Final I - Pengkhianatan

678 31 4
                                    


Andre, yang saat itu mengendalikan tubuh Anganita, dengan licik menjebak Aksa untuk datang ke gedung belakang sekolah. Dengan nada serius, "Anganita" memberitahu Aksa bahwa ia menemukan informasi rahasia terkait iblis yang mereka kejar.

"Aksa, aku menemukan informasi penting tentang iblis yang selama ini kita kejar. Sebaiknya kita bicarakan di gedung belakang sekolah," kata Andre yang menyamar sebagai Anganita.

Tanpa curiga, Aksa pun mengikuti "Anganita" menuju gedung belakang. Sesampainya di sana, Aksa mendapati sikap Anganita yang terasa aneh. Andre, yang mengendalikan tubuh Anganita, mulai menjelaskan tentang legenda suku Indian mengenai "skinwalker" - makhluk yang bisa mengenakan kulit wajah korbannya.

"Aksa, kau bodoh. Kau tidak tahu bahwa kau sudah terjebak?" cerca Andre dengan nada mengejek. "Bagaimana rasanya dikhianati oleh cewekmu sendiri"

Awalnya Aksa terlihat terpantik. Namun, Aksa hanya tersenyum tenang. Ia menyadari itu hanya Andre. Kenapa perlu risau? Dengan sigap, Aksa mengalahkan "Anganita" dan berniat memanggil bantuan.

"Kau kira aku kesini tanpa bantuan? kau kira aku tak tahu bahwa ada yang mengendalikan Anganita? aku cuma tidak berekspetasi bahwa itu kamu, Andre seorang anak nakal dari kelas 11? waktu itu kau menabrakku dan lari begitu saja" gertak Aksa.

Jelas Aksa melihat wajah permusuhan yang begitu mendalam di wajah Anganita. ia belum pernah dilihati seperti ini.

Tiba-tiba, Bu Nia datang menghampiri mereka.

"Nah ini bala bantuanku..."

jlebbb

Aksa mengira wanita itu akan membantunya, tetapi ternyata Bu Nia adalah sosok iblis yang selama ini mereka cari. Sebelum Aksa sempat bereaksi, Bu Nia menusuknya dari belakang dengan konde tajam, membuat Aksa roboh tak berdaya.

Aksa terkulai lemas di tanah setelah ditikam oleh Bu Nia.

Andre, yang masih mengendalikan tubuh Anganita, menyaksikan kejadian itu dengan senyum penuh kemenangan.

"tuan iblik kalikamaya"

Rencana jahat berjalan lancar, ia berdiri mengawasi sosoknya itu dengan senyum penuh kemenangan.

"Lihat, Aksa. Kau tak berdaya sekarang," Andre mengejek dengan nada meremehkan. "Kau tak mungkin tau aku hanya kaki tangan'kan? Aku juga gak tau sebenarnya, Tuanku sepertinya sudah lama mengawasi kalian. Walau aku tak tahu ia di tubuh siapa, tapi kita berdua sama-sama kaget ya?

Jelas Aksa tak percaya Bu Nia yang ia hubungi sebelumnya ternyata adalah iblis itu sendiri.

"sebaiknya kau segera berikan kami semua lembaran mantra perasukan itu."

Dengan enggan, Aksa mengeluarkan 13 lembar mantra perasukan dari sakunya. "Baiklah, ambil ini. Tapi jangan pernah sakiti Anganita," pintanya.

Bu Nia tertawa puas melihat Aksa yang terdesak. "Haha, akhirnya kau menyerah juga, anak muda. Selama ini kau dan keluargamu selalu menjadi penghalangku. Tapi kali ini, kalian tak akan bisa melawan kami."

Andre merebut lembaran-lembaran itu dengan kasar. "Tenang saja, selama kau tak menghalangi rencana kami, Anganita takkan kami lukai. Tapi jika kau macam-macam..." Andre meremas payudara tubuhnya, "aku akan jadikan dia lacur!" mengancam.

Aksa yang marah hanya bisa pasrah melihat kemenangan Andre dan Bu Nia. Ia tahu, kini mereka telah menguasai kekuatan yang sangat berbahaya. Aksa harus segera memanggil bantuan sebelum segalanya terlambat. Apakah Tuan Magnus mengetahui keadaannya?

13 lembar mantra itu dibaca sesakma oleh Anganita(Andre). Bu Nia mendekat dan memintanya untuk diberikan kepadanya segera.

Tiba-tiba saja banyak siswi yang mengenakan tas anak panah dan membawa busur masuk ke gedung itu dan mengarahkannya ke Bu Nia. "lebih baik jika tuan iblis tidak bertindak gegabah, teman-temanku menggunakan tubuh siswi-siswi berprestasi dalam bidang panahan" Andre telah memutuskan untuk menggunakan kekuatan itu sendiri.

"Pemberontakan!?" Iblis di tubuh Bu Nia pun menerjang ke arah depan tapi di tembak oleh anak panah. Jelas untuk iblis ini tidak akan mempan tapi dalam sekejap tubuhnya terbalik. Ia terikat oleh suatu benang mistis.

Ia tampaknya tidak lagi puas hanya menjadi anak buah si iblis. Ia ingin mengalahkan Bu Nia yang saat itu dirasuki oleh iblis. Dengan cekatan, Anganita mengikat Bu Nia dengan tali mistis yang dimilikinya.

"Hei, Tuan Iblis Kalikamaya. Kurasa aku akanmenggunakan kekuatan ini untuk kepentinganku sendiri," ucap Anganita(Andre) dengan nada angkuh. "Kenapa harus selalu mengikuti perintah iblis sepertimu? kau melarangku mengambil uang yang aku ingin... AKU SERAKAH!! Aku akan mengalahkanmu dan mengambil alih rencana ini."

Tubuh Bu Nia, yang masih terikat oleh tali mistis Anganita, memandang dengan was-was. "Apa yang kau rencanakan, Andre!? Kau tidak bisa melawanku!"

"Tentu saja aku bisa," balas Anganita(Andre) penuh keyakinan. "Dengan kekuatan ini, aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Termasuk mengenyahkanmu dan mengambil alih rencana ini."

Setelah Bu Nia berhasil dikalahkan, lebih tepatnya diikat melayang terbalik. iblis yang mengendalikan dirinya pun bereaksi. IA tiba-tiba berkata dengan nada mengejek,

"Bodoh! Kalian pikir bisa mengalahkanku semudah itu?" Suaranya cukup menggelegar di ruangan itu.

Ternyata, si iblis dengan cepat meninggalkan tubuh Bu Nia, kepulan asap jiwanya langsung berpindah ke dalam tubuh Anganita. Iblis itu mencoba menekan Andre secara langsung dan bersaing dalam mengendalikan Anganita.

Aksa segera bergabung dan merasuki tubuh Anganita, bergabung dengan kontestasi untuk mengendalikan Anganita. Ia dan Andre harus melawan iblis yang berkuasa Di alam bawah sadar Anganita. Aksa melihat Anganita terikat rantai, berhadapan dengan sosok iblis yang menyeramkan.

"Cih, kalian pikir bisa mengalahkanku?" desis iblis itu dengan nada penuh arogansi. "Aku jauh lebih kuat dari kalian semua!"

Aksa dan Andre berusaha sekuat tenaga menekan dan menyerang iblis itu, namun kekuatannya sungguh luar biasa. Setiap serangan mistis yang mereka lancarkan seakan terhisap ke dalam kegelapan.

"Bodoh! Kalian hanyalah semut-semut yang tak berguna bagiku," ejek iblis sambil mengeluarkan banyak mata menyeramkan di seluruh alam bawah sadar itu. Pemandangan itu membuat Aksa dan Andre merasa ngeri dan kewalahan.

"Sial! Dia terlalu kuat," umpat Aksa frustasi. Ia dan Andre terus mencoba menyerang, namun serangan mereka tak mampu melukai iblis itu sedikitpun.

"Hahahaha, rasakan akibatnya karena berani menantangku!" Iblis itu menggerakkan tangan besarnya, mencekik leher Anganita dengan kasar. Aksatak berdaya melihat Anganita kesakitan.

"Hah, kalian pikir bisa mengalahkanku?" desis iblis dengan nada meremehkan. "Sekarang, kuperintahkan kau, Andre, untuk menyerahkan kesadaran tubuh ini. Kau akan kueksekusi setelah masalah ini selesai."

---

Aksa, yang kembali ke tubuhnya sendiri, terbatuk darah dan berdahak. Ia tampak sangat tertekan melihat kekuatan iblis yang sulit dihadapi. Tiba-tiba 13 lembar mantra yang sempat terjatuh saat saling bersaing mengontrol tubuh Anganita diambil oleh Anganita atau lebih tepatnya iblis kalikamaya. Kertas-kertas mantra itu terbang mengitari tubuh Anganita, lalu menyatu menjadi sebuah buku ajaib.

Tak lama setelah itu, Anganita pun berubah menjadi sosok yang sangat menakutkan, seperti makhluk demonis. Aksa , yang masih berusaha menekan iblis, hanya bisa terdiam menyaksikan transformasi mengerikan itu.

Aksa kesakitan.

"Andre?" kata seorang teman andre "Kau kan itu?"

Anganita pun melihat ke arahnya dan tersenyum saja

"kalian akan mati karena salah memilih pihak"

Sosok Iblis Anganita secara ajaib mengeluarkan pedang besar dan bersiap mengeksekusi bawahan Andre.

Saat situasi semakin gawat, tiba-tiba pak Magnus, seorang ahli dalam ordo sakral datang .

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang