Mimpi Aksa

1K 31 11
                                    


Bro ingat ya :D sepert biasa dimohon kesadaran dan pengakuan diri. Jika anda belum dewasa jangan baca ini, jika anda berdosa dan sampai melakukan hal yang lain ya jangan salahkan author. Enjoy the chapter!

Warning cerita kali ini ada beberapa adegan yang pindah-pindah POV jadi semangat..


.

Dalam mimpi, aku melihat pemandangan yang sangat mencekam. Di hadapanku, seorang wanita cantik berjuang melawan sosok iblis yang menyeramkan. Wanita itu tampak kuat, namun aura gelap sang iblis begitu pekat dan menakutkan. Anehnya aku tidak dapat melihat siapa wanita berambut pendek itu? Tingginya seperti seukuranku tapi aku merasa aneh.

"Kau takkan bisa mengalahkanku!" desis iblis itu dengan suara yang menggema, membuat bulu kudukku berdiri. Aku memandang ke arah Matanya yang merah menyala seolah mampu menelanku hidup-hidup.

Wanita itu menggeram marah, tangannya mengepal erat menahan emosi. "Aku tak akan menyerahkan jiwaku padamu, iblis laknat!" serunya, lalu melayangkan serangan demi serangan.

Terjadi pertarungan sengit di antara mereka. Kilatan energi gelap dan cahaya suci bertubrukan, menimbulkan guncangan dahsyat. Aku terpaku di tempat, tak berani bergerak, hanya bisa menyaksikan keganasan pertarungan itu.

Tiba-tiba, muncul beberapa sosok asing yang ikut campur dalam pertempuran. Ada seorang pria tua yang sepertinya dia adalah pendeta? Aku juga melihat beberapa orang mengenakan jubah dan membawa liontin aneh, sepertinya bukan manusia biasa. Ada beberapa orang lain juga bersama-sama menyerang si iblis.

Dalam mimpiku, suasana pertarungan melawan iblis itu terasa nyata. Itu sungguh sangat mencekam dan penuh ketegangan. Wajah wanita yang melawan iblis itu tampak sangat tegang, alisnya bertaut dan rahangnya terkatup rapat, menunjukkan tekad yang kuat untuk mengalahkan sang iblis. Matanya memicing tajam, menatap lawannya dengan sorot penuh amarah.

Setiap gerakan wanita berambut pendek itu terlihat penuh emosi dan kekuatan. Tangannya mengepal erat saat melancarkan serangan demi serangan, berusaha menghantam sosok iblis yang menyeramkan itu. Tubuhnya bergerak lincah, menghindari serangan balik sang iblis dengan gesit.

Sementara itu, iblis itu sendiri tampak sangat percaya diri. Wajahnya dipenuhi ekspresi keangkuhan, matanya yang merah menyala seolah menyorot rendah pada manusia-manusia di hadapannya. Ketika menyerang, ia mengeluarkan geraman menakutkan, memperlihatkan taring-taring tajamnya yang siap merobek mangsanya.

Beberapa sosok asing yang ikut bertempur juga terlihat begitu serius dan penuh konsentrasi. Pria tua yang mengenakan jubah itu tampak tenang namun penuh determinasi, tangannya bergerak lincah saat memandu mantra-mantra suci. Sementara orang-orang lain di sekitarnya tampak waspada, bersiaga untuk memberikan dukungan.

Pertarungan itu begitu sengit, suara dentuman energi yang bertubrukan menggema memekakkan telinga. Debu dan asap mengepul, membumbung tinggi, membuat pemandangan semakin mencekam. Aku hanya bisa terpaku menyaksikan, tak kuasa membantu meski hatinya berteriak ingin menolong.

Akhirnya, saat wanita itu tumbang, Aku tak sanggup lagi menyaksikannya. Teriakan memilukan wanita itu menggema dalam benaknya, membuatnya tersentak terbangun dari mimpi buruk itu.

Mereka mengerahkan segala kemampuan untuk menyerang sang iblis, namun makhluk itu terlalu kuat. Satu per satu, mereka mulai terdesak dan tumbang.

"Tidak... Jangan menyerah!" Aku berteriak sekuat tenaga, berharap bisa membantu, tapi suaraku seakan tertelan oleh kebisingan pertempuran.

Akhirnya, wanita itu jatuh berlutut, darah mengalir dari luka-lukanya. Iblis itu mendekatinya, tangan bercakar siap mencabut nyawanya.Dalam mimpi itu yang sama aku menyaksikan pemandangan yang sangat mencekam. Iblis itu terlihat begitu jahat dan angkuh, seolah meremehkan semua orang yang mencoba melawannya. Ketika wanita itu dan beberapa orang lainnya menyerang, iblis itu dengan mudah menepis serangan mereka.

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang