PS - 14

3.3K 228 12
                                    

Salma dan Nabila sangat bahagia kali ini, mereka kini berada jauh diatas bumi dan sangat dekat dengan awan. Mereka senang bukan karena naik pesawat, tapi karena tujuan mereka naik pesawat.

Setelah mereka berdua murung semalaman, kini terlihat senyuman cerah dari keduanya. Mereka tidak akan pulang hari ini, mereka akan melanjutkan liburan mereka. Kemana coba? Ada yang bisa tebak?

Tepat beberapa menit sebelum landing mereka berempat bersiap untuk turun dari pesawat.

"Aaaaa seneng bangeettt!!" ujar Salma dan Nabila saat keluar dari pesawat.

Saat masuk di bandara mereka berdua menaiki kendaraan favorit mereka, dan mereka melaju dengan cepat menuju tempat bagasi mereka. Paul dan Rony hanya bisa menggelengkan kepala karena tingkah istri nya yang semakin hari semakin menjadi.

"Tak dapat tangkap tak dapat tangkap" ucap Nabila pada Paul dengan wajah tengilnya.

"Liat depan bii, astagaa" tegur Paul.

"Aja aja ada mereka berdua emang" ucap Rony.

"Ada ada aja Ron, gimmick muluuu"

"Buset bini gue makin kenceng aja" Rony kemudian sedikit berlari menyusul Salma karena melihat kursi roda Salma yang melaju semakin cepat.

Paul tertawa melihat Rony yang berlari terbirit birit. Hingga matanya kini juga menangkap Nabila yang mengikuti jejak Salma kebut kebut an dengan koper milik nya.

"Eh eh! Ya Allah anaknya Abi sama Umiii aktif bener, bininya Rony juga Astagfirullah" dumel Paul sambil berlari mengikuti Rony.

"Sampeeee~" ujar Salma kesenengan.

Disusul Nabila dengan kopernya, "Sampe jugaaaa"

Dan disusul oleh Paul dan Rony yang terengah-engah karena berlari.

"Mas kenapa kok ngos ngos an gitu??" tanya Salma khawatir.

"Kamu nanyeaaakk!!??" ujar Paul.

"Apaan sih Powl!!"

"Kamu ini jangan kebut kebut an Ca, Astagfirullah ini di bandara bukan lintasan balap" ucap Rony.

"Emang kita tadi ngebut Sal?" tanya Nabila pada Salma.

Salma mengedikkan bahunya, "Ga tauu, prasaan santai santai aja ya kan Nab?"

Nabila mengangguk menyetujui, "Dengerin aku ya bii, kamu ini udah terkontaminasi sama Salma, kamu itu kalem kalo kamu lupa jati diri kamu" ucap Paul dengan ekspresi terheran heran.

"Gapapa bii, Nabila suka sahabatan sama Salma. Nabila jadi bisa lebih eksplore sama kehidupan Nabila" jawab Nabila dengan senyuman di wajah nya.

"Tuh dengerin Powl! Gue itu membawa dampak positif buat Nabila"

"Dampak positif dari hongkong!!" sewot Paul.

Rony menggeplak belakang kepala Paul, "Adooohhh!! Sakit goblok!!" Paul meringis.

"Biebii mulutnya ih! Gabaik buat baby nya Salma" ucap Nabila sambil memegang perut Salma dengan kedua tangan nya, seolah sedang menutup telinganya si baby.

"Rony ini loh bii, kok jadi aku yang diomelin"

"Udah udah, itu loh bagasi kita udah kelewatan" ujar Salma, membuat Rony dan Paul langsung mengambil bagasi mereka.

Tidak banyak, mereka hanya membawa dua buah koper dari mereka yang terdiri dari empat orang. Sengaja karena mereka pikir hanya berlibur di Bali saja.

Keluar dari bandara mereka berempat menuju hotel yang sudah mereka pesan secara online. Mereka memesan kamar yang bersebelahan agar lebih mudah.

PANAROMA SERIES (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang