chapter 2 gila

1.2K 94 74
                                    

Setelah hoseok berbaring seharian di ranjang dia mulai mengingat-ingat malam tadi, dimana dia melakukan sex selama berjam-jam sampai kakinya lemas dengan pantat yang sakit.

"Ah aku lupa menanyakan namanya." Lirih hoseok menatap pantulan nya di cermin.

Hoseok sedang mandi sekarang dia hanya sibuk menatapi tubuhnya, karena begitu banyak kiss mark di sekitar kulit itu beruntung kedua orang tua hoseok tidak melihat.

Jika mereka melihat kiss mark itu mungkin akan terjadi perang ke satu pagi ini. Lagi-lagi hoseok memikirkan nama pria yang menusuknya semalam, dia hanya sibuk mendesah menyebut daddy tapi lupa bertanya dasar pikun.

"Membayangkan nya saja mengerikan, btw tadi malam namanya siapa ya? Dari penglihatan ku sih dia tampan dan tinggi, dia juga pasti menyukai tubuh ku hahaha aku memang pandai merawat diri." Pujinya pada diri sendiri

Hoseok mulai berendam untuk menghilangkan rasa penatnya, memejamkan mata dan menikmati setiap sentuhan air pada tubuhnya.

Dia jadi ingat saat tangan besar itu memilin dan mengusap penis nya, mengocok dan mengelus sampai hoseok mendesah nikmat.

Ting!

"Sial! Untuk apa kau berdiri hanya karena imajinasi?" Marah hoseok pada penis nya sendiri.

Jika yoongi melihat ini mungkin dia akan tertawa, baik hoseok cepat menyelesaikan mandi nya dia butuh udara segar. Jadi hoseok berencana akan menghabiskan uang sakunya, mengajak jimin sahabatnya pergi berbelanja.

"Sayang apa kau yakin akan meninggalkan hoseok lagi? Kau lihat kan, tadi malam dia pulang dengan siapa dan jam berapa? Aku takut anak itu semakin menggila." Sedih krystal.

"Tentu aku yakin, aku percaya pada hoseok dia akan baik-baik saja selama kita mengawasinya dari jauh. Kita ke amerika hanya sebulan sayang kau tau kan ini demi masa depan hoseok?" Bujuk joon ha memasukan bajunya ke koper.

"Padahal tadi pagi dia marah karena aku mengomel, pasti hoseok akan semakin marah jika ku tinggalkan." Krystal sedih karena dia tidak memiliki banyak waktu untuk hoseok.

"Tidak kok, aku yang akan membujuknya kau siapkan segalanya oke! Siang ini kita harus sudah ada di bandara." Joon ha berdiri pergi dari kamar nya.

Krystal hanya menghela nafas baru saja dia dua bulan di korea, hanya karena museum nya sedang ada perampokan dan perusahaan suaminya turun sedikit. Mereka harus segera kembali ke amerika untuk mengurus pekerjaan itu, pernah sih krystal meminta pindah dan tinggal di amerika saja.

Tapi mengingat amerika lebih bebas bergaul dari pada korea, jadi joon ha tidak bisa tinggal menetap di amerika sana.

"Maafkan ibu hoseok, ini demi masa depan mu." Lirih krystal.

Hoseok baru saja selesai mandi dia bergerak membuka lemari bajunya, hari ini hoseok akan memakai baju full dior tak lupa memakai topi baretnya.

Joon ha datang mengetuk pintu hoseok dengan pelan, sang pemilik hanya berdehem membiarkan ayah nya masuk. Dia duduk di pinggir ranjang melihat hoseok yang sedang menyisir rambut.

"Ku tebak ayah datang untuk membujuk ku kan?" Tanya hoseok menyisir rambutnya.

"Haha iya, kau memang tau apa yang akan ayah lakukan ya. Hoseok kau yakin tidak mau bekerja dengan ayah? Paling tidak coba dulu yu, seperti melihat robot baru yang ayah ciptakan 1 tahun yang lalu." Senyum joon ha.

"Hum untuk saat ini tidak, ayah dan ibu harus memiliki orang yang menghabiskan uang kalian. Jadi aku harus menikmati uang saku ku dulu sebelum aku siap bekerja!" Hoseok berbalik melirik ayah nya sekilas.

My Daddy(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang