Merasa lebih pendek?

1.7K 38 9
                                    

sama seperti sebelumnya, dosa tanggung sendiri. Peringatan pertama ini bacaan dewasa, yang dibawah umur jangan membaca.P eringatan kedua jangan bawa-bawa saya bila anda berdosa karena sebuah bacaan dewasa. Peringatan ketiga anda dengan sadar membaca ini jangan bawa bawa penulis apapun yang terjadi.

---

"Apa-apaan ini?" 

Aku terpaku, tidak percaya pada apa yang kulihat. Wajah yang memantul dari balik kaca itu adalah wajah seorang wanita muda yang sangat aku kenal. Tubuhku terasa bergetar, bukan hanya karena dinginnya udara di luar, tetapi karena kebingungan dan kepanikan yang melanda pikiranku. Apa yang terjadi padaku? Bagaimana aku bisa berada di sini, mengenakan pakaian guru, dan memiliki tubuh yang jelas bukan milikku?

Kuusap wajahku, mencoba mencari tanda-tanda bahwa ini adalah sekadar mimpi, tetapi semuanya terasa begitu nyata. Aku benar-benar telah terdampar di tubuh orang lain, tubuh seorang guru muda bernama Aqila Devanti. Pikiranku berkecamuk, mencoba memahami bagaimana mungkin hal ini terjadi padaku.

Sial

Sekarang ku merasa lebih pendek dari biasanya, namun terasa lebih bugar. Aku bisa merasakan tubuhku yang lebih ringan. Aku berusaha memegang kepalaku namun kutemui kain menutupi rambutku. Aku berusaha menarik napas dalam-dalam, tidak aku rasakan nyeri seperti orang yang merokok sepertiku. Jelas sih Bu Aqila sepertinya tidak merokok. 

Aku pun mencoba menggerakkan lidahku di sepanjang mulut, menyesuaikan dengan setiap bagian kecil dari tubuh baruku. Aku memperhatikannya lewat pantulan di pintu kaca gudang buku. Dan pandanganku tertarik oleh dadanya. Langsung kulihat ke bawah badan baruku dan disambut oleh belahan dada Bu Aqila yang tertutupi oleh jilbabnya di atas baju batik yayasan  yang kukenakan, sungguh kumerasa dadaku terjepit kuat di bawah bra-nya. 

"Njir apakah ini nyata?"

Aku pun mulai mengusap dadaku dan meremasnya terus menerus tanpa mencoba sama sekali untuk menghentikan gerak tangan Bu Aqila. Dapat kurasakan betapa kenyal, lembut, sekalgus aneh saat payudara dipegang dan digerakan. Sial aku tidak mengira aku dapat merasakan hal ini. kutaruh ujung jilbab Bu Aqila ke belakang. Agar tidak menggagu saat Aku mencoba sekali lagi meremas payudara Bu Aqila dengan tangannya sendiri. Kali ini kucoba lebih keras.

"... Aahhh...ahhh..."


Tak sengaja aku mendesah. Bersamaan dengan itu tiba-tiba ada perasaan yang ikut muncul.... Sial aku mulai merasakan apa yang cuma akan dirasakan perempuan. Sial... inikah yang terjadi jika seorang perempuan terangsang? 

Sial Aku LAKI-LAKI! aku mencoba untuk menahan rasa ingin tahuku yang semakin menjadi. kulihat kembali jendela yang memantulkan samar bayangan Bu Aqila. 

"Ah sial" kataku melalui bibir manis Bu Aqila

namun akhirnya rasa penasaran itu mengalahkan segalanya. Dengan hati-hati, aku mulai meremas dan memainkan payudara Bu Aqila 

Enak rasanya.. 

Aku pun mencoba mencubit puting yang tersembunyi di bawah BH dan baju batik ini. Seakan bersembunyi menghindari genggamanku, membuatku semakin liar untuk mencari puting ini. Aku pun memfokuskan kedua tanganku ke gunung Bu Aqila yang sebelah kanan. Lama-lama dapat kurasakan putingku terasa tegang dan saat jari-jariku tepat berada diatasnya sungguh...oooh..ooh terasa nikmat gak karuan... aku dapat merasakn sesuatu mulai basah.

teep...teep...teep

Aku mendengar suara langkah kaki. Tiba-tiba aku tersadar dan melihat seragam ini sedikit kacau. Ku segera merapikan Baju yang habis kuacak-acak barusan.. 

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang