Part 3🌻

33.9K 1.2K 5
                                    

HEPPY READING 🌷

Lelaki tersebut adalah Jayden, entah apa yang membuat lelaki itu kembali lagi bukan nya tadi dia pergi bersama abang nya, tapi yaa Elena sih bodoamat tetapi itu semua tidak menutupi kegugupan Elena karna mendapatkan tatapan penuh arti dari Jayden seperti tatapan mengintimidasi, apa lagi saat Jayden berjalan menuju ke arah Elena yang membuat Elena tambah gugup, sampai suatu tangan mendarat ke kepala Elena dan mengelus rambut Elena penuh kasih sayang, Elena terkejut bukan main saat mendapatkan elusan kasih sayang dari Jayden, Elena kira Jayden akan mendorong atau memberikan kata-kata pedas kepada nya ternyata itu semua salah.

"Cepet sembuh, aku gak mau liat kamu sakit".ucap Jayden dalam kata yang ia ucap kan penuh dengan kekhawatiran.

"Dan soal lo putusin gue sebelum lo jatuh, itu gak akan pernah gue terima karna gue udah sayang sama kamu dan kamu harus tau, aku gak akan melepaskan kan dengan semudah itu karna aku udah sangat sayang sama kamu, jadi kamu jangan pernah membahas soal memutuskan hubungan kita kamu paham baby".bisik Jayden dengan senyum manis nya, Elena hanya bisa mengangguk patuh jujur saat ini jantung nya tidak aman mendengar bisikan dari Jayden rasa nya ia ingin berteriak sekencang kencang nya tapi iu semua ia tahan.

"Ok Good".ucap Jayden sambil mencium kening Elena lalu duduk ke kursi di dekat brangka Elena.

"Emm a-abang Alvaro s-sama bang A-arvin mana? ".tanya Elena masih gugup. Mendengar pertanyaan tersebut ingin sekali Jayden mengecup seluruh wajah Elena tapi itu semua ia tahan.

"Mereka semua masih ada di markas, mereka nyuruh aku buat jaga kamu".ucap Jayden dan di balas 'ohh' oleh Elena, ruangan tersebut kembali sunyi di karna kan tidak ada yang mau memulai pembicaraan Jayden sendari tadi ia hanya memandang wajah Elena yang membuat sang empu gugup dan malu tidak berselang lama pintu terbuka menampilkan Kaila yang sedang memegang dua bungkus kantongan, Kaila pun berjalan masuk dan pada saat itu juga lah Clara yang tadi nya tertidur di sofa terbangun.

"Loh Kai lo dari mana? ".tany Clara yang baru bangun tidur.

"Gue tadi dari kantin buat beli makan padahal gue cuman beli tiga satu buat lo, satu buat gue terus yang satu ini buat El gue rasa dia pasti bosen makan makanan rumah sakit yang hambar tapi ternyata ada Jayden padahal gue cuman beli tiga".ucap Kaila sambil menatap ke arah Elena dan Jayden.

"Kalau gitu sini makan buat gue, gue udah laper dari tadi".ucap Clara dan di kasih oleh Kaila.

" Terus yang satu ini punya siapa dong, atau gue ke kantin lagi buat beli satu tapi gue udah capekk kalau gitu lo aja gih Cla gue capek ".ucap Kaila.

"Enak aja gue gak mau gue lagi makan".ucap Clara menolak suruhan dari Kaila.

"Terus kalau gue kasi ini ke El terus Jayden makan apa?, begitu pun kalau gue kasi ini ke Jayden".ucap Kaila

"Kalau gitu punya lo kasi ke Jayden aja".ucap Clara enteng

"Enak aja, kalau gue kasi ini ke Jayden gue makan apa?".protes Kaila ke Clara, masalah nya Kaila itu dia yang sudah pergi beli terus masa makan ny ia kasi seharusnya makan Clara dong kan dia yang ngapa ngapain dari tadi kerjaan nya tidur terus.

"Udah udah makan gue aja yang Jayden makan".lerai Elena yang sudah jegah dengan pertengkaran kecil ini.

"Loh terus lo makan apa dong?".ucap Clara

"Gue makan makanan rumah sakit aja".ucap Elena

"Dan makan itu sini kasi gue".ucap Elena lagi sambil meminta makan yang tadi di beli oleh Kaila, Kaila pun langsung memberikan makanan tersebut.

"Nih makan buat lo, makan jangan di tolak".ucap Elena memberikan makan tersebut ke Jayden, sedang Clara dan Kaila entah pergi mana dua orang itu, tadi setelah selesai memberikan makan itu ke Elena Kaila dan Clara langsung pergi keluar membawa makan dan minuman mereka.

"Aku-kamu baby no lo-gue".ucap Jayden sambil menekankan kata 'Aku-kamu'.

"Iyah ini buat kamu di makan jangan di tolak".ucap Elena.

"Iyya makasih".ucap Jayden sambil mencium pipi seblah kiri Elena, Elena yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu langsung di buat terkejut di tambah pipinya bak kepiting rebus, Elena pun langsung memalingkan wajahnya sesegera mungkin, Jayden yang melihat Elena di buat gemas ingin sekali Jayden menggigit pipi Elena tapi itu semua ia urungkan karna ia sangat lapar sekarang.

Beberapa saat kemudian makanan yang di kasih oleh Elena pun habis, Jayden beranjak dari duduk nya dan berjalan ke arah kamar mandi, yaa ruangan yang di tempati oleh Elena ada ruangan VIP jadi lengkap. Setelah beberapa saat Jayden pun kembali dan duduk ke tempat semula.

"Em Jayden".panggil Elena.

"Apa sayang".ucap Jayden, Elena yang mendengar kata 'sayang' dari Jayden pun di buat Salting pipi nya mulai memanas mungkin sekarang pipinya bak kepiting rebus. Jayden yang melihat itu semakin gencar menggoda Elena.

"Sebenarnya apa yang buat kita putus".tanya Elena gugup, Jayden yang mendengar pertanyaan tersebut langsung merubah raut wajahnya.

"Kita gak usah bahas itu lagi ya".ucap Jayden sambil mengelus rambut Elena dan sesekali mengecup tangan Elena yang ia pegang.

"I-iya".ucap Elena gugup.

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

Di sisi lain terdapat seorang wanita parubaya beserta anak lelaki nya yang memandang senduh ke arah putri nya yang sedang terbaring lemah di berangka rumah sakit, banyak alat yang terpasang di tubuh putri nya. Wanita parubaya tersebut adalah bunda Yaza dan anak lelaki nya Bang Ezra lalu yang terbaring lemah tak lain dan tak bukan itu adalah Chris.

"Dek bangun, abang gak mau di tinggal sama kamu".ucap Bang Ezra sambil memandang senduh ke arah sang adik.

"Nak bunda ke kantin dulu ya beli makanan pasti kamu lapar".ucap bunda Yaza kepada sang putra dan hanya di balas anggukan kecil. Bunda Yaza pun keluar dari ruangan tersebut, sekarang tersisa Bang Ezra dan Chris.

"Dek kayak nya mimpinya indah banget ya sampe bikin kamu gak mau bangun hiks... D-dek bangun abang m-mohon hiks... ".pecah sudah pertahanan Bang Ezra melihat sang adik kesayangan yang terbaring lemah tak berdaya.

Clekk

Pintu ruangan VIP yang di tempati oleh Chris terbuka menampilkan pria parubaya yang berjalan menuju ke arah bang Ezra dan Chris.

"Gimana perkembangan adik kamu".tanya ayah Arion kepada Ezra sambil mengelus rambut sang putri.

"Gak ada perubahan ayah".ucap Ezra lesu.

"Huff.... Bunda kemana? ".tanya Ayah Arion karna tidak melihat istri tercinta berada di ruangan tersebut.

"Lagi pergi ke kantin beli makanan".ucap Ezra tanpa mengalihkan tatapan nya dari sang adik.

"Kalau gitu ayah pergi ke bunda ya".ucap ayah Arion dan hanya di balas anggukan kecil.

☘️TO BE CONTINUED☘️

Hii guys.....

Apa kabar?
Semoga sehat selalu ya aminnn...

🦋JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK
VOTE and COMMENT🦋

Ig:auraliona

See you next part
byeee... 👋🏻

10/06/2023

Transmigrasi Figuran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang