Bekerja sama dengan An

237 13 1
                                    

Bro ingat ya :D sepert biasa dimohon kesadaran dan pengakuan diri. Jika anda belum dewasa jangan baca ini, jika anda berdosa dan sampai melakukan hal yang lain ya jangan salahkan author. Enjoy the chapter

Angan menatapku tajam, rahangnya mengeras. "Jadi itu kau? kau yang membuatku tadi melakukan hal mengerikan itu? Apa yang kau inginkan dariku?" tanyanya dengan nada dingin.

Aku menelan ludah, berusaha memilih kata-kata yang tepat. "A-aku hanya ingin membuktikan kemampuanku padamu. Aku ingin kau percaya padaku, An. Aku bisa membantumu dengan mantra itu, tapi ada syaratnya... itu jika kau mau bekerja sama denganku."

Angan terdiam sejenak, matanya menyipit, mencoba membaca niat di balik ucapanku. Lalu dia menghela napas berat. "Baiklah, aku akan mendengarkanmu. Tapi jangan harap aku akan mudah percaya padamu setelah apa yang kau lakukan tadi."

Aku berdiri seperti terikat benang mistis yang sangat erat di hadapan Anganita, mencoba memperbaiki nada bicaraku yang sempat terdengar kikuk. Aku tahu ini adalah saat yang krusial untuk membuktikan niat baikku padanya.

"Anganita, aku tahu kau adalah anggota Ordo. Bahkan aku juga tahu kau adalah seorang Kusumawardhani." Aku menatapnya dengan sungguh-sungguh. "Aku membutuhkan bantuanmu."

Anganita terlihat kaget saat menyadari bahwa aku mengetahui semua itu. Aku pun melanjutkan, "Aku juga tahu kau ditugaskan ke sini karena ada aura gelap di yayasan ini."

"bagaimana kau tahu?"

"aku tidak bisa memberitahumu saat ini"

Anganita memandangku lekat-lekat, ekspresinya sulit terbaca. "Memang ada aura negatif di sini," ujarnya dengan nada curiga. "Tapi bagaimana aku bisa yakin kau tidak memanfaatkan kerja sama ini untuk mengumpulkan semua kertas mantra yang hilang? Siapa yang tahu jika kau sebenarnya adalah iblis yang sedang menyamar?"

Aku bisa merasakan ketegangan di antara kami. Aku tahu aku harus memilih kata-kata yang tepat untuk meyakinkannya.

"Anganita, aku mengerti keraguan dan kecurigaanmu. Tapi percayalah, aku benar-benar ingin membantu." Aku menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Ya, aku memang menemukan mantra-mantra itu lebih dulu. Tapi aku juga kehilangan beberapa kertas mantra penting."

Aku pun melanjutkan "aku yakin aura di yayasan ini gelap karena sudah ada yang memakai mantra itu. Biar kuberitahu iblis itu mengambil energi jiwa dari yang merasuki dan yang dirasuki. iblis itu telah bangkit. Dan aku yakin itu adalah ulah iblis yang telah bangkit di yayasan ini."

Aku menatap Anganita dengan sungguh-sungguh. "Kita memiliki tujuan yang sama - menghentikan iblis itu dan mengembalikan ketenangan di yayasan ini. Aku membutuhkan bantuanmu. Aku tidak ingin menyembunyikan apapun darimu. Aku ingin kita bekerja sama, aku butuh bantuan seorang anggota Ordo Sakral, untuk menyelesaikan masalah ini." walaupun aku belum tahu ordo sakral itu apa dan sebesar apa. Cuma aku harus meyakinkannya aku membutuhkan dia.

"Katamu tadi akan ada efek buruk mengenakan kekuatan itu yaitu..mmm energi jiwa dari yang merasuki dan yang dirasuki akan diambil oleh si iblis dan bangkit?" tanya An memastikan

"ya benar seperti itu." kataku

"lalu kenapa kamu ... tidak terlihat seperti orang yang terkena efek kehilangan energi?"

aku sedikit terdiam. aku hanya memandangnya penuh percaya dan berkata "aku tidak bisa mengatakannya sekarang kepada seseorang yang belum menjadi rekanku" Kataku

Ekspresi Anganita tampak sedikit melunak. Dia terdiam sejenak, sepertinya masih berusaha mempertimbangkan tawaran kerja sama dariku. "Baiklah, aku akan mencoba percaya padamu. Tapi jangan harap aku akan dengan mudah mempercayaimu sepenuhnya. Ayo kita mulai melacak iblis itu dan mencari mantra-mantra yang hilang."

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang