyata adalah Gilang.
"Loh kok jadi Gilang?, malingnya mana? ".ucap Elena.
"Hahahah itu tu maling nya El, si Gilang".ucap Kenzo sambil tertawa terbahak-bahak bersama Arvin.
"Aduh, Gilang maaf ya, lo juga sih ngapain pagi-pagi ada di rumah gue, kan gue kira lo maling".ucap Elena yang merasa bersalah.
"Lo bilang pagi?, ini udah siang Lenaaaaa".ucap Gilang.
"Loh, emang eak? ".ucap Elena.
"Oh iya, kalian semua ngapain di sini? ".tanya Elena kepada geng Dark Wolf (-Alvaro, Arvin).
"Maen game + nongkrong".ucap Ian, tiba-tiba terdengar bunyi bell, Elena dan inti geng Dark Wolf pun langsung berjalan keluar dan membuka pintu, setelah itu terdapat dua lelaki remaja berdiri sambil memegang kotak dan buket bunga mawar, lelaki tersebut adalah Arthur dan Mario.
"Barani banget ya lo berdua, dateng ke rumah musuh".ucap Kenzo meremehkan.
"Ada apa? ".ucap Elena.
"Dari Ali, buat lo".ucap Arthur tidak mempedulikan ucapan Kenzo, sambil menyerahkan buket dan kotak tersebut.
"Gak perlu, adek gue, gak perlu nerima hadiah sampah dari ketua lo".ucap Arvin.
"HEH!! DARI TADI GUE DIEM, BUKAN GUE TAKUT AMA LO, GUE CUMAN NAHAN KARNA DI SINI ADA ELENA, GUE JUGA DATANG KE SINI DENGAN BAIK-BAIK!!! ".ucap Mario yang sudah tidak tahan menahan amarahnya.
"ALAH ALESAN, BILANG AJA LO TAKUT! ".ejek Gilang.
"GUE GAK TAKUT! ".ucap Mario ngegas.
"KALAU GITU AYOK KITA DUEL".tantang Gilang.
"Udah cukup! , kalian ini kayak anak kecil aja".ucap Elena yang terlihat kesal.
"Bilang kepada Ali, makasih hadiah nya tapi gue cukup gak suka sama bunga nya, gue lebih suka bunga tulip".ucap Elena menerima buket dan kadonya.
"Kalau gitu gue ama Mario pamit dulu".ucap Arthur sambil berjalan pergi, tidak lupa menarik Mario untuk pergi. Elena pun langsung masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu.
"El ngapain sih lo nerima dari si dijalan itu".ucap Kenzo tetapi Elena hanya diam sambil membuka kotak tersebut, Elena langsung menutup kotak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Figuran [END]
Roman pour AdolescentsBagaimana jadi nya kalau seorang gadis bar-bar dan periang masuk kedalam novel dan menjadi salah satu tokoh figura dalam novel. CHRISTINA ELIARIA DEBORA, sosok gadis bar-bar dan periang yang harus merenggang nyawa, sial nya Chris bukan nya masuk s...