10. Rahasia

963 88 5
                                    

Raskal tidak suka sama mata kuliah perpajakan. Entah karena materi yang terdengar rumit atau Dosen yang kurang kompeten dalam menerangkan. Dari awal semester Raskal belum menemukan kemistri mata kuliah tersebut, padahal perpajakan masih tergolong mudah ketimbang matematika bisnis baginya.

Raskal adalah orang pertama yang meninggalkan kelas perpajakan setelah Bu Ayu menerangkan materi dan memberi tugas. Dan Jian akan menjadi orang pertama untuk Raskal mintai tolong menyelesaikan tugasnya. Gitu-gitu Jian jago perpajakan. Tapi matematika bisnisnya payah. Kebalikannya dengan Raskal.

Raskal mengecek ponselnya dari dalam saku. Tadi pas di kelas diam-diam Raskal menanyakan keberadaan kekasihnya. Pesan masuk Nala Raskal baca, katanya Nala sama Santa sedang di kantin.

Belakangan teman sefakultas Raskal suka membicarakan Nala dalam hal positif. Karena kemarin Nala berulang tahun, beberapa teman Raskal menghampirinya dan menitipkan pesan selamat ulang tahun untuk Nala. Raskal tentunya terkejut, setahunya Nala tidak begitu dekat dengan beberapa teman sefakultasnya.

Mungkin karena tadi Nala membagikan mie goreng ke beberapa temannya, jadinya mereka senang dan turut mengucapkan selamat sebagai tanda terima kasih mereka.

Bahkan ketika Raskal tiba di kantin dan menemukan Nala di sana, dari jauh Raskal bisa melihat beberapa orang mendekati Nala dan bergantian mengucapkan selamat ulang tahun. Nala tentunya menanggapi semua ucapan serta doa yang baik dengan senyuman yang tak sirna di wajah cantik gadis itu.

Apa memang kekasihnya sepopuler ini? Entahlah. Raskal tidak paham.

Raskal segera menghampiri kekasihnya, dan teman-temannya mulai berhamburan ketika Raskal datang dan duduk tepat di samping Nala.

"Santa mana?" Raskal mengitari pandangan ke seluruh kantin setelah teman-teman Nala beranjak pergi. Kini tinggal mereka berdua saja di sana. Ia tidak melihat ada Santa di sekitar mereka.

"Santa lagi ke fasasin, mau jemput Jian."

Raskal mengerutkan alisnya, "Santa jemput Jian?"

"Santa mau ketemu crush nya, sih, lebih tepatnya."

Nala mengangkat bahu dan tak lama pesanan Nala datang, ketoprak dan es teh manis dihidangkan di atas meja. Makanan kesukaan Raskal. Raskal pun jadi ikut memesan menu makanan yang sama tanpa bihun dan toge.

"Tumben nggak pakai bihun, babe?" Nala celetuk mendengar pesanan Raskal.

"Aku masih kenyang makan mie dari kamu sebenarnya," ujar Raskal sambil mengelus perutnya sendiri seperti ibu hamil. Perutnya masih penuh. "Tapi lihat kamu pesan ketoprak, aku jadi mau makan."

"Kenapa kita nggak makan sepiring berdua aja?"

"Takut kamu lapar."

"Aku juga masih kenyang sih sebenarnya," Nala menatap ketopraknya, "karena tadi aku sendirian aku iseng aja pesan ketoprak dan es teh manis sambil nunggu Santa."

"Aku nggak jadi pesan kalau gitu."

Nala tersenyum dan mengangguk, "kita makan berdua aja, ya, biar romantis."

Raskal dan Nala terkekeh, lalu Raskal membiarkan Nala lebih dulu melahap makanannya sementara Raskal memberikan kode ke arah tukang ketoprak kalau dia membatalkan pesanannya dan beralih memandangi kekasihnya memulai suapan pertama. Sesekali tangan pemuda itu bergerak untuk membenarkan anak rambut Nala yang terjatuh dan menyisipkannya ke daun telinga.

Kotak-kotak kue terlihat Raskal di dekat tas Nala. "Hari ini kamu banyak dapat kue ya."

Nala mengangguk girang, "iya. Mereka bahkan ada yang pesan jauh-jauh hari buat kasih kejutan aku. Mereka baik banget. Aku suka sama semua kuenya. Nanti kita makan bareng ya, babe. Kamu mau kan?"

Secret Admirer IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang