Cewek Tetangga Tik-Kotok

851 25 11
                                    


Bro ingat ya :D sepert biasa dimohon kesadaran dan pengakuan diri. Jika anda belum dewasa jangan baca ini, jika anda berdosa dan sampai melakukan hal yang lain ya jangan salahkan author. Enjoy the chapter

Di halaman depan rumah Bu RT, aku menikmati kopi yang aku seduh setelah tadi aku merokok. Sambil menikmati malam disini. Jam segini pukul 7.45 memang terkadang masih ada beberapa warga yang masih bercengkrama malam. Tapi tidak terlalu terasa kalau di dekat Rumah Pak RT. karena barisan rumahnya menghadap ke tembok perumahan. Tidak juga banyak yang lewat. Cuma ada beberapa yang menyapa.

Dan Aku tidak memakaikan Bu RT pakaian Dalam. Dibalik jilbab yang ia kenakan terdapat puting yang menonjol karena daritadi tanganku menekan dan memilinnya. jujur sekarang terasa sakit, mungkin karena dari tadi aku pilin dan gesek-gesekan terlalu kencang sehingga putingnya lecet? Ntahlah, sekarang aku cuma ingin Bu RT menikmati Eksibionis atau apalah. Ya intinya Biar Bu RT punya pengalaman menikmati dirinya di tempat yang orang bisa lewat dan menyapa. Seperti orang-orang yang lewat dan menyapa Bu RT .... tidak ada yang menyadari semua sepertinya.

Nampaknya sekarang sudah tak orang lewat lagi. Sudah tidak terdengar suara apapun. Ya mungkin ini waktu aku menikmati permainan yang lebih. Maaf ya Bu RT, aku juga hati-hati kok... Agar Bu RT tidak dikira maniak seks kan?

Tak lama kemudian Ku posisikan tubuh Bu RT agak membungkuk dengan kepala kedepan. Kulakukan agar jilbab ku makin melebar dan terjuntai kebawah. Kenapa? Biar tak terlihat jika baju Bu RT dibaliknya terbuka menampakan gunung kembarnya yang padat. selain itu juga biar tidak ada yang tau kalau ada tangan yg bergerak dibalik jilbab lebar itu.

ahh...aaahhh...aahhh..ahh...aaa...AAAAHHHHH

mulut Bu RT tidak bisa berhenti mendesah. jika kau perempuan dan payudaramu disentuh, itu akan terasa enak. jika putingnya disentuh, enaknya cukup membuatmu tiba-tiba mendesah otomatis. Ini padahal cuma atasnya doang, kalau yang bawa itu....itu mantap.

aaahhhh.....sensasi nya benar benar nikmat, bagaimana jika aku telanjang saja di teras depan rumah Bu RT ini? Sial membayangkannya saja membuatku basah, seperti terasa ngompol. kalau kau tanya kenapa bisa terasa...? ya karena Bu RT juga tidak kupakaikan Celana dalam.

Aku pun mendengar suara motor yang khas... Itu adalah suara motor pak Satpam yang kukenal. Memang biasanya lewat jam segini. Aku mulai menggigit bibir bawahku agar desahan ku dapat tertahan. Ekspresi muka ku pun ku jaga sebaik mungkin agar tak seorang pun tahu jika Bu RT mereka sedang asik bermasturbasi.

Tak lama aku mendengar suatu suara yang juga kukenal.

"Permisi Bu RT?"

Pak Rahmat pun memanggil sambil menggedor pagarnya

Ah Sialan Satpam ini. aku pun mengeluarkan tanganku dan sambil melebarkan kerudung yang aku pakai agar tidak terlihat.

"Aaaahhh... iya Pak bentar tak bukakan"

Itu cukup membuatku kaget.

"Cuma bentar aja kok Bu...Jadi gini Dek Rere Cuma mau memberikan sesuatu" kata Pak Rahmat, Satpam sini.

"Oalah ada Dek Rere toh" kataku berusaha seperti Bu RT walau sebenarnya aku memanggil dia Mbak karena dia sudah kuliah(lebih tua).

...

Tunggu Rere itu kan.... sepertinya aku mengenalnya karena dia adalah seorang pemain tik-kotok terkenal, walau lebih terkenal karena goyangannya yang hot. Dia memang tinggal disini sih... Pantas Aja Gede kok pernah bilang ada tik-kotoker hot di sini"

"Bener kata Pak Rahmat Bu, Ini mau memberikan oleh-oleh...Habis dari Luar Kota... Diterima Ya Bu..."

aku pun mengambil kotak itu dan berterima kasih.

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang