🌻END🌻

12.8K 323 16
                                    

🌷HAPPY READING 🌷

Setelah memotong kaki Nesya, Chris lanjut mengambil pisau kecilnya lalu chris menggores wajah dan tangan Nesya hal itu membuat Nesya semakin menangis histeris.

"Ampun, gue mohon berhenti siapapun lo gue minta maaf hiks.... tolong.... ".ucap Nesya yang masih setia mengeluarkan air mata nya.

"Maaf?, kau sudah telat Nesya..., orang nya udah gak ada".ucap Chris sambil tersenyum manis yang mana malah terlihat mengerikan dengan penampilan Chris saat ini.

"Maksud lo? ".tanya Nesya.

"Elena udah gak ada dan lo udah tau itu kan?, lo bisa anggap gue malaikat pencabut nyawa lo".ucap Chris lalu memotong tangan Nesya.

"AGRHHHHHHHH, Ampun.... Hiks... Sakit.... ".ucap Nesya sambil menangis sesenggukan.

"Kau terlalu berisik".ucap Chris lalu merobek mulut Nesya dari bibir sampai pipi hal itu malah semakin membuat Nesya menangis ia ingin berbicara tetapi bibir nya sakit.

"Kau terlalu lama Chris".ucap Lily yang perlahan-lahan mulai membuka mata Kaila, Kaila yang melihat kondisi Nesya pun mulai gemetar ketakutan.

"Jadi apa mau mu? ".tanya Chris.

"Langsung saja".ucap Lily tanpa beban

"Kalau langsung gak bagus, kita harus menikmati dahulu".ucap Chris sambil mengambil silet setelah itu mulai merobek tangan Nesya.

Nesya hanya bisa menangis sambil menahan rasa sakit yang luar biasa.

Lily yang sudah bosan langsung mengambil pistol lalu menembak tiga kali tepat ke arah kepala Nesya.

Darah menciprat wajah Chris akibat darah dari kepala Nesya yang di tembak oleh Lily.

Chris langsung berdiri dan menyuruh anak buahnya untuk mengubur mayat Nesya.

"Kau tidak pernah berubah, seharusnya kau memberi daging nya ke kandang buaya".ucap Lily dengan raut wajah yang tidak bersahabat.

"Gue gak mau buaya gue makan daging haram".ucap Chris lalu pergi dari ruang bawah tanah. Di susul oleh yang lainnya, hanya tinggal Lily dan Rey yang berada di ruang bawah tanah.

Hening menyelimuti mereka dengan Lily yang melihat ke arah mayat Nesya sambil membelakangi Rey yang menatap nya.

"Maaf".ucap Rey yang memecah keheningan.

Lily hanya diam tanpa berniat sedikit pun berbalik atau pun melirik Rey.

Melihat Lily/Clara yang masih terdiam hal itu membuat Rey semakin canggung.

"Sekali lagi gue minta maaf, walaupun telat karna Clara udah pergi tetapi seenggaknya gue meminta maaf pada raga nya dan orang yang saat ini berada di tubuh Clara".ucap Rey meminta maaf dengan tulus.

"Walaupun telat tetapi gue bener-bener tulus meminta maaf, plis maafin gue, gue tau kesalahan gue gak pantas untuk di maaf kan tetapi gue mohon terima maaf gue".lanjutnya sambil mulai bersujud di lantai menghadap Lily, Lily pun berbalik dan menatap Rey.

Rey yang tidak mendengar tanggapan apapun dari Clara/Lily hanya bisa terus menerus menyesal walaupun terlambat.

Rey mulai bangun dari sujud nya lalu menatap Lily.

Transmigrasi Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang