"Kenapa Ron? Si Salmak kok nangis sesenggukan gitu?" tanya Paul sedikit khawatir pada Salma yang baru datang dengan Rony.
Terlihat Rony yang merangkul pundak Salma dan mendudukkan Salma di sofa. Wajah Salma memerah dengan mata sembab karena menangis.
Nabila datang dari dapur dengan membawa segelas air putih ditangannya. Ia menghampiri Salma dan duduk di sebelahnya.
"Minum dulu Ca" ucap Nabila lalu membatu Salma untuk meminum airnya.
Setelah meminum air, Salma mencoba untuk berhenti dari sesenggukan-nya. Dia juga mengusap air matanya dengan tisu yang diberikan oleh Rony.
"Kenapa nih kenapa?" tanya Paul sekali lagi karena tadi Rony belum sempat menjawab.
Setelah Rony duduk disebelah Paul dia menghembuskan nafasnya panjang. Dilihat dari wajah Rony, Paul langsung mengerti dan merebahkan punggungnya di senderan sofa.
"Berulah apa lagi nih bocah?" tanya Paul yang kini bersedekap dada menatap lurus ke arah Salma dan Nabila.
"Cape banget gue" ucap Rony sambil menahan tawanya, "Sebenernya gue pingin ngakak kenceng tapi mau gimana lagiii"
"Emang kenapa Kak? Ketawa ajaa... Gausa ditahan tahan" ujar Nabila merasa heran.
Mendengar Nabila, Rony langsung mengeluarkan galak tawanya yang mengisi penuh ruangan. Paul yang melihat Rony disebelah nya tertawa kencang menjadi ikut ter-setrum dan tertawa bersama Rony.
"Ini nge- hahaa ngetawain apaahahaha sii?" tanya Paul di sela tawanya.
"Aduuhuhuhuuu sebentarr" jawab Rony lalu mencoba menetralkan dirinya. Dia menarik nafas panjang panjang lalu menghembuskannya.
Setelah tawanya reda Rony mulai menjelaskan kejadian beberapa waktu lalu.
"Si Caca kan tadi ke Indomaret"
"Terus"
"Gue anter pake motor, terus gue tinggal sebentar kan kedepan gapura beli bubur ayam"
"Iya terus?"
Sebelum melanjutkan ceritanya, Rony menoleh pada Salma yang sedang menutupi wajahnya dengan bantal sofa lalu kembali menatap Paul disebelahnya.
"Balik balik abis gue beli bubur nih, si Caca udah nangis kejer di depan indomaret dooongg, mana di pegangin dua pegawai indomaret lagii"
"Kaya bocil abis maen terus disuruh pulang sama emaknya" ucap Paul sambil menahan tawanya.
"Teruuss Kak terus" ucap Nabila yang mulai merasa ada kelucuan di cerita Rony kali ini.
"Gue tanya dong, terus si mba mba indomaret nya bilang kalo Caca keluar indomaret panik katanya motornya ilang. Si Caca nangis pas dia ga nemu motornya, mana Caca bilang kalo hape sama barang barang pentingnya ada di jok motor"
"Terus Caca masuk lagi ke indomaret bilang dan ngecek CCTV, habis nonton rekaman CCTV baru deh inget kalo dia gue anter kesana"
Nabila yang mendengar itu menutup mulutnya dengan kedua tangan, sedangkan Paul tidak tahan untuk tidak tertawa saat itu juga.
"Gapapa Ca, kita semua punya cerita masing masing di indomaret" ucap Nabila diiringi kekehan di akhir kalimat nya.
"MASSSSSS" pekik Salma di balik bantal sofa yang masih menutupi wajahnya.
—
Selesai menghabiskan sarapan nya, Rony dan Salma pergi untuk berbelanja beberapa keperluan sedangkan Paul dan Nabila diam dirumah karena belum selesai untuk packing. Hari ini rencana Panaroma gang adalah sunmori kecil kecilan menuruti ngidamnya dua bumil spesial kita.

KAMU SEDANG MEMBACA
PANAROMA SERIES (HIATUS)
FanfictionDua keluarga yang saling bertetangga, tinggal di sebuah cluster elit. Menceritakan kehidupan sehari hari kedua pasutri ini. Bagaimana kehidupan mereka sehari hari? Bisakah mereka menjadi tetangga yang rukun? ================== #1-nyomanpaul (16/6/2...