Sampingan: Si Kembar di tubuh orang lain#3

310 10 11
                                    

#seperti biasa dimohon kesadaran dan pengakuan diri. Jika anda belum dewasa jangan baca ini, jika anda berdosa dan sampai melakukan hal yang lain jangan salahkan author. Enjoy the chapter!


Anganita, menghubungi Bu Nia. Ia dengan nada bersemangat menelpon seniornya yang terhormat itu. "Bu Nia, aku dan Aksa akan menangani dua bocah kembar nakal itu! Aku sudah pastikan kau bisa membalas dendam," ujarnya. Nada suaranya terdengar serius.

Bu Nia, yang ternyata sedang asik memanja diri sendiri, menyahut dengan napas terengah. "Ah, syukurlah Nita. Aku percaya kalian bisa mengatasinya." Ia tersenyum puas, tak lupa mengucapkan terima kasih.

Bu Nia menghela napas lega di seberang sana. "Ah, syukurlah Nita. Aku benar-benar berterima kasih padamu," sahutnya dengan nada sedikit terengah-engah.

Nita mengangguk kecil, meskipun Bu Nia tak bisa melihatnya. "Iya, Bu. Dan saya juga sudah menyelesaikan pengamanan untuk dua teman saya yang ikut magang bersama saya. Ternyata memang ada yang dimanipulasi," lanjutnya, memberikan informasi tambahan.

Namun, apa yang Bu Nia katakan selanjutnya membuat Nita terkejut. "Oh iya, hati-hati ya. Jangan sampai ada yang menyamar dan mendekatimu lagi." Tawa kecil lolos dari bibir Bu Nia yang masih sedikit ngos-ngosan.

Nita mengernyit heran mendengarnya, tapi ia memilih tak ambil pusing. "Baiklah, Bu. Aku tutup dulu, ya. Aku dan Aksa harus menyusun rencana," pamitnya, lalu mengakhiri panggilan.

Nita pun menutup telepon, Sementara itu, di seberang sana, Bu Nia terkekeh pelan. Wajah Bu Nia nampak tertawa puas. "Terima kasih atas informasinya, Sayang. Sekarang, giliran aku yang akan bersenang-senang," gumamnya dengan seringai lebar. Tampaknya, Bu Nia pun memiliki sisi gelap yang belum terungkap kepada Anganita.

***

Adit dan Radit, dua bocah kembar nakal, tampak antusias saat ibu mereka, Bu Siti, menceritakan pengalaman masturbasi pribadinya. Kedua anak itu lalu diam-diam mengambil alih pikiran dan kendali atas tubuh Bu Siti.

"Asik nih, Dek! Kesempatan bagus buat coba-coba," bisik Adit dengan seringai lebar. Radit mengangguk-angguk setuju, tak sabar untuk segera memulai rencana mereka.

Perlahan, tangan Bu Siti mulai bergerak nakal menyentuh payudaranya sendiri. "Oohhh..." desah Bu Siti dengan suara tertahan, wajahnya merona merah.

"Iya, Bu. Remas terus payudara Ibu yang besar itu. Gila kak, Ibu ternyata punya Payudara ge-de banget. Kita bisa ngerasain langsung gimana nikmatnya belaian dan remasan dada ibu sendiri" goda Radit, membimbing gerakan tangan Bu Siti. "kenapa kita gak coba merasuki ibu sebelumnya ya?"

Bu Siti kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri, jari-jarinya semakin kuat meremas dan memainkan buah dada sintalnya. Desahan nikmat terus lolos dari bibirnya yang sedikit terbuka.

"Asyik banget ya, Dek. Kita sekarang bisa merasakan langsung gimana teksturnya," celetuk Adit girang. Matanya berbinar penuh nafsu, menikmati setiap sentuhan yang dilakukan oleh tubuh ibunya.

Adit dan Radit, si kembar nakal, telah mengambil alih tubuh Ibu mereka, Bu Siti, sejak kejadian mereka kepergok di tubuh Bu Nia. Mereka dikejar oleh dua orang. Aksa, seorang cowok yang terlihat biasa dan gampang dibodohi, serta Anganita, seorang gadis misterius dengan benang tak kasat mata. 

"Namun 2 orang gila itu tidak akan mengetahui kita kemana. Kita juga akan tinggal disini saja. "

Adit dan Radit, dua bocah kembar nakal itu, tampak puas setelah berhasil mengelabui keluarga mereka dan sekolah. Ayah mereka sempat curiga kenapa beberapa pagi ini dua anak kembarnya di kamar terus dan tidur terus. Sebagai Ibunya mereka bilang ke ayah mereka berbagai alasan. Seperti kalau pagi masih tidur dibilang bahwa Adit dan Radit masih tertidur nanti akan berangkat sekolah. Kalau saat sore sudah tidur dibilang kecapekan di sekolah. Ya jawaban begitu sudah cukup bagi Ayah Mereka. Ayah mereka yang gila kerja hanya mengiyakan dan  kecurigaannya selesai. Ke pihak sekolah yang mengirim pesan pun mereka tinggal bilang bahwa Adit dan Radit sedang sakit. Walaupun Sekarang mereka bersembunyi dan bermain di dalam tubuh Bu Siti, ibu mereka sendiri, sambil menikmati adegan sensual yang sedang berlangsung.

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang