Sampingan: Trio pengelana di tubuh Bu Rara #1

607 19 0
                                    


#Jika Kalian membaca ini, harap diingat ini bacaan dewasa. Jika tidak suka jangan membaca. Pilihan ada di tanganmu. Author tidak menanggung akibat dunia dan akhirat. Jadi... Selamat membaca :D Btw cerita ini akan sering memakai bahasa jawa dialek suroboyoan

"Cerita diawali dengan sebuah kampus yang terletak di tengah kota sejuta taman. Kampus yang cukup ramai dan dinamis. Ketika memasuki gerbang utama kampus, siapapun yang menjadi pengunjung akan disambut oleh taman dan danau yang indah yang dipenuhi dengan pepohonan rindang dan bunga-bunga yang berwarna-warni. Siapapun akan mendengar suara riuh rendah atau sesekali suara ketawa kecil dari para mahasiswa yang berada di gazebo sekitar.

Gedung-gedung perkuliahan yang modern dan futuristik tersebar di sekitar kampus. Arsitektur yang inovatif menggabungkan desain kontemporer dengan elemen alam, seperti area terbuka yang luas dan penggunaan material ramah lingkungan. Ruang kelas dilengkapi dengan fasilitas teknologi mutakhir, memungkinkan mahasiswa untuk belajar dengan nyaman dan efektif.

Ya. semua ini seharusnya dapat membuat mahasiswa setidaknya ada semangat walau sedang dilanda tugas mata kuliah. Kampus yang nyaman, arsitektur yang bagus, area terbuka yang luas dan mahasiswa bisa bebas duduk dimanapun. Semua ini jelas membuat Mahasiswa yang berinteraksi disekitar sebenarnya dapat menciptakan atmosfer yang hidup dan penuh semangat walau dipenuhi tugas dan proyek. Tapi memang terdapat mahasiswa yang tidak akan pernah semangat, apalagi di waktu mereka sekarang.

Adit, Kadek, dan Said adalah tiga mahasiswa tidak bahagia di semester akhir. Mereka sudah bersama sejak lama. Mereka telah bersahabat sejak semester pertama karena kebetulan menjadi satu-satunya laki-laki di kelas mereka yang didominasi oleh mahasiswi. Kebetulan di jurusan mereka adalah jurusan yang sangat diminati wanita, kesehatan lingkungan. Ya Kadang jurusan mereka disingkat Kesling Namun juga kadang juga disingkat KL (kekurangan laki-laki). Hal-hal ini juga yang membuat mereka putuskan untuk ngontrak bersama, apalagi mereka berasal dari tempat yang berbeda-beda.

Adit adalah mahasiswa kupu-kupu atau kuliah pulang. Tidak neko-neko dalam hidupnya. Nilainya selama ini yang paling bagus diantara teman-temannya. Semuanya biasa. Satu-satunya yang tidak biasa adalah sama sekali tidak pernah pacaran alias Jones, Jomblo ngenes. Kadek sesuai namanya yang artinya adik, dia yang paling bungsu diantara saudaranya. Walaupun kesannya bungsu, ia mandiri sejak pertama kuliah. Ia kuliah sambil part-time di salah satu tempat makan mie pedas pada malam harinya. Kadek kurang mengurusi kehidupan percintaan karena lebih memilih mencari uang terlebih dahulu. Lalu ada Said, mahasiswa yang penggila organisasi yang sudah menjadi demisioner BEM Universitasnya. Selain itu pengalamannya di berbagai kepanitian sudah membludak. Ia cukup dekat dengan salah satu staff wanita Bagian Kemahasiswaan yang sering ditemuinya saat masih pengurus BEM. Staff itu bernama Adel, sering dipanggil Bu Della.

Keseharian mereka berjalan seperti mahasiswa pada umumnya. Ngampus, belajar, bermain gim, nongkrong, dan secamamnya. Tidak banyak berbeda dari mahasiswa biasanya. Yang berbeda sekarang mereka sedang di perjalanan akhir perkuliahan mereka.

Sekarang mereka memulai perjalanan skripsi mereka di jurusan kesehatan lingkungan. Mereka memiliki dosen pembimbing yang sama, Bu Rara, yang dikenal sebagai dosen killer dan perfeksionis.

Bu Rara, wanita yang hampir menginjak kepala 4 tahun ini, memiliki wajah yang cantik dan memancarkan keanggunan dalam setiap ekspresinya. Kulitnya halus dan bercahaya, dengan fitur wajah yang proporsional, seperti mata yang cerah dan berbinar, hidung kecil yang manis, dan bibir yang lembut. Senyumnya yang hangat dan ramah memberikan pesona tersendiri pada penampilannya. Penampilannya sendiri adalah seperti wanita umur 30-an dengan jilbab yang menjuntai dari atas kepala hingga menutupi dadanya. Jilbabnya dipilih dengan rapi dan selalu dipadukan dengan busana yang sesuai dengan tuntutan profesinya. Pakaiannya template dosen. Jarang memakai celana, lebih sering terlihat dengan rok formal.

Angan AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang