Chapter 19: Sisi Kelam Anak Broken Home

84 4 0
                                    

Kunci dari kebahagiaan dan kesejahteraan adalah ketenangan dan kedamaian dalam jiwa. Lalu cara untuk mendapatkannya adalah dengan memiliki rasa syukur dan kesabaran dalam hati.

By Indi_ik

Happy Reading❤
Dinanti vote dan komennya, ya!💜


Note: Ada kesalahan yang kubuat di bab sebelumnya, jadi pertemuan Rayyan dengan gadis kecil di masa lalunya itu saat usia 8 tahu, ya. Tapi sebelumnya malah aku tulis 9, jadi akan segera kuperbaiki.

___

Malam ini Revan kembali berkumpul bersama anggota Samudra, mereka sepakat untuk berpesta di salah satu night club.

"Ke mana saja, lo, Van? Bilangnya cuma absen seminggu, lah ini. Ampir dua minggu lebih gak muncul-muncul," celetuk Eko bertanya.

"Mau bagaimana lagi, ternyata nyokap sama bokap tinggal di rumah lebih lama, gue gak bisa ke mana-mana jadinya," jawab Revan memberi tahu.

"Ya udah, karena sekarang lo udah ada di sini. Gimana kalau kita pesta?" usul Aldo kemudian.

"Gas, lah! Udah nyampe sini rugi dong kalau gak main, kebetulan banyak cewek cantik juga. Kita pesta sampe pagi," jawab Dio penuh semangat.

Revan dan keempat temannya yang lain itu pun langsung saja menuju lantai dansa. Mereka berjoget ria di bawah hingar bingar lampu dan musik disko yang memabukkan.

Lelah berdansa, Revan memutuskan untuk kembali duduk di depan meja bartender, lantas ia pun memesan segelas anggur dengan kadar alkohol yang cukup tinggi.

"Hai, boleh kenalan?" sapa gadis cantik dengan rambut yang di cat pirang dan pakaian ketat terbuka.

"Hm ... boleh dong. Apa sih yang enggak buat si cantik," jawab Revan nakal. "Gue, Revan. Lo?"

"Gue, Bella," jawab gadis itu seraya duduk di samping Revan.

Kedua orang itu pun tampaknya memulai pendekatan. Beginilah kegiatan dan tingkah laku Revan bila di klub malam. Ia memang tidak pernah mengajak seorang wanita berkenalan duluan, tetapi bila ada wanita yang mau berkenalan dengannya tentu ia tidak akan menolak.

Bukan sekali dua kali Revan berakhir di tempat tidur dengan seorang wanita, tetapi tak satu pun dari mereka yang ia jadikan sebagai kekasih. Dia mengakui kalau dirinya memang urakan, nakal dan jauh dari kata baik. Namun, lain halnya bila itu berhubungan dengan pasangan. Hanya ada dua wanita yang kini seringkali tumpang tindih di hati dan pikirannya. Pertama Indi--teman masa kecilnya-- dan kedua Intan, wanita yang dicintainya saat ini.

Revan benar-benar hidup dengan bebas, beragam kenakalan remaja telah dirinya lakukan. Pergaulan dan sex bebas sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Hanya ada tiga hal yang Revan hindari. Pertama tawuran, kedua narkotika dan ketiga psikotropika. Bukan dirinya tidak ingin mencoba, tetapi rentannya kemungkinan akan berurusan dengan kepolisian membuatnya memilih untuk melewatkan tiga hal tersebut.

Kurangnya perhatian dari orang tua membuat hidup Revan tak terarah. Dimanjakan dengan uang membuatnya semakin menjadi-jadi. Begitulah alasan yang biasa dipakai oleh mereka anak orang kaya yang hidup dengan bebas tanpa mengenal batas. Melupakan fakta bahwa ada banyak anak bangsa yang bisa berjaya meski orang tua mereka telah tiada.

Ayah Revan merupakan seorang pembisnis sekaligus pengusaha hebat, sedangkan sang ibu adalah asisten sekaligus pendamping ayahnya. Disibukkan oleh pekerjaan dan perjalanan ke luar kota membuat keduanya jarang berada di rumah.

Katanya kejahatan seringkali tercipta bukan karena adanya niat pelakunya, melainkan karena adanya sebuah kesempatan. Nah, kesempatan itulah yang Revan gunakan untuk berbuat kenakalan. Hidup menjadi remaja liar, melanggar batasan dari norma dan aturan

I'm PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang