PS - 9

3.9K 221 4
                                    

"Enakan Ca?"

Salma dengan lemas mengangguk dengan senyuman di bibir nya yang masih pucat

"Mau minum?"

Sekali lagi Salma mengangguk menanggapi pertanyaan Rony. Rony memencet tombol yang ada di pinggir ranjang Salma agar ranjang nya bisa sedikit lebih tegak. Dengan telaten Rony memberikan Salma segelas air putih.

"Makasiih sayaang"

"Sama sama" ucap Rony sambil membenarkan jilbab Salma yang sedikit miring.

Tok tok

"Selamat Pagi Salma, Rony" dokter cantik nan muda baru saja memasuki ruangan Salma diikuti satu suster di sebelahnya.

"Pagi Fin" jawab Rony ramah.

Dokter ini adalah saudara Rony yang ada di Jakarta. Melfin lebih tua dua tahun dari Rony, dan tiga tahun dari Salma.

"Wahh udah bisa senyum, cantik kaliii" ujar dokter Melfin menghampiri Salma.

"Bini gue nich bosztt" celetuk Rony yang mampu membuat Salma tertawa sambil geleng geleng kepala.

"Iya deh si paling bini" ucap dokter Melfin menanggapi Rony, melihat Salma yang tertawa membuatnya ikut tersenyum "Kayanya udah mendingan nih, boleh di cek?"

"Boleh Fin silahkan aja, suntik suntik yang banyak gapapa yang penting cepet sehat" tawa Salma berubah menjadi umpatan yang ia berikan pada Rony setelah mengatakan kalimat nya.

Dokter Melfin memulai pekerjaan nya, dia mengecek Salma secara keseluruhan untuk mengetahui perkembangan nya.

"Sebelumnya aku minta maaf ya, aku baru sempet dateng lagi kesini setelah tindakan pertama kemarin. Aku ikut operasi mendadak, selesai tengah malem kemarin"

"Iya gapapa kok Kak" ucao Salma.

"Tapi aman kan? Suster terus ngecek perkembangan kamj pas aku ngga ada?"

Salma mengangguk, "Iya aman kok"

"Jangan diajak ngobrol terus bini gue Fin, periksa yang bener" ucap Rony.

"Diem deh Ron, ga diajak ya"

"Jangan didengerin Rony Kak, efek raja tidur ga tidur semaleman itu"

"Gini Sal, kamu itu kemarin kecapekan terus dehidrasi dan tekanan darah nya rendah. Sekarang habis aku infus dan istirahat seharian tekanan darah nya uda normal, dehidrasi nya juga berkurang tapi masih harus banget sering sering minum air putih" ujar dokter Melfin.

Salma mengangguk menanggapi penjelasan dokter Melfin. "Oh ya, kamu udah ada dokter pribadi ga? Karna aku juga punya gelar SpOG jadi aku dengan senang hati jadi dokter kamu, gratis buat sodara sendiri. Tapi kalo udah juga gapapa kok aku cuman tanya hehe" imbuh dokter Melfin.

"Dokter pribadi gimana Fin? Separah itu Salma sampe harus punya dokter pribadi? Salma harus rutin check up?" sahut Rony tiba tiba. Wajah nya tampak kebingungan juga penuh rasa khawatir.

"Dokter SpOG bukannya dokter k-

"Loh aku ini selain dokter umum juga dokter kandungan Kak"

"Dokter kandungan???" kaget Salma dan Rony bersamaan secara spontan.

Uhuuyyy

__✨__

Nabila dan Paul sedang menikmati weekend mereka hari ini. Mereka memilih untuk menghabiskan waktu mengelilingi mall untuk bersenang-senang dan tentu saja berbelanja.

Baru saja mereka melangkahkan kakinya di lantai mall, Nabila sudah merengek ingin photobooth.

"Kak ayooo kak cepetannn"

Tangan Paul di tarik tarik oleh Nabila hingga kaki nya terseret seret.

"Masih pagi ini sayang, belum bukaaa"

"Buka bukaa ayo makanya cepetan, grand opening ntar pasti rame" kekeh Nabila.

Mereka menaiki eskalator sambil berlari, "Aduh yang aduuuhh pelan sayangg, aku belum sarapan perut aku sakit nantiii"

Nabila sontak menoleh dan menghentikan langkah nya, Paul yang ada di belakang Nabila langsung menubruk tubuh kecil Nabila. Nabila sendiri terhuyung ke depan karena tubuh Paul lebih besar dari nya. "Eh! Kamu ini ngapain ngerem ndadak" ucap Paul.

"Belum sarapan ya bii? Nab lupa, yaudah kita cari sarapan dulu yuuuk" ajak Nabila tiba tiba.

"Iya iya sarapan dulu yaaa" Paul merangkul pundak Nabila posesif. Dia membenarkan jilbab Nabila yang sedikit tersingsing hingga leher nya terlihat.

"Ihhhh lain kali jangan diiket gini napa sayanggg, ini aset aku terpampang gini"

"Ini style Nab bii, iya tauu biebii laper kan? ayoook ayoook kita cari sarapan, makan makaaaannn" ucap Nabila mengalihkan pembicaraan.

"Hayuuuuuu" sahut Paul.

Couple goals ini memang benar benar mencuri perhatian. Banyak pasang mata yang sedang melihat mereka dengan senyum di bibir nya. Pasangan yang sangat serasi.

Sang wanita yang terlihat cantik imut dengan sang pria yang terlihat posesif dan sangat menyayanginya. Mereka berdua berjalan dengan mengayunkan tangan mereka, terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Saat asyik berbincang satu sama lain, Nabila dibuat terkejut saat seseorang menepuk pundaknya. "Aaa biebii!!" pekik Nabila.

Paul yang mengetahui istrinya terkejut, reflek balik badan dan siap menghajar siapapun yang berani mengganggu istrinya. "Woyy!!"

"Buset!! Santai bro santaiii" ucap Novia.

"Lahhhh Kak Novi" ucap Nabila sambil mengelus dadanya.

Novia tergelak melihat wajah Nabila, dia memang tau Nabila ini sangat mudah kaget dan sengaja mengerjainya.

"Lo ngapain disini Nov?" tanya Paul.

"Emang ini mall punya lo? gue ga boleh kesini?" sewot Novia.

"Sensi banget lo! Basa basi doang"

"Lo apain bini gue!!" tiba tiba Neyl datang dari arah toilet. Dia langsung merangkul pundak istrinya.

"Yeuu pawang nya dateng, ga asiiixx" celetuk Paul.

"Yang ada Nabila yang di apain sama Kak Novi Banggg" adu Nabila pada Neyl.

"Oh ya?? Kamu apain adik aku beb!!?" tanya Neyl pada istrinya sambil bersedekap dada.

Novia langsung mengkrauk wajah Neyl dengan tangannya, "Berani bentak bentak aku!!??"

"Hehe, enggak beb enggaaa peace!!"

"Tampang doang kaya preman, taunya suami takut istriii" ucap Paul sebelum ia berlariii dan dikejar oleh Neyl.


.
.
.
.
.

TINGGALKAN JEJAK

MAAF GUYS AGAK LAMA UP NYA, LAGI ADA KESIBUKAN

KALO SERU CERITANYA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAAA
BIAR AKU SEMANGAT NULIS NYA

PANAROMA SERIES (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang