Halooo..
Aku hadir lagi dengan kisah lanjutan Raskal dan Nala.
Karena banyaknya permintaan lanjutan cerita mereka (sebenarnya cuma 2 org pembaca yg minta :p), maka aku mengabulkannya dengan senang hati..
Jadi kamu yg baru baca cerita ini harus baca Secret Admirer yang pertama duyuuu.. Kisahnya bisa kamu intip di work akyuuu..
Seperti biasa, jadwal upload gak nentu. Kalo niat bgt bisa sampe triple update dlm sehari muehehehehe :3
Tags : bahasa kaku (byk yg bilang begitu juga jd aku mengakui) agak semi, short story, young adult (jd ada adegan pegang-pegang dikit, ditunggu aja :3), typo(s), lit hurt..
So enjoy the next chap!
*****
Nala berlari kencang setibanya ia kampus setelah Kak Tama terpaksa mengantarkan Nala.
Sudah pukul sepuluh pagi lewat dua puluh menit. Jadwal kelas Pak Arsad yang seharusnya tidak boleh terlewatkan dan bahkan tidak boleh datang terlambat justru malah Nala melakukannya saat ini.
Mati aku! Benak Nala memaki diri sendiri. Sudah pasti Nala akan diomeli Pak Arsad dan dicoret absensinya hari ini.
Kepanikan melanda Nala. Kakinya terus berlari sampai aksi tabrakan tak dapat dihindari.
BRUK!
Semua buku yang Nala bawa berjatuhan. Beruntung Nala masih bisa menyeimbangi tubuhnya sehingga gadis berusia sembilan belas tahun itu tidak terhuyung jatuh.
Nala terdiam sejenak, napasnya begitu memburu sambil mencerna apa yang harus dilakukannya sekarang ini. Oh iya—Nala harus buru-buru memungut buku-bukunya yang terjatuh. Nala mengingatkan dirinya bahwa ia harus cepat dan segera ke kelas.
Setelah bukunya kembali di dekapannya, Nala mendongak, merapihkan pakaiannya dan rambutnya ikut berantakan kemudian Nala bersitatap dengan seorang pemuda yang menjadi korban tabrakan Nala.
Nala meringis menatap pemuda itu, melihat dari penampilan dan almamater dengan beberapa atribut yang menempel sepertinya korban Nala adalah seorang Kakak Tingkat. Begitu penilaian Nala meski ia nggak begitu yakin. Wajahnya nggak familiar soalnya, asing. Tapi Nala pun juga nggak begitu hapal siapa saja Kakak Tingkatnya. Jadi Nala nggak mau ambil pusing.
"Maaf," Nala menundukkan kepala sebagai permohonan maafnya secara tulus. Pemuda itu hanya memungut barang-barangnya yang terjatuh juga ke lantai lalu membenarkan posisi tasnya di punggung.
"Maaf ya, Kak, aku nggak sengaja. Maaf, maaf.." ujar Nala lagi sebelum ia melesat pergi dan memastikan bahwa Katingnya baik-baik saja. Tidak ada yang terluka dan barang-barang yang berjatuhan tidak ada yang ketinggalan. Maka Nala kembali berlari kencang menyusuri lorong kampus.
Tanpa mengetahui pemuda itu masih terpaku menatap kepergian Nala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer II
Dla nastolatkówSPIN-OFF SECRET ADMIRER. WAJIB BACA SECRET ADMIRER PERTAMA LEBIH DULU. Berisi lanjutan kisah manis milik Raskal dan Nala. Ada Santa, Jian, Kak Tama, Ibu, Kak Sandi, dan orang-orang baru yang berperan di kehidupan mereka. Di kehidupan Nala dan Rask...