PS - 21

3.1K 230 18
                                    

Weekend kembali membuat suasana rumah menjadi sedikit berbeda. Kali ini Salma dan Rony sepakat untuk membersihkan dan sedikit mengubah tatanan taman belakang mereka yang sudah terlihat membosankan.

Salma duduk di kursi kecil menanam bebrapa bunga di pot sambil bernyanyi iseng.

"Tanam tanam ubi"

"Tak perlu dibaje" sahut Rony yang sedang merapikan bonsai miliknya.

"Orang berbudi"

"Tak perlu dibaje"

"Kita berbahasa ya Mas!! Tolong banget ini mah, plisss jangan mancing mancing aku berkata kasar nan kotor" ucap Salma.

"Oh udah ganti kah Ca?"

"Dari duluuuu!!! Ih aku lempar cangkul juga lama lama" kesal Salma.

Rony menghampiri Salma dan mengacak jilbab Salma gemas, "Sabar dong sayaangku, lagi hamil kok makin emosian kamu ini"

"IHHHHH!!! Benerin jilbab akuu cepet!! Tangan aku kotor iniiii gimana coba??"

Sambil terkekeh Rony membenarkan jilbab instan Salma dan sedikit merapikan nya. Dia juga mengelap keringat Salma yang bercucuran. Dia meniupkan angin kecil dari mulutnya untuk menyeka wajah Salma.

"Sabaaaarrrr"

"Hufffttt"

"Dari subuh tadi kok Mas liat liat kamu ini udah cemberut aja sih?? Kenapa hm? Coba cerita sama Mas" ujar Rony lalu mengajak Salma untuk duduk di gazebo yang ada di taman mereka.

Setelah mereka duduk, Salma langsung meneguk segelas air putih karena merasa dehidrasi. "Aku tuh sebenernya kesel Mas"

"Kenapa? Kok bisa? Sama siapa?" tanya Rony.

"Kemaren kan aku chat Bang Kelvin, tanya kabar dia gimana? Eh, dibales nya cuman 'baik' gitu doaaaaangg!! Siapa yang kesel coba??" tutur Salma dengan nafasnya yang memburu.

Rony yang mendengarkan curahan Salma mengelus punggung nya lembut, "Emang dasar ya Bang Kelvin"

Dengan semangat Salma mengangguk menyetujuinya, "Heem iyaa"

"Harusnya kan jawab nya 'luar biasa, allohuakbar, yes' gitu ya Ca" ujar Rony memilih mendukung Salma daripada harus dia yang menanggung akibatnya.

"Beneeerrr banget, emang cuman kamu Mas yang ngertiin akuu" ucap Salma membuat Rony mengukas senyum di bibirnya.

"Siapa dulu? Rony Parulian gitu loooo"

"Ihhh jumawa kali suami ku ini"

"Btw istrikuuuu"

"Iya suamiku??"

"Taman kita kan sepi nih sekarang... " tangan Rony menggenggam tangan Salma sesekali mengelusnya.

Salma dengan senyuman di wajahnya memandang Rony dengan seksama, "Iyaaa??"

"Gimana kalo kita pelihara satu hewan?"

Alis Salma kini menyatu dengan wajah curiga kepada suaminya, "Emmm... hewan apa Mas?"

"Boleh ya Mas pelihara badak? Satuuuu aja... ga banyak banyak kok!! Janji ga bakal bauuuu, nanti bakal Mas buatin tempat sendiri biar ga kemana mana"

Sudah ia duga, suaminya yang random ini akan bertingkah. Bagaimana bisa ia punya pikiran ingin memelihara seekor badak di rumah mereka? Sejak kapan badak bisa jadi hewan peliharaan? Tolong lah Ron Ron.

"Mas!??" ucap Salma dengan nada tak percaya nya.

"Boleh ya bolehhh??" imbuh Rony terus memohon pada Salma sambil menciumi telapak tangan nya.

PANAROMA SERIES (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang