Setelah hari itu, Intan mulai kembali berinteraksi seperti biasa dengan Rayyan dan Revan. Sesuai kebiasaan mereka sesekali makan di kantin Bersama, bergiliran berangkat dan pulang bersama ke sekolah, berchatting ria di sosial media, dan lain sebagainya.
Selama kurang lebih 10 hari terakhir ini Rayyan dan Revan terlalu senang dan bahagia karena telah mendapan maaf dari Intan. Kedua lelaki yang sama-sama baru menyadari kalau mereka mencintai Intan lebih dari apapun, bahkan lebih besar dari rasa saying dan peluli mereka pada Kania. Ya, Kania. Sosok yang mengaku sebagai orang yang merupakan kenangan indah dari masalalu keduanya.
"Cie ... yang baru baikan sama dua pangerannya," goda Olivia saat Intan tengah makan di kantin Bersama para sahabatnya.
"Apa sih kamu ini, Vi. Jangan mulai deh," ketus Intan yang sedang malas untuk meladeni godaan sahabatnya tersebut.
Olivia sontak tertawa kecil, "Sumpah, beruntung banget deh jadi kamu, Intan. Di sukai sama dua most wanted SMA Nebula," celetuknya lagi kemudian.
"Tapi bisa-bisanya ini anak gak ada baper-bapernya sama sekali, kalau aku sih udah pasti bakal meleleh kek mentega di panasin," ujar Dena dramatis.
"Ck." Intan berdecak sebal. "Lebay!" sambungnya seraya tetap melanjutkan aktivitas menyantap makanannya.
"Eh, ngomong-ngomong terus gimana sama reaksi si Kania, ya? Bukannya dia dulu jadi cewek yang Rayyan sama Revan peduliin?" tanya Dena memulai pergosipan.
"Ngegibah dah, tuh, ujungnya," celetuk Intan menyindir.
Dena dan Olivia hanya terkikik kecil. Sedang Intan tampak menggelengkan kepalanya malas.
"Kalau aku jadi dia pasti bakal gak senang sih, ngerasa kalau posisiku di curi," ujar Olivia mengemukakan pendapatnya.
Sontak Intan terdiam, ada perasaan bersalah dan tak nyaman di hatinya.
"Jujur, aku juga pasti bakal ngerasa begitu," timbal Dena melanjutkan pembicaraan. "Coba pikir, gimana kita biasa saja saat melihat orang yang awalnya sayang dan perhatian banget sama kita eh malah berpaling ke orang lain."
"Pasti akan cemburu dan gak rela sih," ucap Olivia jujur.
"Em kok aku jadi ngerasa bersalah ya," celetuk Intan tiba-tiba. Mendengan percakapan kedua sahabatnya itu barusan sungguh benar-benar membuat hatinya tak nyaman.
Dena dan Olivia sontak berbalik ke arahnya. Kedua gadis itu spontan menutup mulut masing-masing dengan kedua tangan. Mereka benar-benar melupakan salah satu sifat buruk Intan. Negatif Thinking, over thinking dan sering kali merasa bersalah atas sesuatu yang belum tentu kesalahannya.
"Err ... aku pikir ini bukan salah kamu, Intan," Olivia berpendapat.
"Olivia benar, In. Jujur saja, jika pun ada yang bisa disalahkan di sini itu mungkin adalah keadaan. Hanya saja, sering kali manusia tidak bisa menerima kenyataan dan keadaan," terang Dena bijak.
Namun, rasa tak nyaman di hati Intan tetap tidak bisa hilang.
"Sudah jangan terlalu dipikirin. Oh iya, ngomong-ngomong gak kerasa ya bentar lagi kita mau pergi liburan bareng." Olivia mengalihkan pembicaraan.
"Iya, tinggal hitung hari saja sampai hari-H," balas Dena menjawab.
Setelah itu percakapan pun terus dilanjutkan, mereka membahas beragam hal yang berhubungan mengenai persiapan acara liburan kelas yang sudah dinanti-nantikan oleh semua siswa kelas XII IPA 1.
__
Di tempat lain Kania tengah diliputi rasa kesal, orang-orang mulai membicarakan soal membaiknya hubungan antara Intan dengan Rayyan dan Revan. Ia sungguh benar-benar cemas sekarang, apakah posisinya akan benar-benar digantikan? Tidak! Kania benar-benar tidak terima, ia sungguh tak rela bila posisinya harus digantikan oleh Intan.
"Kania, kamu yakin mau diam saja?" tanya Vanya, salah satu teman sekelas yang sudah akrab dengannya belakangan ini.
"Maksud," tanya Kania pura-pura tak mengerti.
"Ayolah, masa kamu enggak ngerti?" kini giliran Erika yang berbicara. "Memangnya kamu enggak takut kalau posisi kamu digantikan sama Intan sepenuhnya?"
"Erika dan Vanya benar, Kania. Apa kamu enggak tahu? Seminggu yang lalu Rayyan dan Revan bahkan memberikan hadiah spesial hanya untuk mendapatkan maaf dari Intan." Sherry ikut mengompori.
Sherry, Erika dan Vanya merupakan sekelompok anak yang membenci Intan. Sherry membenci Intan karena Radit--kekasihnya-- putus darinya demi mengejar Intan. Sedangkan Erika dan Vanya membenci Intan karena mereka menyukai Rayyan dan Revan.
The Beauty, begitulah mereka menamai gengnya. Geng yang terdiri dari tiga gadis cantik yang berasal dari keluarga kaya raya--khususnya Sherry--, tetapi memiliki perilaku dan akhlak yang jauh dari kata baik.
Geng perundung SMA Nebula, merupakan julukan yang diberikan siswa sekolah, khususnya kelas XII IPA 1. Diketuai oleh Sherry yang memiliki orang tua hebat dengan latar belakang yang kuat membuat para gadis itu berkelakuan buruk dan suka bertindak sesuka hati. Suka melempar masalah dan membuat para korban bungkam menyebabkan pihak sekolah kesulitan untuk mentindak lanjuti mereka, apalagi orang tua mereka merupakan salah satu donatur besar yang dihormati oleh pemilik yayasan yang menaungi sekolah. Hal itu tentu saja membuat Sherry, Vanya dan Erika aman-aman saja meski telah membully banyak orang.
Namun, sekuat dan sehebat apa pun para anggota The Beauty. Mereka tetap tidak bisa merundung dan membully Intan. Alasan yang pertama, Intan memiliki latar belakang yang tidak kalah hebat dari mereka. Lalu yang kedua, ada Rayyan dan Revan yang juga memiliki berlatar belakang hebat dan kuat yang melindungi Intan.
Kedatangan Kania ke sekolah seolah membuka kesempatan pada The Beauty untuk mencari cara demi bisa merundung Intan. Sosok yang bisa dimanfaatkan untuk mengusik Intan tanpa harus membuat mereka terlibat masalah dengan Rayyan, Revan maupun keluarga Intan.
Namun, sepertinya para gadis itu salah mencari orang untuk di manfaatkan. Kenyataannya Kania lebih cerdik dan pintar dari mereka bertiga. Jadi, mana mau dirinya dimanfaatkan apalagi sampai dijadikan kambing hitam.
"Aku enggak takut kalau posisiku nanti tergantikan oleh Intan, soalnya sejak awal posisi kami sudah berbeda." Kania berpura-pura tenang dan santai. "Intan adalah gadis yang Rayyan dan Revan cintai saat ini, sedangkan aku adalah gadis yang akan selalu Rayyan dan Revan sayangi serta lindungi," ujarnya penuh percaya diri.
Erika dan Vanya tampak kesal, merasa tak senang atas pernyataan Kania yang terlihat penuh percaya diri itu. Mereka berdua sungguh iri, sangat iri! Bagaimana gadis seperti Kania bisa memiliki posisi spesial di hati Rayyan dan Revan? Padahal mereka tidak kalah cantik dan menarik, tidak kalah pintar dan berbakat, juga tidak kalah kaya dari Kania.
Sherry memberi kode pada kedua sahabatnya agar tetap diam, mengisyaratkan agar keduanya tidak tersulut emosi yang di sebabkan oleh adanya rasa iri dalam hati.
"Ya sudah kalau kamu berpikir seperti itu, tetapi jika nanti kamu butuh bantuan kami, jangan ragu untuk mengatakannya," ucap Sherry kemudian. Setelah itu, The Beauty pun pergi menggalkan ruang kelas.
_
Assalamualaikum, guys!
Aku balik lagi nih, hehe.
Sejujurnya merombak cerita ini bukanlah hal yang mudah, aku bahkan hampir tidak percaya jika ini benar-benar berasal dari cerita yang pernah aku buat. Dulu aku enggak terlalu banyak mebuat konflik, tidak terlalu banyak menyorot tokoh pembantu, bahkan minimnya unsur romansa.Aku buruk banget soal yang satu itu, merangkai kisah romansa sungguh lebih sulit dari yang kubayangkan. Apalagi kisah bersegi seperti ini!
Oh iya, sedikit cerita. Kisah romansa ini terinspirasi dari hubungan pertemananku dengan dua temanku, hehe. Keduanya cowok dan mereka cukup mewarnai hariku semasa SMK dulu. Wkwkwk. Tapi tidak seperti dalam cerita, kisahku murni cuma temenan doang🤣🤣🤣
Btw buat Rere sama Evan, kalau salah satu dari kalian baca ini jangan salah, paham ya!
Nama Rayyan dan Revan memang plesetan dari nama kalian, tapi suer! Itu bukan karena aku jatuh hati sama kalian, ya! Aku hanya suka sama nama itu, soalnya aku pecinta huruf R. Wkwkwk
Ok, sudah dulu curcolnya.
Terima kasib atas waktu luangnya, jangan lupa vote, comen and share.See you
Tanah Jawa, 18 Juni 2023
Indi
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Pregnant
Fiksi UmumIntan dan Rikza adalah dua siswa berprestasi di sekolah. Sama-sama berasal dari keluarga terpandang membuat mereka harus pintar dalam menjaga sikap dan perilaku. Suatu ketika sebuah kecelakaan nahas pun terjadi diantara keduanya, menghadirkan janin...