chapter 26 terharu

504 45 15
                                    

Sampai akhirnya hoseok dan yoongi tiba di rumah mereka memberitahu keluarga min juga, bahwa dia tidak akan kembali ke seoul ya mungkin mereka akan kembali sih tapi tidak sekarang.

Orang tua hoseok juga sedang berada di gwangju untuk urusan bisnis, tidak masalah juga bagi hoseok sekarang yang penting ada yoongi di hidupnya.

Keduanya kini sedang menyiapkan makan malam, besok mereka harus bekerja dan mengurus surat kepindahan.

"Daddy makan ini, aku membuatnya dengan susah payah." Ucap hoseok menyiapkan pasta.

"Tumben memasak pasta?" Yoongi menatap piring itu.

"Sedang ingin mencoba, jadi ayo makan dan rasakan enak apa tidak?" Hoseok duduk di depan yoongi.

"Baiklah daddy coba dulu." Yoongi menyuap dan merasakan pasta itu.

Rasanya enak dan gurih memang hoseok bisa di andalkan soal memasak, patutnya dia jadi koki di restoran tapi mana mungkin yoongi menaruh hoseok di dapur.

"Sangat lezat! Kau begitu pandai soal memasak baby." Puji yoongi tersenyum.

"Syukurlah ayo habiskan." Senyum hoseok ikut makan.

Hari semakin gelap usai makan hoseok memilih pergi ke meja kerjanya, dia membuka laptop melihat email yang klien nya kirim.

Ada proposal dan laporan mengenai restoran cabang kedua, terus meneliti dan memeriksa apa ada yang salah atau tidak.

Sedangkan yoongi sedang sibuk membaca di hadapan hoseok, dia sudah lelah dengan seluruh materi jadi baiknya yoongi membaca novel saja.

10 menit berkutat dengan laptop nya hoseok kembali mendapat serangan sakit pada kepalanya, hidung yang kembali mimisan membuat dia panik takut ketauan yoongi.

"Hyung aku ke kamar mandi dulu!" Hoseok berlari membuat yoongi heran.

Mengambil tisu dan menutup hidung nya agar darah itu tidak keluar, 5 menit di sana membuat yoongi cemas takut terjadi apa-apa.

"Baby, kau baik-baik saja kan?" Tanya nya.

"Aku baik kok hyung, sebentar lagi aku keluar!" Teriak hoseok.

Yoongi tidak pergi dia menunggu hoseok di pintu kamar mandi, takut hoseok pingsan atau apa begitu kan.

Tiba-tiba hoseok merasakan mual sampai terdengar keluar membuat yoongi semakin panik.

"Baby buka pintunya!" Teriak yoongi khawatir.

"Huek! Ahh huek! Hhh.. daddy." Memegangi kepalanya yang sakit.

Bruk! Hoseok terjatuh pingsan di lantai kamar mandi, mendengar suara benda keras jatuh yoongi segera mendobrak pintunya.

"Hoseok!" Panik yoongi.

Waktu menunjukkan pada pukul 11 malam hoseok di bawa ke rumah sakit dengan ambulan, yoongi menangis karena panik takut hoseok kenapa-napa dengan terus menggenggam erat tangan hoseok tanpa melepasnya.

Memberikan oksigen selama di perjalanan sampai di rumah sakit dokter dan perawat membantu hoseok turun, membawa pasien mereka ke ruang UGD untuk memeriksa lebih lanjut.

"Hoseok.. hoseok.." gumam yoongi ketakutan.

Ruang UGD di penuhi perawat dan juga dokter untuk memeriksa hoseok, memasang infusan dan juga oksigen agar hoseok mendapatkan nafas.

40 menit menunggu akhirnya dokter keluar dari ruangan UGD, dokter berjalan menghampiri yoongi yang kini sudah berdiri dengan wajah pucat nya.

"Dok, bagaimana keadaan suamiku? Dia baik-baik saja kan? Tidak ada yang parah kan?" Tanya yoongi.

My Daddy(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang