Bu RT

1.1K 36 16
                                    


Bro ingat ya :D sepert biasa dimohon kesadaran dan pengakuan diri. Jika anda belum dewasa jangan baca ini, jika anda berdosa dan sampai melakukan hal yang lain ya jangan salahkan author. Enjoy the chapter!

Tiba-tiba Bu RT terbangun

"Aduuh mbak Maya" kata Bu RT. Aku melihat Bu RT memegang kepalanya sambil berusaha bangun dan duduk di kasurnya.

Sosok Bu RT ini terbilang masih muda. Dia ternyata belum sempat mengganti seragamnya. Dia hanya mengganti jilbab putihnya dan sekarang sedang mengenakan kerudung instan saja.  bagian atas seragamnya juga ditutupi dengan sweter. Hmmm wajahnya pun sebenarnya tak kalah menarik. Ya...Aku rasa usianya sebenarnya masih 30 an, seperti Pak RT juga. Mereka terbilang muda dan jika bertanya kenapa pula mereka bisa terpilih? Karena pekerjaan utama mereka adalah pns di suatu instansi dinas provinsi dan perawat. Dengan pekerjaan seperti itu sudah cukup dirasa prestisius dan dapat penghormatan oleh orang-orang disini.

Setelah membuka matanya Bu RT melihatku seperti nampak bingung.

"Mbak, kayaknya aku kok tinggian ya" 

Sekejap dia pun melihat Fais tertidur di lantai. 

"Loh..loh mbak aku kok disitu" kata Bu RT kebingungan sekali

Terus aku menunjuk ke arah cermin, Bu RT pun mengikuti telunjukku dan menghadap ke arah cermin. Dia kaget setengah mati melihat dirinya sendiri. Yups, pasti Fais kaget.

"Mbak..mb-"

"Fais sekarang ditubuh ibu kamu... Katanya tadi kamu gak pingin capek...pindah tubuh ibumu aja" 

" loh tapu katanya bakal ngerasain kenikmatan lagi mbak" ucap Bu RT yang wajahnya kecewa namun mirip anak kecil.

"Pertama..." Aku mengangkat tubuh Faiz ke kasur.

"Kamu jilat burungmu sendiri ya"

"Loh kok gitu mbak"

"Nanti kalau kamu menjilat burungmu sendiri, tubuh ibu kamu akan memberikanmu kenikmatan lagi. Janji deh"

" beneran loh mbak"

"Iyaaa"

Tampaknya Fais mulai mengikuti apa yang aku lakukan padanya tadi. Dia sedikit meremas burungnya lalu mulai menjilatinya. Ia dengan mulut ibunya membersihkan sisa-sisa cairan bahkan keringat yang menempel di burungnya.  Bahkan ia pun bermain dengan menarik kulit burungnya agar terlihat telungkupnya. Disitu masih ada sisa cairan putih. Ya inilah mengapa kita harus sunat teman-teman. Lama-lama ia menjilati dengan cara yang berbeda sepertinya ia sudah mulai mengikuti naruni tubuh ibunya sebagai makhluk yang penuh nafsu, ia mungkin sedang mempraktikan apa yang biasa ibunya lakukan kepada ayahnya. Mungkin juga yang dilakukan Fais ditubuh ibunya sedang me-reka adegan dimana Fais masih benih hehehe

Kemudian aku duduk di kursi ottoman. Mengamati bagaimana Fais menggunakan tubuh Bu RT dengan liar. Ia mulai menggigit bola biji tubuh fais yang tidur itu. Tubuh Fais tampak kelelahan dan tidur sangat pulas... ya karena yang aku lakukan tadi. Jujur aku cukup puas meski vagina tubuh Maya ini gatel ingin minta lebih... sebentar ya Maya, tubuhmu akan kupuaskan sebentar lagi. 

Tanpa kusangka tangan kiri Bu RT seperti sedang mencoba menyentuh selangkangannya. Aku yakin Fais tidak tahu ini, ini adalah jalan alam... Cukup natural.. Suatu hal yang otomatis yang membuat tangannya bergerak ke arah situ.

"Gimana Fais sudah mulai enak?"

"Mbak ini aku merasa gatel di selangkangannya Mama...gatelnya beda...Gimana ini mbak?...kayak pengen tak garukk"

"Ya dek garuk aja, nanti kamu akan merasa puas kok. tapi lepas dulu ya sweatermu. terus nanti buka kancing seragamnya mamamu ya"

Bu RT menurut saja yang dikatakan oleh seorang mahasiswi. Tapi ya yang di dalam tubuh mereka berbeda sih.

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang