PS - 30

3K 220 14
                                    

"Hai ayooo"

"Ayooo" sahut Nabila dari dalam rumah yang bergegas keluar.

"Hai ayoo" ucap Salma sekali lagi.

"Iyaa ayoo" jawab Nabila.

Kini Nabila sudah ada di sebelah Salma, dia mengangkat sebelah alisnya heran. Dia udah disini loh? Masih ayo ayo aja batinnya.

"Dia bisa kecil ramah"

"Tayo bangsat ituuuu" sahut Paul yang gemas karena Salma.

"Ih jahat banget bojo mu Nab" Salma berbisik di telinga Nabila, "Masa Tayo aja di bangsat bangsat in"

"Tau nih! Gaboleh gituuu" tegur Nabila menepuk pelan lengan Paul.

"Apaansih Bi? Yang bangsat tuh Salmak" bela Paul.

"Oh gue yang bangsat?" Salma menunjuk dirinya sendiri, "Oke bye assalamu'alaikum" ucapnya lalu melengos pergi menjauhi Paul dan Nabila.

"Walaikumsalam" Nabila melihat Salma yang pergi, "Tuh kan ngambek. Kamu sih Bii"

"Kok aku?" tanya Paul sambil tersenyum getir.

"Gara gara kamu doang emang"

"Kok nyebelin sih kamuu Bi?"

"Siapa yang nyebelin??" sewot Nabila sambil berkecak pinggang.

"Kamu" jawab Paul sambil menunjuk Nabila dengan kedua telunjuknya.

"Oh oke. Assalamu'alaikum" ucap Nabila mengikuti langkah Salma yang pergi meninggalkan Paul.

"Walaikumsalam"

"Ada apa nih?" tanya Rony yang tiba tiba muncul di sebelah Paul. Dia merangkul pundak Paul sambil kebingungan.

"Assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam" Rony semakin dibuat bingung karena Paul kini meninggalkan dia dan menghampiri Salma dan Nabila.

_

Setelah percecokan kecil antara Paul, Nabila dan Salma, kini mereka berempat sudah berada di jalanan membelah ramai nya ibu kota.

Mereka berkendara saring beriringan dengan Rony memimpin di depan. Nabila yang tidak terbiasa mengendarai motor terlalu lama sedari tadi mengeluh membuat Paul tidak fokus menyetir.

"JANGAN GERAK GERAK TERUS BIEBIII" ucap Paul dibalik helm nya.

"SIAPA YANG NAHAN BERAK BI?" sahut Nabila.

"KALAU KAMU GERAK GERAK AKU GA FOKUS NYETIR NYA"

"IYA NANTI AJA BERENTI DI POM KAMU BERAK NYA"

"SEBENTAR LAGI SAMPE KOK"

"TAHAN SEBENTAR LAGII"

"JANGAN BANYAK NGOCEH, AKU PUSING BII"

"IYA ADA KOK, NAB PUNYA GOCENG"

"Ngapain sih berdua tuh?" kepo Salma karena mendengar bising bising yang cukup keras dari belakang. Dia berbisik pada Rony untuk memelankan laju motornya.

Tak diduga, Paul yang tidak fokus malah menyalip Rony dan Salma. Dia terus melaju tanpa menyadari dia mendahului Rony dan Salma.

"Eh!" heran Salma lalu memiringkan kepalanya, "Paul tau rutenya gak Mas?" tanya nya.

Rony menggeleng, tangannya mendorong pelan kepala Salma yang miring untuk kembali. "Pegangan, kita susulin"

Salma mengangguk lalu merangkul Rony lebih erat. Saat dirasa Salma sudah siap, Rony langsung menambah kecepatan motornya.

Dengan skill motornya yang cukup satu. set, dia menyalip beberapa kendaraan besar hingga menemukan kembali Paul dan Nabila.

"FOKUS WOYYY!!" seru Salma saat motor Rony dan Paul bersebelahan.

Paul dan Nabila dibuat terkejut, karena mereka baru menyadari bahwa hampir saja mereka kehilangan Rony dan Salma.

"Loh kok mereka dari belakang?" tanya Nabila heran.

Paul tiba tiba merasa kepala nya sangat pusing dan membuat motornya sedikit hilang kendali. Nabila kaget dan langsung memeluk Paul erat.

"KENAPA BII?"

Kejadian itu tak lepas dari penglihatan Salma, dia menyuruh Rony untuk melaju lebih pelan lagi.

Tanpa menjawab pertanyaan Nabila, Paul menepikan dan menghentikan motornya di bawah pohon. "Loh kenapa Bii?" tanya Nabila sekali lagi.

"Sebentar, kepala aku pusing" jawab Paul lalu melepas helm nya.

Salma dan Rony ikut berhenti di depan mereka karena bertanya tanya. Salma turun dari motor dan menghampiri mereka berdua.

"Kenapa?"

"Pusing diaa" jawab Nabila yang kini khawatir tentang keadaan Paul.

"Mas! Powl pusing" adu Salma pada Rony.

"Lo ga sarapan ya Powl!!?" tanya Rony.

Paul menggeleng pelan menanggapinya. Nabila berdecak disebelah Paul, "Kok ga sarapan sih Bii, astagaaa" heran Nabila.

"Maaf ya" ucap Paul kemudian dia memakai helm nya lagi, "Udah ayo lanjut lagi keburu siang"

"Eh" ujar Salma karena melihat Paul masih sempoyongan.

"Powl jangan Powl" ucap Rony yang kini sudah turun dan bergabung dengan mereka, "Bahaya kalo pusing"

"Udah mau dhuhur tapi kita baru dapet setengah perjalanan" ucap Nabila lesu.

"Yaudah ayoo lanjutin aja, udah gapapa kok"

"Ngeyel banget sih!" kesal Salma lalu menyentil dahi Paul.

"Shhh" eluh Paul karena sentilan Salma membuat kepalanya semakin pusing.

"Nab punya ide!"

Semua fokus tertuju pada Nabila sekarang, sedangkan Nabila tersenyum penuh arti sambil menatap mereka satu persatu. "Biar ga makan waktu dan cepet sampe, Biebii dibonceng Kak Rony ajaaaa"

"Loh? Mau bonceng tiga gitu?? Ga! Ga ga!" ucap Salma tidak terima atas usul Nabila.

"Ihhhh! Ya nggak gitu dong Ca... Nab tau kamu bisa bawa motor, jadi kamu aja yang bonceng Nab" imbuhnya.

"Ga!" kini giliran Rony yang menyangkalnya.

"Ihhhh... tinggal sebentar lagi nyampe nya, ga ngebut ngebut kok" ucap Nabila mencoba membujuk Rony.

"Ga!"

"Ihhhh... kasian suami Nab Kak Ronyyyyyy, liat dia" Nabila mendekati Paul dan mengelus pipinya, "Dia udah pucet banget, kita harus cepet cepet nyampe vila nya biar suami Nab bisa istirahat"

"Ga!"

"Ihhhhh...

"Ihhhhh... RIBET BANGET DAH!" sahut Salma memotong perdebatan Nabila dan Rony. Dia menyeret Paul agar turun dari motornya, lalu dia langsung menaikinya.

"Gass Nab!" ujar Salma.

Nabila dengan girang meloncat loncat kecil dan menjulurkan lidahnya pada Rony tanda kemenangannya. Dia dengan cepat naik laku memeluk Salma erat.

"Caca! Ga bo-

Ngueeeeengggg

Salma langsung menginjak kopling dan memasukkan gigi nya. Motor Paul langsung melaju dengan kecepatan lambat, sedang lalu kencang secara bertahap.

"ANJIIRRR!" Paul yang semula lemas dan lesu langsung dibuat menganga kaget karena ulah Salma yang mengendarai motornya dengan sangat pro.

"Jangan anjir anjir lo! Cepet naik!"

"Gue ga ngira lo ni-

"Diem anjing!"

.
.
.
.
.

TINGGALKAN JEJAK

JANLUP VOTE N KOMEN BANYAK BANYAAAKK🥰🤏🏻

PANAROMA SERIES (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang